Vicky Prasetyo menggunakan bahasa campur-campur, tetapi tidak ada yang benar
Wawancara Vicky Prasetyo seusai bertunangan dengan Zaskia Gotik membuat saya belajar bahasa Indonesia lagi. Banyak kata-kata yang terdengar aneh dan menggelitik saya untuk mencari tahu apa benar ada kata-kata “harmonisisasi” dan “statusisasi” pada Bahasa Indonesia. Berbeda dengan teman saya yang memiliki anak berusia 5 tahun, ia justru mencari video Vicky Prasetyo lainnya di Youtube, dan mendapatkan rekaman Vicky Prasetyo berbicara bahasa Inggris ketika kampanye.
Teman saya yang namanya tidak ingin disebutkan tersebut, langsung tertawa terbahak-bahak setelah melihat video Vicky tersebut dan berkata, “Saya tidak mau anak saya berbahasa Inggris ala Vicky Prasetyo”. Setelah saya menonton video tersebut, ternyata bahasa Inggris yang digunakan Vicky Prasetyo memang luar biasa lucu!
“I’m froms the birthday in Karang Asih City,” yang maksudnya “I was born in Karang Asih”
“I’m have to my mind, I’m have to my said, I’m get to the good everything. If wanna come to invest, …. ” (ngga tahu apa maksudnya, karena terlalu ngaco Bahasa Inggrisnya :D)
Dari lelucon Vicky Prasetyo ini, saya dan teman saya jadi mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang cara membuat anak-anak kita mahir berbahasa Inggris ataupun bahasa lain selain bahasa ibu. Inilah berbagai tips yang kami dapatkan dari berbagai sumber, dan kami ingin berbagi kepada semua pembaca TheAsianParent Indonesia :
1. Perkenalkan bahasa Inggris sejak dini, usia 6-12 bulan
Sebenarnya anak belajar bahasa sejak masih di dalam kandungan. Ia mengenali suara ibu dan ayahnya dari dalam rahim. Tetapi yang ia pelajari pada tahap ini adalah bahasa ibu yaitu bahasa yang ibu pakai sehari-hari di rumah. Namun pada usia 6 bulan, ia sudah dapat merasakan perbedaan bila mendengar bahasa lain. Pada usia 6 bulan inilah ia sudah dapat diperkenalkan bahasa kedua, misalnya bahasa Inggris. Sumber literatur menuliskan bahwa usia 6-10 bulan adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan Bahasa Inggris kepada anak, sedangkan pada usia 6 bulan hingga 3 tahun, adalah masa perkembangan yang pesat untuk mempelajari berbagai kosa kata, termasuk juga bahasa ibu yaitu Bahasa Indonesia.
Artikel terkait : Bagaimana Cara Memaksimalkan Perkembangan Otak Anak?
2. Belajar dari tayangan TV
Anak-anak, terutama balita, sangat terpengaruh dengan tayangan TV. Mereka dapat belajar bahasa Inggris melalui film kartun ataupun film edukatif lainnya. Kita sebagai orangtua harus cermat memilih tayangan kartun yang baik untuk anak, karena tidak semua film kartun bersifat mendidik.
Cobalah simak ulasan beberapa film kartun yang tidak baik untuk anak ini : Memilih Tayangan Kartun Untuk Anak
3. Mengikuti kegiatan berbahasa Inggris
“Bisa karena biasa” adalah pribahasa yang cocok sekali dalam hal belajar bahasa. Contoh kegiatan ini adalah kelas / kursus Bahasa Inggris, English Day di sekolah, lomba mengeja kata-kata Bahasa Inggris (sering disebut spelling bee), lomba bercerita dalam Bahasa Inggris, dan lain-lain.
Bila kita mencarikan kegiatan berbahasa Inggris untuk merekapun, kita harus jeli memilihkan program yang baik. Jangan sampai kita mendapatkan guru atau instruktur yang (maaf) kualitas Bahasa Inggrisnya seperti Vicky Prasetyo.
(Selanjutnya …. )
4.Melalui permainan (games)
Kegemaran anak-anak terhadap video games seperti PS3, Xbox, dan sejenisnya perlu dimanfaatkan untuk menambah kemampuan mereka berbahasa Inggris. Pilihlah permainan-permainan yang baik, dan batasi waktu bermain anak agar tidak berdampak negatif.
5.Melalui internet dan buku atau majalah
Melalui internet kita dapat mencari tayangan video anak-anak, dan juga artikel atau bacaan berbahasa Inggris. Namun kita harus waspada pada materi di internet yang tidak baik untuk anak-anak. Buku atau majalah juga sumber bacaan yang baik untuk belajar Bahasa Inggris.
6. Sekolah dwibahasa
Saat ini memang sekolah dwibahasa (bilingual school) masih tergolong mahal di Indonesia. Kita hanya berharap suatu saat pemerintah mewajibkan semua sekolah negri maupun swasta menjadi sekolah dwibahasa. Harapan ini bukanlah untuk melunturkan kecintaan saya pada Bahasa Indonesia, tetapi bagaimana kita dan generasi mendatang dapat bersaing di dunia internasional bila kualitas Bahasa Inggrisnya tidak baik?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.