Menjaga kesehatan tubuh selama menjalankan ibadah puasa tentu menjadi sebuah keharusan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terpaparnya virus, termasuk keluhan yang kerap disepelekan, yakni anyang-anyangan saat puasa.
Apakah Parents juga merasakannya?
Menurut dr. Rico N, dari Alodokter, anyang-anyangan merupakan salah satu keluhan paling umum dalam kasus infeksi saluran kemih (ISK). Umumnya, perempuan lebih sering terkena ISK, dibandingkan dengan laki-laki. Nyatanya, kondisi ini pun kerap dialami saat menjalankan ibadah puasa.
Dalam istilah ilmiah, anyang-anyangan disebut juga disuria. Umumnya, anyang-anyangan terjadi jika kita sering menahan buang air kecil. Penyakit ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan perih saat buang air kecil atau berkemih.
Anyang-anyangan juga ditandai dengan urine berwarna gelap, bertekstur lebih pekat, bahkan ada yang sampai bercampur dengan darah. Di sisi lain, Parents juga harus berhati-hati, karena ada beberapa penyakit lain yang menunjukkan gejala mirip anyang-anyangan.
Contohnya, penyakit batu ginjal, radang prostat, kram otot kandung kemih, hingga penyakit menular seksual seperti gonore dan klamidia.
Lantas, sebenarnya apa faktor penyebab anyang-anyangan saat puasa?
Penyebab anyang-anyangan saat puasa
Orang puasa rentan mengalami ISK atau anyang-anyangan. Sebab, asupan makanan dan minuman yang terbatas, hanya bisa makan dan minum saat azan magrib hingga menjelang subuh.
Kondisi itulah yang kemudian bisa menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Lalu, kebiasaan tidak sehat ketika berpuasa juga mampu meningkatkan risiko Parents terkena anyang-anyangan.
Hal itu seperti yang dijelaskan oleh Dr. Manaf Al Hashimi, konsultan urologi dari Burjeel Hospital Abu Dhabi. Menurutnya, orang berpuasa memang memiliki risiko peningkatan anyang-anyangan.
“Ada peningkatan infeksi di saluran kemih saat bulan puasa,” ujarnya dilansir dari The National.
Manaf menambahkan, umumnya ini terjadi karena kurang asupan air yang cukup. Akibatnya, bakteri tak dapat dikeluarkan dari tubuh melalui urine, lalu menyebabkan infeksi di saluran kencing.
Sementara itu, mengutip dari Hellosehat, risiko ISK atau anyang-anyangan saat puasa juga bertambah besar ketika Bunda sedang hamil. Sebab, pada dasarnya kehamilan memang menjadi salah satu penyebab anyang-anyangan.
Mencegah anyang-anyangan saat puasa
Untuk mencegah anyang-anyangan saat puasa, dr. Rico menyarankan agar memastikan kebutuhan air tubuh tetap tercukupi, meski sedang puasa. Setidaknya minum ari sebanyak 2 hingga 2,5 liter setiap hari selama waktu berbuka hingga sahur.
Agar kebutuhan cairan tubuh tercukupi, Parents bisa mencoba pola 2-4-2. Caranya, minum dua gelas air putih saat berbuka, empat gelas air putih saat makan malam, dan dua gelas air putih saat sahur. Ia juga menyarankan untuk tidak menahan rasa ingin berkemih.
Parents juga harus meningkatkan sistem imun, caranya dengan mengonsumsi makanan sehat dan mengandung banyak air. Seperti buah-buahan dan sayur.
Selalu sediakan buah dan sayur sebagai santapan ketika berbuka maupun sahur. Baik itu untuk camilan atau pencuci mulut setelah makan besar.
Lalu, pilihan makanan juga harus Parents perhatikan. Hindari makanan pedan dan asin, karena bisa memengaruhi kadar pH urine menjadi tidak seimbang, yang kemudian bisa meningkatkan risiko ISK.
Mencegah anyang-anyangan pada perempuan
Diketahui jika anyang-anyangan lebih rentan terjadi di kalangan perempuan. Oleh karena itu, Bunda harus lebih waspada dengan penyakit ini.
Selain mencegah dengan memerhatikan asupan nutrisi, bisa juga mencegahnya dengan menjaga kebersihan organ intim. Sebab, cara membersihkan vagina yang kurang tepat juga dapat mendorong bakteri masuk ke saluran kemih.
Untuk mengatasinya, Bunda bisa berendam di air hangat. Sebab, cara ini dipercaya dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman di area intim saat mengalami anyang-anyangan.
Pastikan juga membasuh vagina dengan benar setelah buang air kecil. Bersihkan saluran kencing dari arah depan ke belakang untuk menghindari masuknya bakteri dari anus ke saluran kemih.
Saluran kemih atau uretra yang pendek pada perempuan menyebabkan bakteri mudah masuk, sehingga terjadi infeksi. Hindari membersihkan vagina dengan menyemprotkan cairan ke dalamnya (douching).
Penggunaan cairan antiseptik untuk membersihkan vagina juga kurang tepat, karena dapat mempengaruhi bakteri alami di daerah kewanitaan. Lalu, pemasangan alat kontraspesi model diagfragma juga berpeluang menyebabkan ISK, yang berujung memunculkan gejala berupa anyang-anyangan.
Demikian informasi tentang anyang-anyangan saat puasa. Segera konsultasikan ke dokter apabila terjadi infeksi dan rasa tidak nyaman yang lebih parah saat berkemih.
Referensi : Alodokter, Hellosehat, Mayoclinic
Baca juga :
Hal-Hal yang Perlu Bunda Tahu Soal ISK pada Ibu Hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.