Apa Itu Paylater? Simak Arti, Contoh, Plus Minus dan Tips Amannya

Masih belum tahu apa itu paylater? Cek penjelasan lengkapnya di sini, yuk!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Fitur transaksi digital yaitu paylater telah menjadi opsi pendanaan sekaligus pembayaran di masyarakat saat ini. Tren 'beli sekarang bayar nanti' ini berkembang karena semakin banyak pemberi fasilitasnya, mulai dari perusahaan berbasis ride hailing hingga e-commerce. Mungkin, masih ada Parents yang belum bersedia menggunakan opsi tersebut sebelum memahami betul apa itu paylater.

Mengutip dari goodnewsfromindonesia, kurangnya penetrasi kartu kredit di Indonesia sementara perkembangan ekonomi digital terus menanjak menjadi beberapa alasan layanan paylater dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat. Selain itu, faktor perkembangan akses internet serta telepon seluler (ponsel) pintar di Indonesia yang masif turut mendukung masuknya layanan paylater di Indonesia.

Lantas, sebenarnya bagaimana sistem dan cara kerja fasilitas paylater ini? Apa keuntungan dan kerugiannya dalam penggunaan paylater? Yuk, kenali apa itu paylater selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Apa Itu Paylater?

Melansir dari situs kreditpintar, Paylater adalah istilah bahasa Inggris yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia, menjadi bayar nanti. Sesuai dengan istilah tersebut, paylater bisa didefinisikan sebagai metode pembayaran yang memudahkan penggunanya untuk berbelanja meskipun mereka belum punya dana yang cukup.

Nantinya, pengguna akan berkewajiban untuk melakukan pembayaran terhadap transaksi tersebut sebelum memasuki tanggal jatuh tempo.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa alasan yang menyebabkan masyarakat lebih menyukai paylater dibandingkan kartu kredit adalah proses pendaftarannya yang mudah dan pengguna tidak harus memiliki rekening dengan nominal tertentu untuk menggunakan fitur cicilan belanja yang disediakan oleh paylater. 

Praktis digunakan, saat ini paylater tersedia di berbagai platform, mulai dari e-commerce, marketplace, transportasi online, dan berbagai perusahaan digital lainnya. Metode paylater menjadi salah satu solusi agar konsumen dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.

Artikel terkait: 5 Gejala Kecanduan Belanja Online, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Contoh Aplikasi Paylater yang Ada di Indonesia

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Aplikasi paylater apa saja yang saat ini tersedia dan diminati banyak orang? Berikut beberapa contoh daftarnya melansir dari majoo.id di bawah ini.

1. SPayLater alias Shopee Paylater

SPayLater hadir sebagai layanan kredit cicilan saat Anda berbelanja di Shopee. Dengan memilih metode pembayaran ini, Anda bisa membeli produk tanpa minimal pembelian dan mencicil pembayarannya sesuai jangka waktu yang dipilih.

Saat ini, Shopee menawarkan pinjaman instan hingga Rp15.000.000 dan dapat bertambah sesuai jumlah konsumsi pelanggan dengan tenggat sampai satu hingga dua belas bulan.

2. GoPay Paylater

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Adalah metode pembayaran postpaid yang dapat dinikmati oleh pelanggan terpilih Gojek. Tidak sembarangan, untuk menggunakan layanan ini, Anda harus terdaftar sebagai bagian dari GoPay Plus dengan cara meng-upload KTP dan foto diri bersama KTP.

GoPay Paylater tersedia untuk beberapa fasilitas tersedia di Gojek, seperti GoRide, GoCar, GoFood, GoSend, dan lain sebagainya.

3. Kredivo

Kredivo memungkinkan Anda untuk mendapatkan pinjaman hingga Rp3.000.000 tanpa bunga dengan jangka waktu pembayaran satu bulan.

Aplikasi paylater yang satu ini dapat digunakan di beberapa e-commerce yang bekerja sama dengan Kredivo, seperti Bukalapak, Lazada, Tokopedia, dan lain sebagainya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Akulaku

Sebagai salah satu platform yang menawarkan layanan jual beli, Akulaku juga menyediakan layanan paylater yang memungkinkanmu untuk mengajukan pinjaman tunai hingga Rp15.000.000 dengan tenor beragam.

Selain itu, Akulaku juga menyediakan dua produk paylater lainnya yaitu Akulaku Khusus Pengguna dan Akulaku Khusus Merchant.

5. Ovo Paylater

Ovo Paylater adalah aplikasi paylater yang dapat digunakan saat Anda berbelanja di Tokopedia. Tidak sembarangan, layanan ini hanya dapat dinikmati oleh pengguna Ovo Premier. Ya, silakan daftar terlebih dahulu dengan cara meng-upload KTP dan foto diri bersama KTP.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Tak Perlu Pusing, Ini 5 Cara Bebas dari Jerat Utang yang Bisa Dilakukan

Keuntungan Menggunakan Paylater

1. Proses pengajuan mudah

Mulai dari proses mendaftar hingga mengajukan pinjaman melalui fitur paylater cukup mudah untuk dilakukan semua orang. Seluruh rangkaian tersebut bisa Anda lakukan secara online pada platform yang dipilih.

2. Tenggat waktu fleksibel dan bisa tanpa bunga

Keuntungan lain dari paylater adalah tenggat waktu (tenor) yang fleksibel. Setiap platform menawarkan berbagai tenor yang berbeda. Umumnya masa tenor yang ditawarkan mulai dari 3 sampai 12 bulan. Terlebih beberapa juga menawarkan pinjaman tanpa bunga dalam tenggat waktu tersebut.

