Jangan Abai! 5 Bahaya Kipas Angin bagi Bayi yang Perlu Diwaspadai

Ada sejumlah ​​bahaya kipas angin bagi bayi, mulai dari infeksi pernapasan hingga hipotermia. Cek selengkapnya di sini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ketika bayi kepanasan, menyalakan kipas angin adalah hal yang paling mudah dilakukan. Kipas angin membantu menyejukkan suhu ruangan sehingga bayi juga merasa nyaman. Namun, benarkah kipas angin berbahaya? Lalu, apa saja ​​bahaya kipas angin bagi bayi yang perlu Parents waspadai?

5 Bahaya Kipas Angin bagi Bayi

Meskipun membantu menghilangkan rasa gerah, kipas angin juga memiliki dampak buruk pada si Kecil jika digunakan secara tidak tepat, Parents. Berikut beberapa dampak buruknya yang perlu Anda waspadai:

1. Menyebabkan Hipotermia

Suhu ruangan yang terlalu rendah dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh pada bayi. Apabila suhu ruangan atau kamar terlalu rendah (dingin), maka bayi bisa mengalami penurunan suhu di bawah normal. Oleh karena itu, orang tua harus benar-benar memperhatikan penggunaan kipas angin. 

Jangan menyetel kipas angin terlalu kencang sehingga ruangan menjadi terlalu dingin bagi bayi, serta jangan mengarahkannya langsung kepada bayi secara terus-menerus.

Parents juga harus memahami gerak-gerik si bayi jika ia merasa tidak nyaman atau mulai menunjukkan gejala penurunan suhu yang drastis.

2. Berisiko Mengalami Dehidrasi

Penggunaan kipas angin secara terus menerus kepada bayi dapat menyebabkan udara disekitarnya semakin menipis dan membuat kelembapannya berkurang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi kering. Selain itu, si kecil juga bisa dehidrasi, tandanya bayi akan mulai merasa gelisah karena kehausan.

Dibandingkan orang dewasa, bayi lebih mudah terkena dehidrasi. Hal tersebut dikarenakan bayi memiliki laju metabolisme yang lebih cepat dibandingkan dengan orang dewasa sehingga bayi lebih sensitif jika kehilangan cairan walaupun hanya sedikit.

Artikel terkait: Benarkah bayi pneumonia karena tidur di bawah kipas angin? Simak penjelasan dokter

3. Iritasi Mata dan Infeksi Pernapasan Akibat Debu

Debu maupun kotoran yang terdapat pada kipas angin atau ruangan bisa saja masuk ke mata bayi. Ini dapat menyebabkan iritasi, mata bayi pun menjadi merah.

Dampak lain yang dapat disebabkan debu adalah infeksi pernapasan. Kondisi ini bisa terjadi jika debu tersebut masuk ke dalam saluran pernapasan si kecil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Oleh karena itu, Parents harus memperhatikan kebersihan kipas angin maupun kebersihan ruangan. Baling-baling pada kipas angin biasanya adalah bagian yang paling kotor.

Maka, sangat penting untuk membersihkan kipas angin sebelum digunakan untuk menyejukkan bayi secara rutin.

4. Bayi Berisiko Mengalami Sinusitis

Sinusitis pada bayi adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada rongga sinus bayi. Kondisi ini bisa disebabkan beberapa hal seperti alergi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pemakaian kipas angin yang berlebihan pada bayi bisa menyebabkan selaput lendir menjadi kering. Apabila kondisi tersebut berlanjut, maka akan memicu produksi lendir semakin banyak yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan dan iritasi pada rongga sinus.

5. Menyebabkan Masalah Otot

Kipas angin yang terarah langsung kepada bayi bisa menyebabkan udara di sekitarnya perlahan berubah menjadi lebih dingin.

Kondisi ini dapat memicu terjadinya masalah otot, seperti otot menegang atau kram. Suhu dingin ini juga yang menyebabkan penurunan produksi pelumas cairan otot dan sendi.

Artikel terkait: Kepala Balita Terkoyak Akibat Menghantam Kipas Angin Saat Bermain Dengan Ayah

Membuat Bayi Tetap Sejuk Selain Menggunakan Kipas Angin

Jika Parents merasa tidak yakin menggunakan kipas angin untuk membuat bayi tetap sejuk, terdapat beberapa cara alternatif yang bisa ditempuh. Apa saja? Berikut penjelasannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Tingkatkan Asupan Cairan

Meskipun tidak berkeringat, bayi bisa saja kekurangan cairan akibat kepanasan. Tanda yang ditimbulkan akibat dehidrasi pada bayi misalnya wajah memerah, kulit hangat, pernapasan cepat, dan gelisah.

Salah satu cara agar bayi tetap merasa nyaman di suhu yang panas adalah dengan meningkatkan asupan cairan. Berhubung bayi di bawah 6 bulan tidak boleh minum air putih, maka Parents dapat menyusuinya lebih sering.

2. Memandikan Bayi

Memandikan bayi juga merupakan cara yang direkomendasikan untuk menyejukkan tubuh bayi, alih-alih menggunakan kipas angin.

Para peneliti menyatakan bahwa memandikan bayi sebelum tidur dapat membantu menurunkan suhu inti pada tubuh bayi yang dapat membuat tidurnya lebih berkualitas. Parents dapat memandikan bayi pada air yang sejuk maupun air hangat suam-suam kuku.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Riset: Suara Ibu Ampuh Tingkatkan Kesehatan Bayi Prematur, Ini Faktanya

3. Pakaikan Pakaian yang Tipis dan Longgar

Pakaian longgar dan lembut yang terbuat dari katun atau linen dapat membantu bayi tetap sejuk. Hindari jenis kain seperti rayon, bulu domba, atau polyester, karena bahan tersebut dapat meningkatkan kehangatan. 

****

Nah, itulah ​​bahaya kipas angin bagi bayi. Agar penggunaan kipas angin tidak menimbulkan masalah atau bahaya pada si kecil, disarankan untuk tidak mengarahkan kipas angin secara langsung kepada bayi. Rutin bersihkan kipas angin serta hindari penggunaan kipas secara terus-menerus.

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Baca juga:

Sering Masuk Angin? Ini 5 Obat Alami yang Ampuh untuk Mengatasinya

Bayi Masuk Angin: Penyebab, Cara Mengatasi, Pencegahan

Bolehkah Ibu Hamil Minum Tolak Angin? Ini Jawabannya!

Penulis

Titin Hatma