Bagi Bunda yang memiliki anak balita, mengunyah makanan mungkin menjadi salah satu masalah berat yang paling sering dihadapi. Terkadang, anak tidak mau mengunyah makanan dan membuat para ibu khawatir apakah mereka mampu mencerna makanan yang mereka telan atau tidak.
Anak-anak yang baru belajar mengonsumsi makanan padat memang kerap mengalami problematika ini. Mengunyah merupakan proses memecah, menggiling, atau menghancurkan makanan di mulut sebagai salah satu cara dalam proses mencerna makanan.
Sebenarnya apa, sih, yang membuat anak, terutama balita, enggan untuk mengunyah makanan mereka? Simak penjelasan berikut ini dan ketahui juga tips mengajarkan anak mengunyah makanannya.
Artikel Terkait: Penyebab Anak Tidak Mau Mengunyah Makanan dan Cara Mengatasinya
Kapan Anak Mulai Belajar Mengunyah?
Seperti halnya keterampilan lain, mengunyah makanan merupakan kemampuan yang harus dikuasai bayi pada bulan-bulan pertama kehidupannya. Mengutip Parent Tune, bayi mulai belajar mengunyah sekitar usia 6-9 bulan. Pada usia tersebut bayi sudah mulai diperkenalkan dengan makanan padat.
Sebelum usia tersebut, bayi juga sudah mulai mencoba mengunyah dengan jari atau mainan mereka. Kemampuan mengunyah bayi baru berkembang dengan lebih baik saat usianya hampir satu tahun.
Inilah mengapa kebanyakan orang tua disarankan untuk memperkenalkan makanan dengan berbagai tekstur pada fase ini. Hal ini bertujuan untuk mendorong aktivitas mengunyah, yakni koordinasi lidah, rahang, dan menelan.
Sebagian besar aktivitas mengunyah dilakukan oleh gigi geraham yang ada di rahang. Meskipun si kecil mungkin tidak memiliki geraham sampai ia berusia sekitar 1,5 tahun atau lebih, gusinya cukup kuat untuk mengunyah yang teksturnya tidak terlalu keras.
Penyebab Anak Tidak Mau Mengunyah Makanan
Meski sudah berusaha memperkenalkan berbagai tekstur makanan kepada anak, sering kali anak menolak untuk mengunyah makanan. Mereka bahkan kerap langsung menelan makanan yang diberikan atau justru malah memuntahkannya. Berikut sejumlah alasan mengapa anak enggan mengunyah makanannya.
1. Anak Tidak Mau Mengunyah Makanan karena Bosan atau Kurang dengan Makanannya
Anak-anak mungkin merasa bosan dengan menu makanan yang sama untuk tiga kali makan dalam sehari. Pada hari-hari berikutnya, menu makanan tersebut kerap diulang. Terkadang, anak juga tidak tertarik dengan makanan yang mudah dikunyah sehingga mereka tidak berminat mencicipi makanan dengan tekstur dan rasa yang berbeda.
2. Kesulitan Mengunyah
Untuk anak yang sepenuhnya bergantung pada ASI pada usia ini, mengunyah bisa menjadi tugas yang cukup sulit untuk ditangani di kemudian hari. Ia mungkin saja kesulitan menerima tekstur baru. Pada saat seorang anak berusia hampir satu tahun, disarankan untuk memperkenalkan rasa dan tekstur makanan yang berbeda diperkenalkan kepadanya.
Artikel Terkait: [Video] Balita lucu sedang makan sendiri, sukses bikin tertawa terpingkal!
3. Terlambat Memperkenalkan Makanan Kental
Bayi yang belum diperkenalkan dengan makanan kental ( bubur) pada 8-10 bulan (ketika dia mulai duduk sendiri) akan memiliki masalah dalam mengunyah makanan nanti pada usia 14-15 bulan.
4. Anak Tidak Mau Mengunyah Makanan karena Terlambat Memperkenalkan Makanan Padat
Mengunyah adalah keterampilan yang perlu dikembangkan sejak dini. Jika orang tua memilih untuk memperkenalkan makanan padat hanya setelah ia dewasa, anak mungkin mengalami kesulitan dalam menerima makanan padat dan lebih suka minum susu sepanjang waktu.
