Gigitan serangga memang tidak bisa dianggap remeh. Kisah yang dialami seorang bocah lelaki ini menjadi salah satu bukti, di mana serangga yang menggigitnya ternyata pembawa bakteri pemakan daging manusia.
Peristiwa ini memang tidak terjadi di Indonesia, melainkan di Singapura. Seorang anak mengalami infeksi yang berbahaya lantaran digigit serangga.
Berita ini pertama kali mencuat saat seorang ibu membagikan kisah yang dialami puteranya, di laman Facebook pada pertengahan Januari 2019. Rupanya, buah hatinya Imraan Danish yang menderita infeksi serius.
Jualiana Hisyam, sang ibu mengatakan kalau dirinya menyesal lantaran tidak segera mengobati gigitan serangga yang menyebabkan bakteri pemakan daging manusia menjalar ke tubuh Imraan. Ia pun mengatakan infeksi bakteri ini sudah sangat parah.
Berikut ini kisah kronologis Imraan yang terkena infeksi bakteri pemakan daging manusia.
Artikel terkait: Waspada! Bayi usia 5 hari meninggal akibat terinfeksi bakteri Streptococcus grup B
Bakteri pemakan daging manusia menginfeksi
Saat putranya Imraan Danish dilanda infeksi serius, sang ibu, Juliana Hisyam berbagi kisahnya di laman Facebook.
“Imraan Danish terkena infeksi Streptococcus Tipe A. Ini adalah jenis kuman pemakan daging manusia yang dapat merusak seluruh badan anak saya.
Dokter bilang Imraan tidak mungkin diselamatkan. Dia dirawat di CICU selama 14 hari. Nasiblah yang membuat anak saya selamat!”
Tapi tak cukup sampai di situ, Imraan masih memerlukan perawatan selama sebulan di rumah sakit. Hal ini disebabkan kaki kanannya terinfeksi kuman, sehingga dokter membutuhkan waktu untuk terus memantaunya.
Kabar terbaru dari Juliana mengungkapkan kalau Imraan sekarang sudah keluar dari rumah sakit, tetapi masih terus melanjutkan pengobatan dan pemantauan.
Juliaa pun mengatakan bahwa dirinya masih memiliki harapan yang sama. Mereka masih berharap dokter bisa menyelamatkan kaki kanan Imraan.
Awal mula infeksi bakteri pemakan daging manusia terjadi
Menurut Juliana, semuanya berawal dari gigitan serangga. Dia mencurigai saat putranya menggaruk gigitan serangka tersebut. Siapa sangka gigitannya menyebabkan infeksi bakteri yang lebih buruk.
“Jangan seperti saya, saya pikir itu hanya gigitan biasa. Jika ada tanda-tanda demam tinggi, ruam atau kehilangan nafsu makan yang dialami seorang anak, segera bawa dia ke dokter.”
Ia pun menambahkan, bahwa kondisi kaki kanannya puteranya memang terkena dampak parah. Sejak awal, dokter juga mengatakan bahwa ada kemungkinan untuk diamputasi di bawah lutut.
“Tetapi dokter berusaha yang terbaik sebelum sampai ke tahap itu. Insya Allah!”
Berikut ini unggahan Julianna dalam laman Facebook.
Seperti apakah tanda-tanda Infeksi bakteri pemakan daging manusia?
Necrotizing fasciitis, atau kuman pemakan daging, adalah kuman yang sangat jarang. Namun, ini bisa cepat menyebar di dalam tubuh dan mampu menyebabkan kematian.
Necrotizing fasciitis dapat menyebabkan sepsis, kejang, dan kegagalan fungsi organ. Bakteri ini juga dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk menggunakan jaringan tubuh yang terinfeksi.
Menurut CDC, hampir 1 hingga 3 orang dengan necrotizing fasciitis berakibat fatal setelah terinfeksi. Oleh karena itu, segera temui dokter jika gigitan serangga menimbulkan rasa pusing, membuat rasa mual setelah cedera atau setelah operasi.
Artikel terkait: Waspadailah 12 tempat umum ini penyebar bakteri dan kuman
Apa Penyebab Fasciitis Nekrotikans?
Ada banyak alasan mengapa necrotizing fasciitis dapat terjadi. Tetapi salah satunya adalah Streptococcus grup A. Penting untuk diwaspadai bahwa bakteri ini bisa menyebar ke kulit melalui beberapa cara:
- Luka gores
- Luka terbakar
- Gigitan serangga
- Luka disuntikkan
- Pemotongan bedah
- Penderita diabetes, gagal ginjal, kanker, dan lain-lain lebih cenderung menderita necrotizing fasciitis.
Tanda-tanda kuman Necrotizing Fasciitis
Ada tanda-tanda yang menunjukkan bakteri Necrotizing Fasciitis telah terjangkit, apa saja?
- Area merah atau bengkak di kaki semakin memburuk
- Nyeri di beberapa daerah, termasuk nyeri di daerah kulit merah dan bengkak
- Demam
Segera temui dokter jika Anda atau si kecil memiliki gejala infeksi ini.
Setelah mendapatkan infeksi bakteri Necrotizing fasciitis dalam kurun waktu tertentu, ada beberapa tanda yang bisa timbul:
- Bisul, lepuh, atau flek hitam di kulit
- Perubahan warna kulit
- Keluar dari nanah di area luka
- Pusing
- Cepat lelah
- Muntah
Cara Mencegah Infeksi Pada Kulit
Setelah mengetahui beberapa tanda infeksi kuman pemakan daging manusia ini, hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan tentu saja mencari tahu bagaimana upaya pencegahan.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, namun yang paling penting adalah memastikan lebih dulu setiap luka harus dijaga dengan hati-hati untuk mencegah infeksi kulit pada kulit.
Untuk mencegah terjadinya infeksi pada kulit, ada beberapa hal yang perlu dilakukan :
- Cuci luka atau jalan dengan sabun dan air
- Cuci dan tutup luka terbuka dengan perban kering, sampai luka sembuh
- Temui dokter jika lukanya serius atau semakin parah
- Cuci tangan dengan sabun sesering mungkin
Jika Anda memiliki luka terbuka atau infeksi kulit, jangan berada di:
- Bak air panas
- Kolam renang
- Danau, sungai, laut
Semoga informasi ini bisa mengingatkan kita, para orangtua untuk tidak menyepelekan gigitan serangga.
Baca juga:
Bayi terinfeksi bakteri Salmonella akibat makan sushi, peringatan bagi orangtua!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.