Saat menyantap takjil, umumnya masyarakat kerap mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa. Padahal, bahaya makan gorengan berlebihan saat buka puasa tentu kita waspadai.
Pasalnya, meski terasa nikmat, mengonsumsi gorengan saat buka puasa perlu dibatasi karena berisiko bagi kesehatan. Sering makan gorengan dalam jumlah banyak pun dapat memicu penyakit berbahaya.
Artikel terkait: Manfaat konsumsi kurma saat sahur dan buka puasa, wajib tahu!
5 bahaya akibat makan gorengan berlebihan bagi kesehatan tubuh
Baik sebagai camilan maupun menu utama, konsumsi makanan yang digoreng sebenarnya perlu dibatasi. Pasalnya, jenis makanan tersebut mengandung banyak lemak, kalori, dan cenderung tinggi garam yang tidak baik apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Tidak hanya itu, proses penggorengan sendiri akan mengubah bahkan menghilangkan kualitas nutrisi pada makanan. Terlebih, jika minyak yang digunakan untuk gorengan sudah dipakai berulang kali sehingga mengandung lemak jenuh. Merupakan jenis lemak yang dapat memicu berbagai penyakit apabila dikonsumsi berlebihan.
Dilansir dari laman, berikut merupakan beberapa bahaya makan gorengan berlebihan bagi kesehatan tubuh selengkapnya, yakni:
1. Makan gorengan berlebihan dapat menghambat pencernaan zat gizi lain
Dilansir dari laman Hello Sehat, proses penggorengan membuat kandungan lemak dalam menu makanan ini terbilang tinggi dan sulit dicerna. Apalagi, jika gorengan merupakan makanan pertama yang dikonsumsi saat berbuka.
Perut yang kosong pun dinilai lebih sulit untuk mencerna lemak berlebih dalam gorengan yang dikonsumsi. Hal ini pun pada akhirnya bisa membuat proses pencernaan zat gizi lain yang penting untuk tubuh malah terhambat.
2. Makan gorengan berlebihan menyebabkan gangguan pencernaan dan sakit tenggorokan
Kandungan lemak tinggi pada gorengan sangat sulit dicerna. Tidak hanya itu, makanan yang digoreng juga memiliki kandungan serat yang sangat sedikit. Hal ini dapat berisiko dan menyebabkan sembelit.
Selain itu, kandungan akrolein dalam gorengan dapat menyebabkan rasa gatal dan sakit pada tenggorokan, terutama jika dikonsumsi berlebihan.
3. Memicu naiknya asam lambung
Ketika seseorang memiliki saluran pencernaan yang sensitif, mengonsumsi gorengan saat buka puasa juga dapat merangsang asam lambung naik. Hal ini cenderung menimbulkan kondisi heartburn, yakni rasa terbakar atau panas di sekitar perut bagian atas. Tidak hanya itu, lemak jenuh yang terdapat pada gorengan juga dinilai bisa memicu naiknya asam lambung.
4. Tidak baik untuk kesehatan kulit
Tidak hanya berbahaya bagi pencernaan, mengonsumsi gorengan juga dapat menimbulkan dampak pada kesehatan kulit. Hal ini juga disampaikan oleh Arini Astasari Widodo, Dokter spesialis kulit dari Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta. Ia memaparkan, gorengan memiliki banyak komponen yang berisiko bagi kesehatan kulit karena memicu penuaan dini, terutama pada cara proses penggorengannya.
“Proses menggoreng dapat meningkatkan molekul Advanced glycation end products (AGE). Ini dapat mengakibatkan kerusakan kolagen dan elastin, sehingga memicu penuaan kulit,” ungkapnya seperti yang dikutip dari laman Antara.
Artikel terkait: 5 Makanan dan minuman ini bikin daya tahan tubuh menurun, hindari!
Proses penggorengan, terlebih dalam temperatur tinggi, dapat meningkatkan jumlah trans fat. Kondisi ini berpotensi membuat vitamin yang berada di dalam makanan menjadi rusak.
