Belum banyak yang tahu bahaya kanker darah pada lansia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Jika dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS), diperkirakan jumlah lansia di Indonesia pada tahun 2045 meningkat sebanyak 19,9%, sehingga persentase penderita kanker darah pada lansia sama meningkat. Hal ini perlu diantisipasi agar masa tua kita tidak dihantui penyakit mematikan ini.
Bertepatan dengan Hari Lanjut Usia Nasioanl (HLUN) pada 29 Mei dan Hari Kanker Darah sedunia pada 28 Mei 2022, PT Johnson & Johnson Indonesia mengadakan webinar “Sayangi Lansia Kita dengan Deteksi Dini Kanker Darah”.
Pemahaman tentang bahaya kanker darah pada usia lanjut memang penting bagi Parents ketahui. Apalagi ternyata kesadaran tentang kanker darah sangat kurang, padahal merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan tantangan dunia saat ini.
Berikut lebih lengkap mengenai kanker darah pada usia lanjut.
Mengenal Kanker Darah pada Lansia, Peluang Hidup Sangat Kecil
Darah kita memiliki 4 komponen, yaitu sel darah merah, sel darah putih, trombosit dan plasma darah. Semuanya mengatur peredaran darah dalam tubuh sehingga dapat berfungsi baik. Bila ada gangguan dalam komponen darah tersebut, maka sangat berbahaya bagi kesehatan.
Kanker darah atau disebut kanker hematologi adalah penyakit tidak menular karena disfungsi komponen darah yang sering menyerang kelompok orang lanjut usia (lansia). Sebagian besar diawali dari sumsum tulang tempat sel darah diproduksi, karena semakin tua kemampuan produksinya semakin menurun.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Dr Nadia Ayu Mulansari SpPD,K-HOM, di Indonesia kanker darah banyak menyerang orang di usia 50 tahun. Walau usia anak-anak juga bisa terkena, tapi usia lansia lebih besar persentase kena kanker darah.
Artikel Terkait : Sel darah putih sedikit membuat tubuh rentan kena infeksi, waspada!
Walau begitu, perlu Parents tahu kalau penyebab kanker darah ini masih sangat samar. Karena gejala dan penyebab sering kali tidak terlihat dan dianggap penyakit manula biasa.
Tidak sedikit lansia tiba-tiba drop dan divonis kanker darah. Peluang hidup lansia yang menderita kanker darah ini sangatlah kecil. Karena biasanya terdeteksi sudah di stadium akhir. Karena itulah kanker darah ini sekarang menjadi perhatian dunia.
3 Jenis Kanker Darah yang Penting Parents Ketahui
1. Leukimia
Leukimia ini merupakan kanker yang ditemukan dalam darah dan sumsum tulang karena produksi sel darah putih yang berlebihan. Sehingga sel darah putih yang harusnya melawan infeksi jadi tidak bisa berfungsi karena terlalu banyak dan malah merusak sumsum tulang sehingga tidak bisa menghasilkan sel darah merah dan trombosit.
Ada dua jenis kanker leukimia, yaitu leukemia limfositik akut, leukemia limfositik kronis, leukimia myeloid akut dan kronis. Biasanya gejalanya bisa terlihat dari demam dan menggigil, sering infeksi, mudah berdarah dan memar, bintik merah pada kulit, keringat berlebih, lelah terus menerus tidak hilang, berat badan turun dan nyeri tulang.
2. Lymfoma, kanker darah pada lansia yang sering terjadi
Limfoma ini merupakan jenis kanker darah yang mempengaruhi limfosit pada sistem limfatik. Yang tadinya sel darah putih berfungsi sebagai sistem kekebalan dan melawan infeksi, sekarang malah mengalami mutasi genetik dan malfungsi. Ada dua jenis kanker limfoma, yaitu limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin.
Kanker darah limfoma ini sering terjadi pada orang dewasa. Gejala yang sering dialami biasanya terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak dan selangkangan, badan sering demam, lelah, berkeringat di malam hari, sesak napas, kulit gatal dan berat badan turun drastis. Pada kanker limfoma ini gejalanya sering sekali tidak terlihat karena dianggap sakit biasa. Karena itu, dr Nadia menegaskan agar bisa mendiagnosis diri sendiri, jangan sampai telat ya Parents!
