Batu empedu atau disebut juga cholelithiasis merupakan kondisi tubuh yang terdapat endapan padat cairan pencernaan dalam kontong empedu. Bahaya batu empedu ini bisa cukup fatal, khususnya pada anak.
Memang, dampaknya bervariasi sesuai jumlah dan besarnya endapan. Malah banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki endapan ini karena ukurannya yang kecil dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Khususnya pada anak yang kurang peka terhadap gejalanya, terkadang sakit yang dirasakan hanya dianggap sebagai sakit yang biasa. Bila sudah parah, batu empedu ini bisa bergerak ke saluran yang menyebabkan adanya penyumbatan sehingga cairan naik kembali dan kantong empedu meradang.
Pada kondisi ini, mungkin anak sudah menunjukkan beberapa tanda serius yang memerlukan bantuan segera.
Gejala batu empedu
Seringkali gejala batu empedu pada anak hanya dianggap sebagai sakit perut biasa. Namun, beberapa gejala seringkali muncul setelah makan, terutama setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak atau berlemak.
Beberapa tanda tersebut, antara lain:
- Sakit di perut kanan atas
- Mual
- Muntah
- Demam
Selain gejala-gejala di atas, sebaiknya Bunda pun patut mewaspadai bahaya batu empedu anak yang dianggap sudah cukup parah, seperti:
- Sakit perut yang sangat parah, anak pun tidak merasa nyaman hingga rewel.
- Muncul tanda penyakit kuning (warna kekuningan di mata dan kulit).
- Demam tinggi disertai kedinginan.
- Pankreas anak akan meradang.
- Daerah antara tulang belikat di punggung akan mulai terasa sakit.
- Bahu kanan anak akan mulai terasa sakit juga.
Penyebab batu empedu
Batu empedu bisa terbentuk karena adanya endapan bilirubin, akibat pemecahan sel darah merah. Kasus ini menjadi cukup umum pada anak-anak.
Selain itu, endapan kolesterol juga ditengarai menjadi penyebabnya. Namun banyak ditemukan pada orang dewasa. Biasanya, empedu mengalir dari hati ke usus kecil tempat mencerna makanan.
Di antara waktu makan, empedu disimpan di kantong empedu. Terkadang empedu mengeras dan membentuk batu empedu. Batu empedu memiliki berbagai ukuran, mulai dari yang kecil seperti sebutir pasir hingga seukuran bola golf.
Tanpa alasan yang jelas, anak perempuan diketahui memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini dibandingkan anak laki-laki. Selain faktor jenis kelamin, ada beberapa penyebab lain yang umum terjadi, seperti:
- Kelainan dalam produksi sel darah merah
- Obesitas
- Mengonsumsi tinggi lemak dan tinggi kolesterol
- Penurunan berat badan yang cepat
- Kondisi diabetes
- Penggunaan kontrasepsi
Bahaya batu empedu
Bila gejala-gejala yang sudah sangat parah hanya didiamkan, si kecil bisa mengalami berbagai komplikasi serius. Beberapa bahaya batu empedu tersebut, di antaranya:
- Meskipun cukup jarang, ada beberapa kasus batu empedu telah melubangi atau melukai kantong empedu secara luas.
- Batu empedu memblokir berbagai saluran sehingga infeksi sistemik dan radang seperti kolesistitis serta kolangitis dapat terjadi.
- Adanya peradangan pankreas karena sumbatan pada empedu.
Pencegahan batu empedu
Parents, jangan khawatir karena ada beberapa kebiasaan yang bisa dilakukan untuk mencegah kondisi ini pada anak. Inilah beberapa kebiasaan sederhana yang bisa dilakukan.
Makan teratur
Melewatkan jam makan bisa membuat sekresi empedu menjadi terganggu. Inilah yang bisa menyebabkan terbentuknya batu empedu di dalam tubuh si kecil.
Oleh karena itu, jadwalkan makan yang teratur pada si kecil dan biasakan sejak dini ya, Parents.
Perhatikan asupan makan
Batu empedu bisa terbentuk karena endapan kolesterol akibat asupan makanan yang tidak sehat. Untuk itu, sebaiknya Parents memerhatikan beragam asupan gizi seimbang dalam menu harian si kecil.
Hindari memberikan junk food atau makanan tinggi lemak jenuh. Biasakan si kecil untuk familiar dengan sayur dan buah-buahan sehat yang kaya antioksidan.
Olahraga teratur
Tentu, olahraga dan aktivitas fisik lainnya bisa menyehatkan tubuh si kecil, tak hanya mencegah penyakit satu ini. Menjaga berat badannya bisa tetap ideal membuat si kecil bisa lebih rendah risikonya untuk terserang berbagai penyakit.
Yuk Parents, sebaiknya semakin peka terhadap berbagai gejalanya. Lakukan juga upaya pencegahan di atas agar si kecil terhindar dari bahaya batu empedu!
Baca Juga:
Perhatikan 15 Gejala Penyakit Ginjal Pada Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.