TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Mengenal 5 Tipe Apology Language, yang Mana Cara Minta Maaf Versi Anda?

Bacaan 4 menit
Mengenal 5 Tipe Apology Language, yang Mana Cara Minta Maaf Versi Anda?

Tipe yang manakah Anda?

Sama halnya dengan mengungkapkan cinta, setiap orang juga punya gaya minta maaf yang berbeda-beda. Untuk membantu Anda melihat kesungguhan orang lain saat meminta maaf dan Anda pun juga paham saat mereka sedang minta maaf, Anda wajib mengetahui 5 jenis apology language berikut ini.

Ssst tapi sebelum mengenali apology language orang lain, kenali dulu milik Anda sendiri ya, Parents!

Apa Itu Apology Language?

apology language

Sumber: Unsplash

Masih dari Garry Champan, yang mengembangkan teori 5 love language. 5 apology language juga dikembangkan olehnya bersama dengan seorang rekan psikolog bernama Jennifer Thomas.

Dalam bukunya yang berjudul The Five Languages of Apology, Chapman dan Thomas menjelaskan bahwa apology language adalah salah satu bentuk bahasa cinta yang mampu memperbaiki keretakan atau konflik dalam suatu hubungan.

Lebih dari sekadar ungkapan “I love you”, sebuah permintaan maaf yang tulus dipercaya mampu membawa dampak positif dalam suatu hubungan .

5 Tipe Apology Language Menurut Chapman dan Thomas

Dalam teori ini, Chapman dan Thomas mengelompokkan cara seseorang meminta maaf dalam 5 jenis, yakni expressing regret, accepting responsibility, making restitution, genuinely repenting, dan requesting forgiveness. Untuk lebih memahaminya, simak penjelasan berikut ini yuk, Parents!

1. Expressing Regret (Mengungkapkan Penyesalan)

apology language

Sumber: Unsplash

Bagi orang yang memiliki tipe ini, kata “maaf” yang terkesan sederhana ini sebenarnya sudah mewakili penyesalannya. Mereka akan merasa bersyukur dan berdaya ketia penyesalan dan pemintaan maafnya diterima.

Orang tipe ini mengetahui betul kesalahan apa yang telah diperbuat sehingga mereka akan mengucapkan permintaan maaf yang tulus pada si korban.

Contoh kalimat untuk jenis bahasa permintaan maaf ini adalah “Aku minta maaf karena membuatmu kesal harus menunggu lama.”

2. Accepting Responsibility (Menerima Tanggung Jawab)

Mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan adalah ciri utama orang-orang yang memiliki apology language tipe ini. 

Bagi mereka ucapan saja tidak cukup menghilangkan rasa sakit hati atas perbuatan salah yang dilakukan. Untuk itu, seseorang perlu menunjukkan tanggung jawab untuk memperbaiki keadaan. Mereka juga tidak menyukai alasan yang dibuat-buat.

Contoh kalimat untuk jenis bahasa permintaan maaf ini adalah “Aku salah karena tidak mendiskusikannya terlebih dahulu denganmu sebelum membuat keputusan ini.”

Artikel Terkait: Kritik Keisya Levronka, Ivan Gunawan dan Astrid Tiar Minta Maaf

3. Making Restitution (Memberi Ganti Rugi)

Mengenal 5 Tipe Apology Language, yang Mana Cara Minta Maaf Versi Anda?

Sumber: Unsplash

Orang-orang tipe ini akan menawarkan dan tidak segan memberikan “ganti rugi” sebagai bentuk penebus kesalahan atas perbuatan yang dilakukannya. Cara ini mereka anggap solutif untuk memperbaiki keadaan yang telah terjadi.

Bagi mereka, tidak melakukan apa-apa sama halnya dengan tidak berusaha memperbaiki keadaan. Biasanya permintaan maaf ini dibutuhkan ketika kesalahan yang terjadi diakibatkan oleh kehilangan atau kerusakan.