Artikel Terkait : 11 Gejala Kanker Limfoma, Kanker Langka yang Dialami Ari Lasso
3. Myeloma Multipel salah satu jenis kanker darah pada lansia
Multiple Myeloma ini adalah kanker sumsung tulang yang membentuk sel plasma, karena itu sering disebut kanker sel plasma. Sel plasma berfungsi untuk sistem imun yang melawan infeksi dan membentuk antibodi tubuh. Karena mengalami disfungsi maka yang terjadi sel plasma menjadi sel sakit di sumsum tulang yang semakin lama malah semakin banyak.
Biasanya gejala kanker sel plasma ini ditunjukkan dengan sakit nyeri tulang, mudah lelah, sering haus, berat badan turun, pandangan kabur, kesemutan, sering infeksi, demam dan sulit menahan air kecil. Bahkan pada beberapa orang, tulangnya sama sekali tidak ada isinya (keropos) dan patah. Seram banget ya Parents!
Bagaimana Cara Mencegah Kanker Darah Sejak Dini
Hal ini termasuk sulit, mengingat mau melakukan pencegahan apa karena penyebabnya sendiri saja tidak ketahuan apa. Tapi Parents, tidak ada yang tidak mungkin kan? Paling tidak kita persiapkan yang terbaik untuk diri sendiri dan keluarga pastinya agar terhindar dari kanker darah. Karena itu, deteksi dini sangat dibutuhkan.
dr Nadia bilang kalau misalnya mengalami demam terus menerus dalam satu tahun tanpa tahu penyebabnya apa, pasti ada kelainan bukan hanya sekadar hb rendah karena DBD, demam tifoid atau cold fever saja. Apalagi kalau di malam hari sering merasa kedinginan dan berkeringat disertai berat badan turun tidak biasa, wajib banget cek darah ya Parents. Karena kita bisa tahu kalau terkena penyakit kanker darah hanya dari cek darah saja!
Kanker darah bisa terkait genetik, jadi bila hamil dan merasakan beberapa kondisi di luar kehamilan, lebih baik untuk langsung medical check up lengkap ya. Kanker darah ini memang sedikit riskan, karena darah yang diperlukan jadi bila sudah terkena maka kudu transfusi darah terus menerus. Hal ini menjadi tantangan warga, pemerintah dan tenaga medis, karena stok darah kadang tidak terlalu banyak apalagi pandemi seperti saat ini.
Beberapa cara yang bisa Parents lakukan untuk mencegah kanker darah saat lansia!
- Jangan lupa untuk berolahraga secara teratur. Biar tubuh sehat dan kuat, kesehatan tulang-tulang pun terjaga. Dengan olahraga rutin, akan membuat banyak penyakit hilang dari tubuh Parents.
- Terapkan gaya hidup sehat dalam keseharian Parents. Lakukan secara disiplin ya karena bila gaya hidup sehat dilakukan pasti semua elemen sehari-hari juga akan diterapkan hidup sehat.
- Kurangi dan hindari makanan yang mengandung bahan berbahaya seperti memakai herbisida, pestisida, dan insektisida. Usahakan mulai sekarang makan tanpa tambahan penyedap buatan, dan kalau bisa makan bahan makanan organik dan sehat
- Usahakan menghindari paparan radiasi
- Kurangi makanan junkfood, makanan kaleng dan makanan yang mengandung bahan pengawet dan pemanis buatan. Mulai sekarang makan dari masakan rumahan sendiri saja. Dari bahan hingga pengolahan kan terbukti sehat menunya.
- Perbanyak minum air putih ya Parents. Sehari wajib minimal 8 gelas sehari atau 1,5 liter yang dikonsumsi
- Minum vitamin yang dibutuhkan secara teratur. Bila ada obat yang perlu dikonsumsi wajib untuk diminum juga sesuai petunjuk dokter
Deteksi Dini Kanker Darah
Selain itu yang tidak kalah penting adalah deteksi dini kanker darah. Walau memang susah terlihat gejalanya, tapi bila Parents sering demam berulang, nyeri tulang, berkeringat dingin di malam hari dan berat badan turun drastis, lebih baik langsung cek darah dan periksakan ke dokter ya. Mungkin bisa jadi ini adalah ciri-ciri kanker darah yang sulit dideteksi.
Mari kita ciptakan kehidupan lanjut usia dengan sehat dan bahagia. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Sayangi lansia, sayangi masa lansia kita juga demi kehidupan sehat di masa depan nanti. Sehat-sehat selalu ya Parents!
Baca Juga :
Mengapa Lansia Cenderung Lebih Sensitif? Ternyata Ini Penyebabnya!
8 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Lansia di Atas 50 Tahun
4 Olahraga Terbaik untuk Lansia agar Tetap Bugar
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.