Ayam Ingkung adalah lauk utama yang disajikan sebagai teman tumpeng. Ayam ini terbuat dari ayam kampung dan dimasak dengan bumbu rempah-rempah dan santan. Hidangan ayam khas inipun ternyata sudah ada dari jaman dahulu.
Dalam jurnal Sinkretisme dan Simbolisme Tradisi Selamatan Kematian di Desa Purwosari, Kulon Progo, disebutkan nama ingkung sendiri berasal dari bahasa Jawa, yaitu ‘ing’ yang diambil dari ‘ingsun’ dan ‘kung’ dar ‘manekung’. Dalam bahasa Indonesia, ingsun manekung artinya ‘aku berdoa dengan penuh khidmat’.
Seperti apa sejarah dan filosofi dari hidangan ayam yang legendaris ini?
Artikel Terkait: Sejarah dan Resep Nasi Gandul Khas Pati Jawa Tengah yang Melegenda
Sejarah dan Filosofi Ayam Ingkung
Sumber: Detikfood
Dikutip dari buku Nutrition and Food Science: Local Wisdom Behind Tumpeng as an Icon of Indonesia, hidangan ayam ingkung sudah ada sejak kerajaan Jawa dipengaruhi oleh agama Hindu. Ingkung awalnya bukan untuk dikonsumsi, melainkan digunakan untuk sesaji atau sesajen.
Hidangan ini dianggap sakral dan disajikan dalam upacara keagamaan tertentu serta peringatan hari-hari besar dalam tradisi Jawa.
Istilah ayam ingkung tercantum pada karya sastra lama Serat Centhini II dan disebut sebagai iwak pitik atau lauk ayam yang dimasak dan dijadikan uba rampe atau perlengkapan sesaji dalam prosesi adat di Jawa.
Pada jaman kerajaan dulu, sajian ini biasa disajikan pada upacara kematian. Ayam yang posisinya menunduk ini adalah lambang keluarga yang bersimpuh memohon ampunan akan dosa-dosa mereka yang sudah meninggal.
Sementara kepala ayam yang diputar menoleh ke belakang adalah simbol manusia agar selalu ingat segala sesuatu yang telah dijalani dan bersyukur terhadap apa yang telah dimiliki.
Sumber: KRJogja
Artikel Terkait: 7 Tempat Wisata Kuliner di Solo yang Wajib Parents Kunjungi
Filosofi dari kuliner tradisional ini sendiri adalah harapan agar manusia berperilaku seperti ayam.
Seekor ayam jika diberi makan tidak akan langung dimakan, tetapi dipilah pilih terlebih dahulu yang mana yang baik dan buruk. Manusia pun diharapkan dapat memilah hal baik untuk dilakukan dan hal buruk yang harus ditinggalkan.
Jika Anda membeli Ingkung untuk dibawa pulang di Jawa, ayam ini akan dibungkus menggunakan tali bambu yang disebut kreneng agar mudah ditenteng. Bambu yang digunakan sebagai tali ini memiliki makna filosofi simbol persatuan dan kesatuan.
Resep Ayam Ingkung Jawa yang Mudah Dibuat di Rumah
Sumber: Sindonews
Ingkung hanya dibuat dari ayam kampung. Jika dibuat dari ayam potong, maka cita rasanya akan berbeda. Penyajiannya pun bisa melalui cara modern atau tradisional. Jika disajikan secara modern, ayam dipresto terlebih dahulu. Namun jika melalui cara tradisional, ayam harus diungkep minimal selama 4 jam.
Nah, berikut adalah resep ayam Ingkung khas Jawa yang lezat dan bercitarasa khas yang dikutip dari Detik Food.
Bahan-bahan
- 1 ekor ayam kampung besar utuh
- 2 lembar daun salam
- 3 lembar daun jeruk
- 1 batang serai
- 1cm lengkuas
- 1 liter santan sedang
- 500ml santan kental
- 1 potong kecil gula Jawa
- 7 siung bawang putih
- 5 butir bawang merah
- 2 buah cabe merah keriting
- 3 butir kemiri
- 3cm kunyit
- 1cm jahe
- ½ sendok teh jintan
- 1 sendok teh ketumbar
- ½ sendok teh merica butiran
- 2 sendok teh garam
Artikel Terkait: Kangen Rujak Cingur Khas Jawa Timur? Bikin Sendiri Yuk, Pakai 3 Resep Ini
Cara Memasak Ayam Ingkung
- Cuci bersih ayam. Ikat ayam dan tegakkan kepalanya dengan menggunakan tusuk gigi
- Haluskan bawang putih, bawang merah, cabe merah, kemiri, kunyit, jahe, jintan, ketumbar, merica, dan garam.
- Panaskan 5 sendok teh minyak di dalam wajan. Tumis bumbu halus hingga harum, tambahkan daun salam, daun jeruk, lengkuas, dan serai yang telah dimemarkan. Aduk-aduk.
- Masukkan bumbu yang telah ditumis ke dalam wajan cekung atau panci. Campurkan gula Jawa.
- Masukkan ayam ke dalam panci. Tuangkan santan dan masak dengan api sedang hingga kuah menyusut dan ayamnya empuk.
- Sajikan ayam bersama bumbunya. Ayam Ingkung bisa disajikan utuh atau dipotong-potong.
***
Itulah sejarah, makna filosofis, dan resep ayam Ingkung. Olahan ayam ini sering disajikan sebagai bentuk syukuran atau selamatan. Bentuknya yang utuh membuatnya semakin menarik. Apakah Parents juga gemar menyantap hidangan khas Jawa yang melegenda ini?
Baca Juga:
10 Tempat Wisata Kuliner di Jogja yang Wajib Parents Kunjungi
10 Tempat Wisata Kuliner di Purwokerto, Paling Recommended!
9 Tempat Wisata Kuliner Surabaya di 2023, Rekomendasi Terbaik untuk Keluarga
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.