Tidak hanya itu, proses penggorengan juga dinilai dapat meningkatkan senyawa kimia acrylamide. Senyawa tersebut dinilai bisa meningkatkan faktor risiko kanker.
“Trans fat ini, apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat meningkatkan respon peradangan, termasuk dapat terjadi pada kulit. Jika orang memiliki kulit sensitif seperti eksim atau autoimun, tentunya ini harus diwaspadai,” pungkasnya.
5. Meningkatkan faktor risiko penyakit tertentu
Sebagai dampak jangka panjang, bahaya makan gorengan berlebihan bisa meningkatkan risiko penyakit tertentu.
Dilansir dari laman Alodokter, mengonsumi gorengan dalam jumlah banyak juga kerap dikaitkan dengan kolesterol tinggi. Hal ini dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit seperti jantung dan pembuluh darah.
Kolesterol akibat terlalu banyak makan gorengan juga dapat menimbulkan plak yang dapat menghambat aliran darah. Kondisi ini akan mengakibatkan komplikasi seperti stroke, aterosklerosis, dan serangan jantung.
Risiko untuk ibu hamil
Untuk ibu hamil sendiri, mengonsumsi gorengan berlebihan juga memiliki risiko pada kesehatan. Terutama jika gorengan dikonsumsi dalam keadaan perut kosong saat berbuka puasa.
Beberapa penelitian menyebutkan, terlalu banyak makan gorengan secara rutin dapat meningkatkan risiko diabetes selama kehamilan atau diabetes gestasional. Kondisi ini cenderung berisiko pada kesehatan ibu hamil maupun bayi dalam kandungan.
Tips mengurangi risiko bahaya
Secara umum, makan gorengan sebenarnya boleh-boleh saja, kok, Parents. Namun tentunya, Anda perlu membatasi jumlah gorengan yang dikonsumsi agar tidak terkena risikonya.
Sementara itu, proses penggorengan sangat berpengaruh pada makanan yang dikonsumi. Maka, ada beberapa upaya pencegahan yang bisa mengurangi dampak atau risiko dari mengonsumsi gorengan, yakni:
- Konsumsi gorengan yang dibuat sendiri di rumah. Ini terbilang lebih aman karena Anda sendiri yang menentukan bahan-bahan yang digunakan.
- Hindari penggunaan minyak secara berulang ketika menggoreng. Para ahli menyarankan agar minyak goreng digunakan sekali pakai saja.
- Disarankan untuk menggoreng makanan pada suhu 176-190 derajat celcius. Pasalnya, jika suhu terlalu tinggi, makanan akan terlalu kering dan menghasilkan trans fat yang dapat menyerap vitamin penting dalam makanan.
- Gunakan tisu kertas untuk menyerap minyak pada gorengan sebelum dimakan. Ini akan membantu agar gorengan yang dikonsumsi tidak terlalu berlemak.
Artikel terkait: 11 Makanan mengandung vitamin C tinggi untuk meningkatkan daya tahan tubuh
Nah, itulah beberapa dampak mengonsumsi gorengan berlebihan bagi kesehatan, beserta cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko bahaya yang ditimbulkan.
Makan gorengan sebagai menu berbuka boleh saja, asalkan tidak berlebihan dan tidak terlalu sering. Upayakan juga agar saat berbuka tidak langsung mengonsumsi gorengan, tetapi isi perut terlebih dahulu dengan makanan seperti buah-buahan dan tentunya air mineral agar lebih aman.
Tidak lupa, konsumsi juga makanan bernutrisi lain agar kebutuhan gizi tetap seimbang di bulan Ramadhan ini.
Semoga bermanfaat!
***
Referensi: Alodokter, Hello Sehat, CNN Indonesia
Baca juga:
Anak berpuasa, perlukah vitamin untuk tingkatkan daya tahan tubuh?