3. Dapat digunakan kapan dan dimana saja

Karena seluruh prosesnya yang bisa dilakukan secara online, Anda bisa menggunakan layanan ini kapan dan dimana saja. Sehingga ketika Anda membutuhkan pinjaman di saat yang sangat mendesak sekalipun, fitur ini bisa dengan mudah Anda gunakan.

4. Promo yang menarik

Masing-masing aplikasi paylater menyediakan promo untuk penggunanya. Ada berbagai promo yang tersedia, mulai dari potongan harga, ongkos kirim gratis, dan lain-lain. Tentunya promo tersebut jadi alasan mengapa pengguna menggunakan aplikasi paylater tertentu.

Artikel terkait: 4 Cara Mengatur Keuangan Agar Kebutuhan dan Investasi Terpenuhi

Kerugian Menggunakan Paylater

Dibalik keuntungannya, ada beberapa hal yang menjadi kerugian atau risiko dari penggunaan paylater. Apabila Anda memiliki keinginan untuk menggunakan fitur ini, ada baiknya pertimbangkan dulu 6 kerugian penggunaan Paylater yang dilansir dari kompas.com, berikut ini:

1. Menambah jumlah utang 

Meskipun tujuan mencicil barang adalah untuk meringankan pembayaran dalam jumlah besar, namun Anda harus tetap menyesuaikannya dengan hutang atau cicilan Anda lainnya. Jadi, bijaklah dalam memutuskan untuk membeli barang baru. 

Ingat bahwa jumlah keseluruhan hutang tidak boleh lebih dari 30% dari pendapatan atau gaji setiap bulannya. Apabila mencicil barang baru akan membuat jumlah hutangmu semakin besar, sebaiknya tunda dulu pembelian barang lagi sampai Anda menyelesaikan hutang yang sebelum-sebelumnya.

2. Bunga cicilan 

Membeli barang dengan Paylater atau sistem cicilan, tentu membuat barang lebih mahal dari harga normalnya. Biasanya, setiap perusahaan fintech memiliki kebijakan masing-masing mengenai bunga cicilan ini. 

Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan perbedaan harga barang apabila menggunakan sistem cicilan. Apabila harganya menjadi naik terlalu tinggi, sebaiknya pikirkan ulang untuk membelinya.

3. Risiko denda 

Keadaan finansial tidak selalu bisa diprediksi. Dalam beberapa bulan atau beberapa tahun ke depan, mungkin saja ada kebutuhan mendesak yang akan menguras pendapatan, seperti untuk biaya saat kita atau keluarga sakit. 

Sementara itu, Paylater atau cicilan dari awal sudah mewajibkan kita untuk selalu membayar tepat waktu. Apabila di tengah perjalanan kita tidak bisa atau telat membayar, tentu akan ada risiko denda yang harus dihadapi. Denda ini, akan terus bertambah sampai kita bisa menyelesaikan pembayaran. 

Sehingga, yang awalnya tujuan mencicil untuk meringankan pembelian, malah berbalik jadi memberatkan pembayaran. Maka, sebaiknya Anda bijak mempertimbangkan risiko-risiko tak terduga seperti ini.

4. Keamanan

Kerugian yang keempat dari paylater adalah masalah keamanan. Jika dibandingkan dengan keamanan kartu kredit bank, keamanan dari paylater masih tergolong rendah. Banyak diluar sana yang menyediakan layanan paylater dengan tawaran menarik namun tidak terjamin keamanannya.

Karena itu, pastikan aplikasi paylater yang Anda gunakan berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

5. Meningkatkan perilaku konsumtif

Kemudahan mendapatkan barang impian tanpa harus membayar terlebih dahulu, membuat kita jadi merasa bisa mengklik semua barang. Bahkan saat tidak punya uang. Seolah-olah saldo atau limit Paylater adalah uang atau tabungan kita sendiri. 

Perlu dipahami bahwa limit Paylater bukanlah uang kita yang bisa digunakan sebebas-bebasnya. Limit yang kita gunakan akan menjadi hutang yang pada saatnya harus dibayarkan. Maka, apabila Anda merasa tidak bisa melunasi limit tersebut, pikirkan kembali untuk menggunakannya.

Artikel terkait: 7 Tips Menggunakan Kartu Kredit Secara Bijak, Tak Lagi Jadi Hal Menakutkan, Kok!

6. Membuat ketergantungan 

Saat perilaku konsumtif sudah meningkat, maka keinginan untuk terus-terusan membeli barang dengan Paylater akan berubah menjadi ketergantungan. Rasanya semua barang bisa didapat dengan gampang, sehingga kita tidak bisa mengendalikan hasrat untuk check out setiap ada kesempatan. 

Paylater sebenarnya membantu apabila Anda membutuhkan suatu barang, agar bisa dicicil dengan nominal yang kecil-kecil setiap bulannya. Namun akan berbalik membahayakan, apabila hanya untuk menuruti keinginan sesaat. Jadi, pertimbangkan setiap keuntungan dan risiko saat hendak menggunakan Paylater.

Tips Menggunakan Layanan Paylater

Adapun tips menggunakan layanan paylater dari OJK adalah sebagai berikut:

  • Batasi nilai pinjaman sesuai dengan kemampuan membayar 
  • Pahami kontrak perjanjian 
  • Melunasi dana pinjaman paylater tepat waktu untuk menghindari denda 
  • Perhatikan suku bunga/biaya pada fitur paylater 
  • Ketahui denda keterlambatan pengembalian dana pinjaman

Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu paylater serta kelebihan, kekurangan dan tips agar tidak terjebak. Semoga informasi di atas bermanfaat dan Parents bisa lebih bijak dalam menggunakan layanan paylater. 

***

Baca juga:

https://id.theasianparent.com/penyebab-gaji-cepat-habis

https://id.theasianparent.com/kredit-tanpa-agunan

https://id.theasianparent.com/ciri-developer-bodong