Kasus ayah membunuh anak menghebohkan warga Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat. Cara ayah membunuh sang anak pun dianggap sangat kejam, karena ia tega menggantung anaknya sendiri hingga meregang nyawa.
Berdasarkan laporan polisi setempat, alasan sang ayah membunuh anaknya yaitu karena merasa depresi. Tak hanya itu, setelah menggantung anaknya hingga meninggal, ayah depresi ini melakukan bunuh diri.
“Dugaan awal menunjukkan si ayah pertama kali menggantung putranya. Kemudian pelaku menggantung dirinya sendiri,” ujar Agus Koster Sinaga selaku Kapolres Bojong Gede.
Kasus ayah membunuh ayah terungkap saat ada yang melihat tubuh tergantung
Pelaku bernama Rudi Hermawan yang berusia 40 tahun. Sementara, sang anak yang menjadi korban masih berusia 8 tahun dan merupakan penyandang cacat.
Kasus ayah membunuh anak kemudian bunuh diri ini terjadi di rumah mereka yang berada di kawasan Rawa Panjang, Bojong Gede, Bogor. Menurut keterangan Agus, pihak keluargalah yang pertama kali mengetahui kejadian tersebut, yakni Yuni Devinawati.
Awalnya Yuni merasa khawatir mengapa Rudi tidak mengantar anaknya ke sekolah seperti biasanya. Oleh karena itu, akhirnya Yuni langsung ke rumah Rudi, tapi ia justru menemukan jika Rudi dan sang anak telah tewas.
“Ketika Yuni melihat melalui ventilasi rumah, dia menemukan jika tubuh mereka berdua (Rudi dan sang anak) sudah tergantung,” kata Agus.
“Kami menduga mereka putus asa setelah istrinya meninggal tahun lalu,” imbuh Agus menjelaskan.
Alasan pelaku menghabisi nyawa anak sendiri sebelum bunuh diri
Kepala Unit Kejahatan Polisi Bojong Gede, Insp. Jajang Rahmat mengatakan bahwa sebelum melakukan aksinya, korban sempat dilaporkan menulis pesan melalui WhatsApp. Dalam pesan tersebut ia mengatakan jika ingin “bergabung” dengan almarhum sang istri.
Hingga saat ini, dugaan depresi memang masih sangat kuat. Apalagi di tempat kejadian tidak ditemukan adanya indikasi kekerasan fisik.
“Kami akan terus menggali lebih dalam kasus ini agar lebih jelas,” jelas Jajang.
Itulah kabar terkait kasus ayah membunuh anak yang terjadi di Bogor, Jawa Barat. Semoga setelah ini tidak ada lagi kasus serupa, karena ini sungguh sangat merugikan.
Apabila Parents merasa putus asa atau depresi, lebih baik langsung konsultasi dengan psikolog atau pakarnya. Jangan sampai akibat depresi yang berlarut, membuat kita melakukan hal yang merugikan seperti kasus di atas.
****
Anda bisa bergabung dengan jutaan ibu lainnya di aplikasi theAsianparent untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi dengan cara klik gambar di bawah ini.
Baca juga :
Balita 2 tahun tewas di tangan ayah kandung, pelaku mencoba bunuh diri
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.