Apakah Anda sering merasa telapak tangan dan kaki terus menerus kedinginan dan kebas, tak peduli apapun cuacanya? Kemungkinan itu adalah tanda bahwa Anda terjangkit sindrom Raynaud.
Sindrom ini adalah efek dari udara dingin dan tanda bahwa seseorang sedang terkena stres. Biasanya, para dokter menyebut ini sebagai sindrom, penyakit, maupun fenomena Raynaud.
Pada sindrom Raynaud, arteri kecil yang memasok darah ke kulit jadi menyempit. Hal itu membatasi sirkulasi darah di telapak tangan maupun kaki.
40% orang yang mengalami sindrom ini sering merasa kedinginan pada bagian telapak kaki. Sebagian kecil lainnya mengalami kedinginan di bagian hidung, telinga, puting susu, dan bibir sehingga sering kali orang mengira bahwa ia sedang mengalami demam.
Perempuan berisiko lebih tinggi daripada lelaki. Selain itu, orang yang tinggal di udara yang dingin rentan terdampak oleh sindrom ini. Misalnya, orang yang tinggal di daerah Lembang maupun Puncak Bogor.
Sekalipun bukan hal yang berbahaya, sindrom ini bisa sangat membuat Anda tak nyaman. Karena Anda bahkan perlu memakai jaket maupun pakaian tebal di saat cuaca tak terlalu dingin dan Anda juga akan jadi sangat kedinginan saat berada di ruang ber AC.
Raynaud biasanya merupakan gejala dari penyakit lain, seperti lupus, scleroderma, rheumatoid arthritis, atau aterosklerosis. Hal ini juga dapat disebabkan karena minum obat tertentu, menggunakan alat kerja yang bergetar selama bertahun-tahun, merokok, atau memiliki radang dingin.
Biasanya, sindrom Raynaud menyerang seseorang selama beberapa menit. Namun, pada beberapa kasus khusus, fenomena ini juga mampu bertahan selama berjam-jam.
Gejala sindrom Raynaud
Beberapa gejala awal pada sindrom Raynaud antara lain:
- Jari-jari dan telapak kaki dingin. Pada kasus lain, area yang terdampak dingin meliputi bibir, telinga, dan puting susu.
- Warna kulit awalnya berubah pucat, namun lama-lama akan jadi pink atau memerah seiring dengan tingkat dingin maupun stres yang diderita. Pada beberapa kasus, tangan akan jadi membiru saat mulai memasuki tahap mati rasa.
- Mati rasa atau justru rasa sakit pada bagian yang dingin seperti sensasi ditusuk, ada rasa nyeri saat melakukan proses pemanasan.
Dua jenis sindrom Raynaud
Ada dua jenis sindrom Raynaud yang biasa terjadi pada seseorang.
1. Sindrom Raynaud Primer
Seseorang yang terkena sindrom ini tak memiliki kondisi medis yang terkait dapat memicu vasospasme. Vasospasme biasa dialami oleh ibu menyusui yang merasa bahwa puting susunya jadi kedinginan setelah bayi selesai menyusu.
Ini disebabkan karena suhu puting saat puting berada di mulut bayi akan berbeda dengan suhu puting saat puting sudah terlepas dari mulut bayi. Biasanya, puting akan berwarna pucat, kemudian jadi pink, ungu, dan kembali ke pink lagi.
Selain itu, ibu akan merasakan sensasi mati rasa dan rasa perih saat puting tersenggol oleh sesuatu. Selain pada ibu menyusui, vasospasme karena sindrom Raynaud juga rentan dialami oleh para ibu hamil.
2. Sindrom Raynaud sekunder
Sindrom ini disebabkan karena adanya beberapa penyakit yang ditandai dengan timbulnya fenomena Raynaud. Penyakit tersebut antara lain adalah:
Kebanyakan orang yang memiliki penyakit langka yang menyebabkan pengerasan dan jaringan parut pada kulit (skleroderma) memiliki Raynaud. Penyakit lain yang meningkatkan risiko Raynaud termasuk lupus, rheumatoid arthritis dan sindrom Sjogren.
Fenomena Raynaud dapat dikaitkan dengan berbagai penyakit yang mempengaruhi arteri. Seperti penumpukan plak di pembuluh darah yang memberi makan jantung (aterosklerosis) atau gangguan di mana pembuluh darah dari tangan dan kaki meradang yang biasa disebut dengan penyakit Buerger.
Raynaud dapat dikaitkan dengan tekanan darah tinggi yang mempengaruhi arteri paru-paru (pulmonary hypertension primer).
- Sindrom Terowongan Carpal (Carpal Tunnel Syndrome)
Kondisi ini melibatkan tekanan pada saraf utama pada tangan (saraf median). Anda akan memproduksi sensasi mati rasa dan nyeri pada tangan yang terkena.
Saat terjadinya serangan Raynaud, tangan mungkin menjadi lebih rentan terhadap suhu dingin.
- Pengulangan gerak maupun terlalu sering kena benda yang bergetar
Kegiatan menulis, bermain piano, memakai solder maupun gergaji dalam waktu lama, bermain gitar, dan kegiatan berulang lainnya akan membuat Anda mengalami sindrom Raynaud.
Merokok dapat menggangu aliran pembuluh darah sehingga aliran darah yang menyempit akan membuat seseorang merasakan fenomena Raynaud dalam tubuhnya.
Luka pada tangan atau kaki, seperti patah tulang pergelangan tangan, operasi atau radang dingin.
Beberapa obat dapat menyebabkan sindrom Raynaud. Misalnya beta blockers, yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi. Obat migrain yang mengandung ergotamine atau sumatriptan.
Obat untuk penderita penyakit mental ADHD. Obat kemoterapi tertentu. Selain itu, fenomena raynaud juga kadang dialami oleh pasien yang mengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan pembuluh darah menyempit yang biasa terdapat pada obat yang mengatasi rasa demam.
Cara mengatasi sindrom Raynaud
- Gunakan sarung tangan ketika berada pada ruangan maupun cuaca yang dingin
- Gunakan pelindung tangan ketika tangan akan memasuki freezer
- Gunakan bahan kain dari wool, bukan dari katun.
- Gesek-gesekkan telapak tangan saat mulai terserang Raynaud. Pergesekan telapak tangan dapat memicu kelancaran sirkulasi darah.
- Saat tangan terasa dingin, alirkan air hangat pada telapak tangan.
- Jangan menggunakan pakaian yang terlalu tipis
- Selalu makan makanan yang hangat saat sebelum keluar ke udara yang dingin
- Minum air panas untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat.
Sekalipun tidak berbahaya, sindrom ini dapat menjadi sebuah tanda untuk penyakit auto imun tertentu yang dapat mengancam nyawa. Jika Anda sering mengalami ini, catat setiap gejala dan perhatikan perubahan warna pada daerah yang terasa dingin.
Jika perlu, potretlah warna daerah tertentu yang terasa dingin sehingga dokter bisa melihat dengan jelas warnanya. Selain itu, ceritakan pada dokter tentang riwayat obat yang sedang dimakan, penyakit keluarga, maupun perubahan rasa saat fenomena Raynaud menyerang.
Konsultasikan ke dokter sebelum Anda benar-benar yakin bahwa apa yang dialami termasuk hal normal dan tidak memiliki dampak apapun pada tubuh Anda selain sensasi dingin.
Baca juga:
Batuk Croup pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.