Hindari! Ini Kebiasaan Buruk Penyebab Asam Lambung Naik saat Puasa
Yuk hindari kebiasaan penyebab asam lambung naik saat puasa ini.
Takut asam lambung naik saat puasa? Atau sekarang sudah terjadi?
Bila pola makan salah, puasa bisa saja menyebabkan masalah asam lambung. Apalagi bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit GERD dan maag.
Artikel terkait: Begini aturan puasa bagi penderita maag dan GERD, catat ya!
Apa sih, penyebab asam lambung naik saat puasa? Berikut penjelasannya!
Penyebab Asam Lambung Naik saat Puasa
Pakar gizi, Susana Sie, STP, MSc, PD. Eng, menjelaskan tentang penyebab asam lambung naik saat puasa.
“Sebenarnya, puasa itu bisa membuat seseorang lebih sehat, namun jika pola makannya tidak tepat, puasa justru bisa menyebabkan masalah kesehatan,” tuturnya saat ditemui dalam acara Buka Bersama Sehat Nutrifood, di Jakarta beberapa waktu lalu.
Salah satu masalah kesehatan umum yang terjadi saaat puasa Ramadan yaitu asam lambung naik. Penyebab asam lambung naik saat puasa ini bisa beragam, namun salah satu kebiasaan yang memicunya yaitu kebiasaan tidur setelah sahur.
“Tidur setelah sahur dapat memicu peningkatan asam lambung. Hal ini karena kita memaksakan tubuh tidur saat lambung sedang dalam kondisi penuh,” jelasnya.
Artikel terkait: Sering tidur setelah sahur? Waspada 5 masalah kesehatan ini!
Dilansir dari Livestrong, berbaring dengan perut kenyang tidak hanya dapat menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Masalah kesehatan ini diakibatkan oleh meningkatnya asam lambung akibat tidur setelah makan.
Jika lapisan esofagus (kerongkongan) Anda secara teratur dibakar oleh asam lambung, sel-sel kerongkongan Anda secara bertahap akan berubah. Hal ini bisa menyebabkan gangguan yang dikenal sebagai Barrett’s esophagus.
Barrett’s esophagus ini meningkatkan risiko terkena kanker kerongkongan. Refluks asam kronis juga dapat menyebabkan kerongkongan menyempit atau mengembangkan luka terbuka.
Cara termudah untuk mencegah efek buruk ini, yaitu menghindari berbaring setidaknya selama 3 jam setelah makan dalam porsi besar. Anda juga bisa mencoba makan lebih sedikit jika ingin berbaring lebih cepat.
Posisi tidur dengan meninggikan kepala sekitar 15-20 cm juga akan membantu mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Artikel terkait: Beragam penyakit yang rentan terjadi saat puasa, waspada ya Parents!
Penyebab Lain Asam Lambung Naik
Selain tidur setelah sahur, Dokter Susana juga menyebutkan penyebab lain peningkatan asam lambung saat puasa, yakni konsumsi makanan berlemak. Karena makanan berlemak akan tinggal lebih lama dalam lambung, dan akan lebih sulit dicerna.
“Mengonsumsi makanan berlemak saat berbuka atau sahur akan membuat asam lambung naik. Makanan berlemak yang paling sering dikonsumsi saat Ramadan yaitu gorengan dan makanan bersantan,” tambahnya.
Cara Mencegah Asam Lambung Naik Saat Puasa
Selain makanan berminyak dan tidur setelah sahur, makan besar sesaat setelah berbuka puasa juga bisa memicu meningkatnya asam lambung.
Selain itu, kebiasaan melewatkan sahur pada penderita maag juga dapat memicu peningkatan asam lambung.
Berikut, cara lengkap mencegah asam lambung naik saat sedang berpuasa:
- Konsumsi minuman jahe hangat sebelum makanan lain. Jahe memiliki sifat antiradang untuk mengatasi masalah asam lambung dan pencernaan lainnya.
- Upayakan makan lauk bersayur.
- Hindari makanan pemicu asam lambung, seperti makanan pedas, berlemak, asam, mengandung kafein, dan gorengan.
- Hindari makan dalam porsi besar sekaligus. Makan sedikit terlebih dahulu, setelahnya porsinya bisa ditingkatkan.
- Kunyah makan secara perlahan, untuk membantu enzim pencernaan mengolah dan mencerna makanan lebih mudah.
- Hindari terlalu banyak minum, dan langsung tidur setelah makan. Ini bisa membuat perut kembung dan makanan menjadi sulit dicerna. Plus, akan memicu refluks asam lambung naik ke kerongkongan bersama dengan makanan.
Jadi, untuk mencegah peningkatan asam lambung saat puasa, kita baiknya menghindari hal-hal di atas.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga:
Dikira hanya asam lambung, seorang dokter ternyata mengalami penyakit jantung