Pusing memilih asuransi kesehatan anak? Tenang…. sebelum ‘ketuk palu’, dalam artikel ini kami mencoba membantu Parents untuk mempertimbangkan beberapa hal sebelum menentukan asuransi mana yang akan diambil.
Sebagai orangtua tentu kita cukup memahami saat anak, sama artinya dengan memiliki tanggung jawab yang besar. Dalam artian, orangtua tentu saja perlu menyiapkan segala kebutuhan anak dengan matang.
Tak hanya kebutuhan sandang, pangan dan papan, memastikan agar anak sehat pun wajib diperhatikan.
Coba bayangkan, bagaimana jika pada suatu hari anak jatuh sakit dan membutuhkan pengobatan serta perawatan yang intensif sementara tak ada dana untuk membayarkan kebutuhan tersebut.
Biar bagaimana pun jika menyangkut kesehatan anak, setiap orangtua pasti ingin berikan yang terbaik. Parents setuju, bukan?
Tapi jelas, keinginan tersebut harus diiringi dengan persiapan budget yang juga besar, karena biaya kesehatan semakin mahal. Di sinilah peran asuransi keseatan anak dibutuhkan.
Kapan asuransi kesehatan anak dibutuhkan?
Handojo G. Kusuma, Direktur Utama AXA Mandiri, mengatakan saat membeli asuransi kesehatan anak tentu saja perlu disesuaikan lebih dulu dengan kebutuhannya.
“Saya kira itu beragam juga, ada yang sudah asuransi mulai anak usia satu bulan, dan sudah mulai bisa asuransi, dan sebenarnya untuk mulai seberapanya saya kira sedini mungkin ya,” ungkap Handojo saat ditemui di acara AXA Mandiri, Kamis (21/2/2019) di Jakarta.
Artinya, mengingat kesehatan merupakan hal utama, menyiapkan asuransi kesehatan anak memang disarankan untuk dibuat sejak anak berusia dini. Tapi tetap perlu mempertimbangkan jenis apa yang cocok untuknya dan keuangan.
Jenis asuransi kesehatan anak
Secara umum, terdapat 2 jenis golongan asuransi kesehatan, yaitu asuransi kesehatan dengan kartu (cashles) atau asuransi kesehatan tanpa kartu (sistem raimbursement), menurut laman Finansialku.
Asuransi kesehatan dengan kartu atau cashless memiliki karakter sebagai berikut:
- Bisa memiliki kartu khusus anggota yang harus digunakan sebagai penjamin pada saat masuk rumah sakit dan pada saat klaim.
- Nasabah tidak perlu memberikan uang jaminan karena perusahaan asuransi yang menjadi penjamin.
- Biaya rumah sakit biasanya langsung dibebankan kepada pihak perusahaan asuransi, sehingga nasabah tidak perlu membayar lagi (cashless) atau hanya membayar biaya lebih yang tidak ditanggung oleh pihak asuransi.
- Pihak asuransi akan mengambil kuitansi asli rincian biaya rumah sakit. Nasabah hanya dapat mengambil fotokopi kuitansinya.
- Klaim dapat dilakukan juga secara reimbursement (nasabah membayar dulu, baru nantinya diklaim ke pihak asuransi). Klaim harus menggunakan kuitansi asli.
- Biaya pengobatan yang digantikan lebih lengkap dan menyeluruh, mulai dari biaya kamar, obat-obatan, dokter, sampai dengan biaya rawat jalan setelah keluar dari rumah sakit.
Bagaimana dengan asuransi kesehatan dengan sistem reimbursement atau tanpa kartu? berikut karakteristiknya:
- Nasabah harus membayar terlebih dahulu biaya rumah sakit pada saat dirawat.
- Nasabah baru dapat mengklaim manfaat asuransi kesehatannya setelah keluar dari rumah sakit.
- Klaim dapat menggunakan fotokopi kuitansi yang dilegalisir.
- Biasanya biaya pengobatan yang digantikan tidak menyeluruh, hanya biaya kamar rumah sakit, biaya obat-obatan dan operasi (jika ada).
Manakah yang paling cocok untuk asuransi kesehatan anak?
Biasanya asuransi kesehatan yang sering sekali ditawarkan untuk balita adalah asuransi kesehatan dengan sistem cashless. Asuransi kesehatan dengan sistem cashless dapat dimiliki oleh balita yang memiliki usia diatas 6 bulan.
Namun asuransi kesehatan sistem cashless lebih mahal biaya asuransinya (premi asuransinya) dibandingkan asuransi kesehatan tanpa kartu.
Hal yang perlu dipertimbangkan saat membeli asuransi kesehatan anak
Lagi-lagi, memilihkan asuransi yang bagus untuk anak perlu dipertimbangkan dengan baik dan disesuaikan dengan kebutuhan. Berikut ini pertimbangan yang perlu Parents ketahui.
1. Apakah rencana kehamilan dan kelahiran akan berlangsung normal?
Misalnya bila dokter sudah menyatakan adanya diagnosis yang kurang baik terhadap kondisi janin, Parents bisa mempertimbangkan untuk membuat asuransi kesehatan.
2. Apakah keluarga memiliki riwayat penyakit keturunan?
Bila riwayat penyakit keluarga dapat diturunkan ke si kecil atau lebih rentan terkena di masa perkembangannya, asuransi perlu dipertimbangkan.
3. Pahami arti asuransi kesehatan lebih dulu
Coba perhatikan, apa saja fasilitas yang diberikan dari asuransi tersebut. Apakah menyediakan fasilitas penunjang kebutuhan kesehata si kecil, seperti vaksinasi, rawat jalan, dan rawat inap?
4. Bandingkan dengan fasilitas dari kantor
Umumnya, jika Parents masih berkerja tentu saja memiliki fasilitas kesehatan untuk si kecil. Oleh karena itu, saat ingin memebeli asuransi kesehatan anak, coba cek kembali apa saja keuntungan fasilitas yang didapatkan dibandingkan dengan fasilitas asuransi kesehatan dari kantor. .
Semoga bermanfaat!
Referensi: KidsHealth, Finansialku
Baca juga:
Mau membeli asuransi kesehatan keluarga ? Ini 5 Hal yang perlu Parents perhatikan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.