TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Hati-hati, campak menyerang 34 ribu orang di Eropa, Parents jangan abai!

Bacaan 3 menit
Hati-hati, campak menyerang 34 ribu orang di Eropa, Parents jangan abai!

Sudahkah si kecil mendapatkan vaksin untuk mencegah tertularnya campak?

Sudah menjadi rahasia umum bahwa bahaya virus campak sangat berbahaya, terutama jika dialami ibu hamil di mana bisa sebabkan bayi lahir cacat. Sayangnya, hingga saat ini penyakit yang dikenal dengan rubeola masih mewabah seperti yang baru-baru terjadi di  Eropa.

Bahaya campak merenggut puluhan ribu orang di Jerman

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (7/5) mengatakan telah terjadi peningkatan tajam dalam jumlah kasus campak di seluruh Eropa. Anga ini kian meningkat sejak bulan Januari dan Februari tahun 2019. Bahkan jumlahnya sudah mencapai lebih dari 34.000 orang yang terkena penyakit campak.

Jumlah ini tentu saja sangat mengkhawatirkan. Di Jerman, pemerintah setempat di negara bagian Niedersachsen mengatakan kalau ada orang dewasa yang meninggal karena campak, namun tanpa memberikan informasi tentang umur atau jenis kelamin korban.

Artikel terkait: Sempat alami pecah ketuban hijau, begini proses Dea Lestari melahirkan anak kedua

bahaya campak

WHO akhirnya mendesak pihak berwenang untuk memastikan jika ada yang rentan terkena campak untuk segera divaksinasi. Langkah ini perlu dilakukan untuk menghindari terjangkitnya campak, mengingat virus ini menyebar begitu cepat.

“Jika respons wabah tidak tepat waktu dan komprehensif, virus akan menemukan jalan ke lebih banyak individu yang rentan dan berpotensi menyebar ke negara-negara lain di dalam dan di luar kawasan,” demikian pernyataan WHO dikutip dari Detik News.

“Setiap kesempatan harus digunakan untuk memvaksinasi anak-anak, remaja dan orang dewasa yang rentan.”

Melihat banyak orang di Eropa yang terkena campak, Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengusulkan untuk memberi denda kepada orang tua yang tidak memberikan vaksin terhadap anak-anaknya.

Tak main-main, denda ini mencapai € 2.500 atau sekitar setara dengan Rp. 40 juta rupiah.

“Saya ingin memberantas campak. Semua orang tua harus bisa merasa aman dan mengetahui bahwa anak-anak mereka tidak akan terinfeksi dan terancam oleh campak,” kata Jens Spahn kepada harian Bild am Sonntag dikutip dari DW.

Artikel terkait: Hal Penting Seputar Virus Campak yang diderita oleh Bayi hingga Orang Dewasa

Bahaya campak yang perlu orangtua wajib ketahui

Seperti kita tahu, campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang mudah menular. Umumnya ditularkan jika si penderita batuk atau bersin.

Ada beberapa gejala penyakit campak yang wajib diketahui:

  • Demam tinggi
  • Mata merah
  • Mata sensitif terhadap cahaya
  • Tanda-danpa seperti pilek (radang tenggorokan, hidung beringus, atau hidung tersumbat)
  • Bercak putih keabu-abuan pada mulut dan tenggorokan
  • Bercak kemerahan pada kulit (rush) disertai batuk dan /atau konjungtivis

Bila gejala di atas muncul namun tidak segera ditangani, akibatnya bisa memicu komplikasi yang lebih parah. Komplikasi ini bahkan bisa mengancam jiwa bila tidak ditangani dengan cepat.

Komplikasi dari bahaya campak yang dapat menyebabkan kematian ialah, Pneumonia (radang paru), ensefalitis (radang otak), diare, dan meningitis.

Artikel terkait: Anak penderita kanker tertular campak, ibunya memohon para orangtua untuk vaksin

Sekitar 1 dari 20 penderita campak akan mengalami komplikasi radang paru dan 1 dari 1.000 penderita akan mengalami komplikasi radang otak.

Selain itu, komplikasi lain adalah infeksi telinga yang berujung tuli (1 dari 10 penderita), diare (1 dari 10 penderita) yang menyebabkan penderita butuh perawatan di RS.

Mengingat penyebaran campak mungkin saja terjadi di Indonesia, para orangtua disarankan untuk memberikan vaksinasi campak pada anak-anaknya. Faktanya, maskipun mengetahui bahaya dan risiko yang didapatkan jika mengalami campak, tidak sedikit orangtua memutuskan untuk tidak memberikan vaksin untuk anak-anaknya.

Atau apakah Pemerintah Indonesia perlu menetapkan denda seperti yang dilakukan Jerman untuk menekan angka terjangkitnya campak?

 

Referensi: DW, Alodokter

Hati-hati, campak menyerang 34 ribu orang di Eropa, Parents jangan abai!

Baca juga: 

Waspadai Rubella (Campak Jerman) Pada Ibu Hamil dan Anak-anak

Cerita mitra kami
Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
Anak Aktif, Orang Tua Tenang:  Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
Anak Aktif, Orang Tua Tenang: Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
“Kumara Holiday Program" Kembali Hadir di Akhir Tahun Ini Program di Alam Terbuka untuk Anak Usia 2-12 Tahun
“Kumara Holiday Program" Kembali Hadir di Akhir Tahun Ini Program di Alam Terbuka untuk Anak Usia 2-12 Tahun
Seminar Edukasi Tenaga Kesehatan dalam Memperingati Hari Prematur Sedunia 2025
Seminar Edukasi Tenaga Kesehatan dalam Memperingati Hari Prematur Sedunia 2025

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fadhila Afifah

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Hati-hati, campak menyerang 34 ribu orang di Eropa, Parents jangan abai!
Bagikan:
  • Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

    Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

  • Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
    Cerita mitra kami

    Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!

  • Anak Aktif, Orang Tua Tenang:  Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
    Cerita mitra kami

    Anak Aktif, Orang Tua Tenang: Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik

  • Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

    Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

  • Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
    Cerita mitra kami

    Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!

  • Anak Aktif, Orang Tua Tenang:  Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
    Cerita mitra kami

    Anak Aktif, Orang Tua Tenang: Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti