Seiring dengan perkembangan teknologi, earphone menjadi sahabat banyak orang. Mayoritas mereka menggunakan perangkat dengar ini untuk mendengarkan musik atau melakukan panggilan suara. Namun tanpa mereka sadari, penggunaan earphone berlebihan bisa menyebabkan gangguan pendengaran dan bahaya kesehatan lainnya. Mari cari tahu apa saja bahaya earphone bagi kesehatan tubuh.
Bagaimana Earphone Bisa Menyebabkan Gangguan Pendengaran?
Image: Unsplash
Telinga bagian dalam sangat sensitif terhadap keseimbangan suara yang diterima dari luar. Di dalam sana ada ribuan sel di mana beberapa di antaranya memiliki struktur mirip rambut kecil dan halus. Menurut Alodokter, rambut halus ini bertanggung jawab mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik di saraf pendengaran dan membantu mengirim pesan suara ke otak.
Rambut-rambut halus ini mengelilingi organ yang memiliki saraf-saraf pendengaran yang disebut koklea. Bentuk koklea menyerupai siput dan terdiri dari dua jenis cairan, yaitu endolymph dan perilymph.
Suara berlebihan yang diterima sel-sel rambut berisiko menyebabkan kerusakan permanen pada sel-sel ini. Kemudian, mekanisme transmisi suara ke otak pun menjadi terganggu, begitu juga dengan hubungan sel-sel rambut dengan sel-sel saraf di sekitarnya.
Kerusakan pada sel-sel rambut menyebabkan banyak pesan yang Anda dengar terlewatkan. Yang perlu Anda ketahui adalah, kerusakan sel ini tidak dapat diatasi. Sel-sel rambut itu tidak beregenerasi, jadi ketika rusak atau hancur, kemampuan mendengar Anda pun menjadi berkurang.
Artikel terkait: Tak Lebih dari Rp 100 Ribu, Ini 7 Rekomendasi Earphone Murah Terbaik
Batas Aman Volume Earphone
Image: Unsplash
Berikut ini paparan earphone yang dianggap aman dan tidak aman menurut beberapa sumber:
- Centers for Disease Control (CDC) mengatakan tingkat kebisingan (decibel adjusted/dBA) yang aman bagi telinga maksimum sekitar 105 hingga 110 dBA.
- Harvard Medical School pada lamannya menjelaskan, paparan tingkat suara di atas 85 dBA itu sama dengan mesin pemotong rumput. Risiko kerusakan telinga akan terjadi jika telinga terpapar tinggi volume suara itu selama 2 jam. Sedangkan untuk paparan yang lebih tinggi lagi, antara 105-110 dBA, telinga bisa langsung rusak hanya dalam waktu paparan 5 menit saja.
- Laman Healthy Hearing menulis, tingginya suara yang aman didengarkan sekitar 94-110 dBA. Lebih dari itu, jika didengarkan kurang dari 2 menit saja sudah bisa merusak telinga.
- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2018 melaporkan, tinggi suara yang aman pada earphone adalah kurang dari 70 dBA.
Untuk membantu Anda memahami angka-angka di atas, Healthy Hearing menggambarkan peringkat desibel rata-rata dari beberapa suara yang Anda kenal.
- Percakapan normal: 50-60 dBA dan 60-70 dBA (suara teriakan)
- Bioskop: 74-104 dBA
- Sepeda motor dan motor trail: 80-110 dBA
- Musik melalui headphone dengan volume maksimum, acara olahraga, dan konser: 94-110 dBA
- Sirene: 110-129 dBA
- Pertunjukan kembang api: 140-160 dBA
Lamanya Penggunaan Earphone yang Disarankan
Image: Unsplash
Selain volume, durasi paparan suara juga berkontribusi terhadap kemungkinan kerusakan telinga. Sederhananya, suara yang lebih keras memiliki potensi kerusakan yang lebih besar dengan eksposur yang lebih sedikit.
Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Occupational Safety and Health Administration/OSHA) mengamanatkan bahwa telinga masih aman menerima suara rata-rata 85 dBA selama lebih dari 8 jam setiap harinya. Jika volume tersebut dinaikan sedikit saja, hanya dalam waktu 1 jam atau lebih telinga Anda akan mengalami kerusakan.
Pakai Earphone Boleh, Asal…
Image: Unsplash
Berikut ini beberapa saran untuk Anda yang terbiasa menggunakan earphone:
- Sadari berapa lama Anda mendengarkan perangkat pendengaran dan seberapa keras suaranya.
- Istirahatkan telinga setelah sesi mendengarkan yang lama, dan pastikan untuk selalu mendengarkan pada tingkat yang nyaman.
- Hindari menggunakan earphone saat tidur, makan, atau sedang melakukan aktivitas lain.
- Lakukan persiapan pada telinga. Jika Anda akan menghadiri acara yang kemungkinan menimbulkan suara keras berkepanjangan (seperti konser atau acara olahraga), bawalah penutup telinga atau perangkat telinga untuk memberi perlindungan pada telinga dari situasi yang berpotensi merusak.
- Jangan ragu berkonsultasi dengan audiolog atau otolaryngologist tentang pertanyaan seputar penggunaan earphone atau tingkat suara yang aman.
- Pada anak, jelaskan seperti apa pendengaran yang rusak itu. Minta anak mewaspadai gejala awal kerusakan telinga, seperti mendengar dengungan atau dering aneh atau suara lain (tinnitus) ketika mencoba berkonsentrasi pada satu hal, atau juga merasa pusing dan tertekan saat mendengar suara bising.
- Jangan menaikkan volume earphone di tempat bising.
Artikel terkait: Pernah atau Sering Alami Telinga Berdenging? Ini Artinya Menurut Primbon dan Medis
7 Bahaya Earphone bagi Telinga Anda
Melansir dari beberapa sumber, berikut ini 7 bahaya earphone bagi telinga dan bagian tubuh lainnya.
1. Pendengaran Berkurang
Image: Freepik
Yang sudah pasti, bahaya earphone yang pertama adalah merusak gendang telinga. Laman Doctor Insta memuat fakta bahwa volume lebih dari 90 desibel bisa berdampak sangat buruk bagi telinga. Ketinggian volume ini jika diperdengarkan secara rutin bisa menyebabkan kehilangan pendengaran yang parah hingga tuli.
The Joint menulis, gangguan pendengaran yang diakibatkan earphone juga meningkat di kalangan anak muda.
2. Perkembangan Memahami Pembicaraan Terhambat
Image: Unsplash
Seperti dikatakan pensiunan audiolog Jan Mayes kepada Healthy Hearing, bahaya earphone pada anak adalah kesulitan memahami pembicaraan di tempat bising sejak usia remaja hingga awal dua puluhan.
Kata Dr. Daniel Fink, internis dan ketua dewan Quiet Coalition, nantinya di saat anak-anak itu berusia pertengahan 40-an, pendengaran mereka akan sama sulitnya dengan kakek-nenek mereka yang saat itu sudah berusia 70-80an.
3. Telinga Rusak Permanen
Ditulis Healthy Hearing, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan, lebih dari 1 dari setiap 10 anak di AS (usia 6-19), bahkan hampir 1 dari 5 orang dewasa di bawah 70 tahun, mengalami kerusakan permanen pada pendengaran akibat kebisingan yang dikenal sebagai gangguan pendengaran akibat kebisingan (noise-induced hearing loss/NIHL).
WHO juga mengatakan, sekitar setengah dari populasi antara usia 12-35 berisiko mengalami kerusakan pendengaran karena suara keras. Headphone dan earphone-lah yang berperan besar dalam hal ini.
4. Tinitus
Image: Unsplash
Tinitus atau telinga berdenging sering kali terjadi pada anak-anak yang mengalami masalah pendengaran. Audiolog Lisa Vaughan dari Cook Children’s Health Care System di Fort Worth, AS, melaporkan, ‘gelombang gila’ ini dilaporkan banyak terjadi tahun 2020 berdasarkan pengamatan di kliniknya.
5. Hiperakusis
Image: Freepik
Bahaya earphone lainnya adalah hiperakusis. Ini kondisi langka di mana seseorang sangat peka terhadap suara-suara yang normal didengar orang pada umumnya. Misalnya, suara sendok yang bergesekan pelan dengan piring bisa membuat telinganya sangat sakit. Hello Sehat mengatakan, penyakit ini biasanya diakibatkan cedera kepala atau gangguan pendengaran atau juga dialami orang dengan sindrom Williams, tinitus, dan penyakit Meniere.
Artikel terkait: Telinga Sering Sakit Hingga Alami Vertigo, Waspada Penyakit Meniere
6. Pertukaran Kuman
Tahukah Anda seperti apa kondisi di dalam telinga? Sadarkah Anda bahwa earphone yang Anda gunakan sangat kotor?
Kondisi di dalam telinga sangat gelap dan lembap, dan itu merupakan tempat berkembang biak yang sempurna bagi bakteri. Saat Anda mengambil earphone dari meja atau tas dan menempelkannya di telinga, bakteri apa pun di earphone bisa menjadi tiket sekali jalan ke saluran telinga Anda.
Penggunakan earphone yang lama juga menghambat udara masuk ke kanal telinga dan mengakibatkan telinga bagian dalam semakin lembap. Dampaknya kata laman The Joint, meningkatkan risiko infeksi telinga yang serius.
Belum lagi jika Anda kerap meminjamkannya kepada pasangan, anak, atau orang lain. Besar kemungkinan terjadi pertukaran kuman antartelinga. Parahnya, bakteri bisa menginfeksi telinga Anda atau orang lain. Jadi pastikan untuk selalu membersihkan earphone sebelum memakainya, ya.
7. Kurangnya Kesadaran
Image: Unsplash
Ketika seseorang menggunakan earphone, otomatis perhatian dan kesadarannya terhadap lingkungan sekitar menurun. Kurangnya perhatian itu bisa mengurangi fokusnya terhadap pekerjaan hingga rentan menimbulkan kecelakaan.
Bayangkan diri Anda sedang berjalan kaki atau bersepeda di pinggir jalan sambil mengenakan earphone. Namun tiba-tiba ada kendaraan yang tidak mengikuti aturan dan melaju kencang ke arah Anda. Meski pengendaranya sudah memberikan peringatan dengan klakson, Anda tidak mendengarnya. Dalam hal ini, kecelakaan tragis berisiko terjadi.
Jadi, batasi penggunaan earphone Anda mulai sekarang agar terhindar dari bahaya earphone!
Baca juga:
Hati-hati! Sering Gunakan Headset Berisiko Membuat Si Kecil Alami Infeksi Telinga
Telinga Bayi Bau, Ini Penyebab dan Tanda yang Harus Diwaspadai
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.