Menilik Arti Gelar Habib dan Sejarahnya di Indonesia, Ini Faktanya

Sebutan gelar Habib dan Syekh kerap terdengar sebagai keturunan Rasulullah. Begini arti habib dan sejarahnya di Indonesia, Parents.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gelar habib jadi salah satu sebutan yang dewasa ini cukup sering kita dengar. Arti habib sendiri diasosiasikan dengan keturunan Nabi terakhir umat Muslim, yakni Nabi Muhammad SAW.

Tahukah Parents bahwa penggunaan nama dan gelar habib ini sendiri di Indonesia memiliki sejarahnya?

Melansir dari VOA, Sejarawan Islam Tiar Anwar Bachtiar mengungkapkan mengenai fenomena gelar habib di masyarakat Indonesia.

Ia menuturkan bahwasanya ‘habib’ memang menjadi sebutan antropologis untuk orang-orang Hadramaut. Golongan orang-orang ini merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW dari jalur Husein bin Ali.

Arti Habib Secara Bahasa dan Maknanya

Melansir Geotimes, Habib memiliki satu makna rumpun dengan Hubb yang artinya ialah “cinta” dalam bahasa Arab. Habib sendiri semakna juga dengan kata ‘mahbub’ yang artinya dicintai.

Mengacu pada makna tersebut, Rasulullah SAW lah yang merupakan habib pertama di antara semua hamba-Nya. Maknanya memiliki predikat arazhi (li ghairihi) bagi Rasul, atau bisa diartikan juga sebagai panutan yang dicintai dan wajib dipatuhi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meski demikian, sosok Rasulullah sendiri dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan berbudi pekerti. Beliau tak suka disanjung, juga memiliki tenggang rasa yang tinggi.

Di sisi lain, orang-orang yang secara biologis terlahir sebagai keturunan beliau sebetulnya bukanlah ‘habib sejati’. Mereka adalah habib i’tibari, mendapat sebutan habib bukan karena kewenangan namun diharapkan mengikuti jejak Rasul karena terhubung nasab.

Menilik sejarah, gelar habib dahulu hanya disematkan pada sebagian keturunan Rasul yang dinilai memiliki peran penting di tengah masyarakat, seperti tokoh, guru agama, pendakwah. Jadi, tak semua keturunan Rasul dipanggil dengan gelar tersebut pada zaman dahulu.

Artikel Terkait : 3 Warisan Keteladanan Syekh Ali Jaber yang Patut Dicontoh Umat Islam

Habib dan Sejarahnya di Indonesia

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Di sisi lain, menilik sejarah Indonesia baik sebelum dan setelah kemerdekaan, gelar habib memang sudah dipakai. Sebutan tersebut disematkan pada banyak dzuriyah yang sukses menjaga kehormatan melalui pandangan serta tindakannya.

Tiar, Dosen yang mengajar di Universitas Padjajaran tersebut mengatakan bahwasanya asal mula adanya keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia ialah diawali dari migrasi cucu keturunan Husein. Mereka berasal dari kawasan Hadramaut di Yaman, bernama Alawi. Nah Parents, keturunan Nabi dari jalur Alawi ini di Indonesia disebut dengan Alawiyin.

“Jadi Nabi itu kan punya cucu dua ya. (Nabi) punya anak Fatimah, Fatimah punya anak Hasan dan Husein. Dari Hasan dan Husein ini kan ada banyak keturunan nabi,” ungkapnya.

Gelar habib ini sendiri sebetulnya menurut Tiar merupakan sebutan bagi mereka keturunan Alawiyinl Ada pun secara resminya, sebutan dan gelar resminya adalah Sayyid untuk laki-laki, sedangkan untuk perempuan disebut Sayyidah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait : Nama anak perempuan ulama besar untuk inspirasi nama bayi Anda

Gelar Syekh dan Syaikhah di Indonesia

Selain habib, ada juga sebutan yang kerap kita dengar yakni Syaikh atau Syekh dan Syaikhah bagi perempuan. Sebutan ini berasal dari sejarah yang sama.

Keturunan Hadramaut terbagi menjadi dua kelompok, yakni Alawiyin dan non-Alawiyin. Bagi keturunan Arab non-Alawiyin di Indonesia yang menyiarkan agama Islam biasanya mendapat sebutan tersebut.

Akan tetapi menurut Tiar, umumnya hanya kaum Alawiyin saja yang dikenal merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW.

Benarkah Keturunan Nabi Istimewa?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tak bisa dipungkiri, sebagian masyarakat Indonesia menganggap Habib adalah sosok yang istimewa. Kecenderungannya, keturunan Nabi Muhammad memiliki tempat tersendiri pada komunitas tertentu.

Akan tetapi, hal ini pun tak hanya terjadi di Indonesia. Menurut Tiar, bahkan sejak awal abad 20 friksi mengenai hal ini telah terjadi di organisasi perkumpulan Arab di Indonesia.

Ya, terdapat perbedaan pendapat mengenai perlakuan istimewa keturunan Rasul di anggara masyarakat Arab itu sendiri. Inilah yang membuat organisasi perkumpulan Arab di Indonesia, Jami’at Khair terpecah, pada 1901.

Organisasi ini pecah karena adanya perbedaan pandangan mengenai golongan sayyid dan non-sayyid. Lalu, friksi ini yang akhirnya membentuk organisasi Al-Irsyad Al-Islamiyah pada 1914.

Artikel Terkait : Belajar Keteladanan Menyayangi Binatang dari Kisah Nabi Daus AS

Parents itulah cerita singkat mengenai arti habib dan sejarahnya di Indonesia. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca Juga :

5 Kebiasaan Nabi Muhammad SAW Sebelum Tidur yang Patut Diteladani

Doa yang Diajarkan Rasulullah Agar Terhindar dari Virus dan Penyakit Berbahaya

8 Tips Mendidik Anak Perempuan Muslim Sesuai Ajaran Rasulullah SAW

 

Penulis

nisya