Contoh kalimat untuk jenis bahasa permintaan maaf ini adalah “Saya akan menanggung biaya servis atas tabrakan yang terjadi” atau berupa pertanyaan semacam “Apa yang bisa saya lakukan untuk menebus kesalahan?”

4. Genuinely Repenting (Tidak Mengulangi Kesalahan)

Bagi tipe ini, permintaan maaf saja tak cukup kalau tidak dibuktikan dengan tindakan. Orang-orang tipe ini butuh melihat adanya perubahan perilaku agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Pasalnya mereka enggan dikecewakan di lain waktu.

Contoh kalimat untuk jenis bahasa permintaan maaf ini adalah “Aku menyadari kalau meminjam barang orang lain tanpa izin itu salah dan aku  aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi.” 

5. Apology Language: Requesting Forgiveness (Memohon Pengampunan)

apology language

Sumber: Unsplash

Cerita mitra kami
Parents Wajib Tahu! Ini Cara Atur Strategi Keuangan, Dana Darurat, dan Asuransi di Era Dinamis
Parents Wajib Tahu! Ini Cara Atur Strategi Keuangan, Dana Darurat, dan Asuransi di Era Dinamis
Edukasi Gizi Sejak Dini, 50 Chef Cilik Unjuk Kreativitas di Grand Final Weyoco Junior Chef Indonesia Season 5
Edukasi Gizi Sejak Dini, 50 Chef Cilik Unjuk Kreativitas di Grand Final Weyoco Junior Chef Indonesia Season 5
Kenyamanan Sehari-hari, Kenangan Sepanjang Masa: Cerita di Balik Petit Beary
Kenyamanan Sehari-hari, Kenangan Sepanjang Masa: Cerita di Balik Petit Beary
Dukung Pendidikan dan Lingkungan Sehat, PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk Gelar CSR di SDN 01 Cilangkap
Dukung Pendidikan dan Lingkungan Sehat, PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk Gelar CSR di SDN 01 Cilangkap

Orang dengan tipe apology language butuh waktu untuk memproses rasa sakit hati hingga semua kembali normal sebelum benar-benar bisa menerima pernyataan maaf yang tulus.

Tipe ini juga akan memberikan kekuasaan penuh pada orang yang tersakiti, mereka akan menerima apakah orang lain akan memaafkan kesalahannya atau tidak. Tanpa paksaan sama sekali.

Contoh kalimat untuk jenis bahasa permintaan maaf ini adalah “Aku tahu kesalahanku sulit dimaafkan, tapi apakah kamu bersedia memaafkan aku nanti?”

 

Baca Juga:

6 Tips Pernikahan Langgeng ala Fitri Tropica, Jangan Gengsi Minta Maaf

12 Hal yang harus Diperhatikan Saat Meminta Maaf pada Pasangan

Jarang Minta Maaf secara Langsung, Retno Hening Curhat Perilaku sang Suami

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ayu Yuni Afifah

  • Halaman Depan
  • /
  • Gaya Hidup
  • /
  • Mengenal 5 Tipe Apology Language, yang Mana Cara Minta Maaf Versi Anda?
Bagikan:
  • 30 Oleh-oleh Khas Jakarta yang Legendaris dan Kekinian

    30 Oleh-oleh Khas Jakarta yang Legendaris dan Kekinian

  • 40 Film dan Series Semi Netflix dengan Adegan Seks 'Panas' Terbaik

    40 Film dan Series Semi Netflix dengan Adegan Seks 'Panas' Terbaik

  • 35 Tempat Wisata Anak di Bandung Murah dan Populer

    35 Tempat Wisata Anak di Bandung Murah dan Populer

  • 30 Oleh-oleh Khas Jakarta yang Legendaris dan Kekinian

    30 Oleh-oleh Khas Jakarta yang Legendaris dan Kekinian

  • 40 Film dan Series Semi Netflix dengan Adegan Seks 'Panas' Terbaik

    40 Film dan Series Semi Netflix dengan Adegan Seks 'Panas' Terbaik

  • 35 Tempat Wisata Anak di Bandung Murah dan Populer

    35 Tempat Wisata Anak di Bandung Murah dan Populer

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti