MPASI biasanya diberikan ketika bayi berusia 6 bulan, sebelum usia tersebut bayi hanya boleh diberi ASI atau susu formula. Namun, masih ada beberapa orangtua yang melakukan kebiasaan memberi makanan padat sebelum bayi 6 bulan, padahal bahaya MPASI dini tidak bisa diremehkan.
Beberapa waktu lalu, sempat heboh kasus bayi baru lahir yang meninggal akibat diberi pisang oleh neneknya. Kasus ini tentunya menjadi pelajaran penting bagi semua orangtua, terkait bahaya MPASI dini yang harus dicamkan baik-baik.
Selengkapnya: “Nek, jangan beri aku nasi dan pisang, umurku baru 10 hari…”
Rekomendasi WHO tentang pemberian MPASI
WHO memberi rekomendasi untuk memulai pemberian MPASI pada saat usia bayi 6 bulan, karena di bawah usia itu ususnya belum mampu mencerna makanan selain ASI dan susu formula. Reaksi yang bisa terjadi saat memberi bayi MPASI dini adalah perut kembung, mencret, sembelit, diare, bahkan alergi makanan.
Hal ini dikarenakan, lendir di dalam usus masih belum berkembang dengan sempurna, menyebabkan antigen masuk ke aliran darah. Antigen ini akan memicu tubuh memproduksi antibodi yang akhirnya menimbulkan alergi pada makanan tertentu yang diberikan sebelum bayi usia 6 bulan.
Padahal, bayi di bawah usia 6 bulan hanya boleh diberikan ASI atau susu formula. Karena kandungan ASI dan susu formula sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh bayi. Dan bayi yang ASI eksklusif juga tidak perlu diberikan air putih sebelum usianya 6 bulan.
Sayangnya, sebuah studi yang diterbitkan Jurnal Paediatrics di tahun 2013 mengungkap, banyak ibu yang memberikan makanan padat sebelum bayi berusia 6 bulan, tanpa mengetahui bahaya MPASI dini untuk bayi.
Dari 1.300 ibu yang berpartisipasi dalam studi tersebut, sekitar 40% mengaku memberikan makanan padat pada bayi sebelum usia 6 bulan. Setengahnya diberi MPASI di usia 4 bulan, dan sebagian bahkan memberikan makanan padat saat bayi masih berusia 1 bulan.
Bahaya MPASI dini untuk bayi yang harus diwaspadai
Ada alasan MPASI hanya bisa diberikan setelah bayi berusia 6 bulan, hal-hal di bawah ini harus menjadi bahan perhatian pada orangtua.
- Makanan padat sulit ditelan dan dicerna bayi. Karena sistem pencernaannya yang belum sempurna, sehingga dia tidak bisa mencerna makanan padat, meskipun sudah dijadikan bubur.
- Makanan padat tidak bisa menggantikan ASI. ASI adalah nutrisi terbaik untuk bayi. Tanpa diberikan makanan padat sebelum usia 6 bulan, nutrisi bayi tetap bisa terpenuhi dengan baik.
- Memberikan MPASI terlalu dini bisa memicu masalah kesehatan. Para peneliti menemukan kaitan antara MPASI dini dengan penyakit kronis seperti diabetes, dan penyakit celiac saat anak tumbuh dewasa. Alergi dan eksim juga bisa terjadi pada anak yang menerima MPASI terlalu dini.
- Bayi kesulitan mengunyah makanan karena umumnya gigi bayi baru tumbuh setelah usia 6 bulan.
Setelah mengetahui bahaya MPASI dini pada bayi, tentunya Bunda bisa menyimpan semua peralatan MPASI untuk digunakan nanti setelah bayi berusia 6 bulan. Nasihat orang tua memang perlu kita dengarkan, namun bukan berarti kita harus menelannya bulat-bulat. Apalagi jika dokter sudah melarangnya.