Tips Mengajarkan Anak agar Mau Mengunyah Makanannya
Anak mungkin mengalami kesulitan dalam mengunyah makanannya. Beberapa cara bisa dilakukan agar mereka mau mengunyah kembali. Berikut sejumlah tips untuk orang tua menurut situs First Cry dan sumber lainnya:
1. Tetaplah Tenang Saat Anak Tidak Mau Mengunyah Makanan
Mengajarkan anak mengunyah makanan membutuhkan kesabaran yang ekstra. Apalagi saat si kecil sedang kesal atau tidak mood. Ibu harus memastikan tidak kehilangan ketenangan saat mencoba membuat anak makan dan mengunyah makanan. Jadikan waktu makan sebagai aktivitas yang menyenangkan.
2. Pilih Jenis Makanan yang Sesuai Saat Anak Tidak Mau Mengunyah Makanan
Memperkenalkan berbagai jenis dan tekstur makanan pada anak mungkin baik untuk memenuhi nutrisinya. Namun, orang tua juga perlu memahami bahwa makanan tersebut juga bisa dikunyah olehnya. Pilihlah makanan yang sesuai dengan tekstur yang lebih lunak (bisa dikunyah anak) sehingga anak tidak mudah tersedak.
3. Beri Anak Makan Saat Merasa Lapar
Saat anak merasa kenyang, ia hampir tidak akan menyentuh makanan yang diberikan padanya. Orang tua perlu memperhatikan kapan saja waktu dan tanda-tanda anak merasa lapar. Pada mulanya mungkin ia akan menolak, tetapi saat ia merasa sangat lapar, mau tidak mau ia harus memakan dan mengunyah makanannya.
Artikel Terkait: 5 Tips membesarkan balita yang jarang diketahui orangtua
4. Biarkan Anak Makan Sendiri
Menyuapi anak memang bisa membuat anak makan menjadi lebih cepat dan tidak berantakan. Namun, cobalah untuk membiarkannya makan dengan caranya sendiri.
Beri dia mangkuk kecil dan sendok yang sesuai untuk mulut kecilnya. Terkadang mereka juga mengambil makanan dengan tangannya sendiri. Kegiatan ini mungkin hal baru untuknya dan membuatnya lebih antusias untuk makan.
5. Siapkan Makanan dengan Tekstur Lunak
Saat si kecil tumbuh, ia akan mencapai tahap di mana ia akan dapat makan dan mengunyah makanan dengan rasa dan tekstur yang berbeda. Namun, saat usianya masih balita, sebaiknya persiapkan makanan yang mudah dicerna olehnya.
6. Biarkan Anak Belajar Memegang Mainan
Sebelum anak belajar memegang makanannya dengan benar dan tidak terjatuh, ia terlebih dahulu belajar memegang mainannya. Mengajak anak bermain mengambil dan memegang mainan bisa merangsang indra motoriknya.
7. Belajar dengan Meniru
Anak-anak terkadang meniru aktivitas yang dilakukan oleh orang lain. Melihat anak lain makan makanan padat juga akan mendorongnya untuk mengunyah. Cobalah untuk mengundang anak-anak seusianya dan ajak mereka untuk makan bersama.
8. Atur Waktu Makan Anak dengan Tepat
Buat jarak yang tepat untuk memastikan anak merasa lapar lapar, setidaknya 3-4 jam, di antara waktu makan. Buat jadwal tetap untuk makan. Anak harus menyelesaikan makanan utamanya dalam 20-25 menit dan untuk camilan beri waktu 10-15 menit untuk menyelesaikannya.
Saat Anak Bosan dengan Makanannya, Cobalah Cara Ini
Penyebab utama anak kehilangan minat dengan makananya adalah mereka mungkin bosan dengan rasa, tekstur, dan bentuk yang sama setiap harinya. Cobalah cara berikut ini untuk membangkitkan kembali antusiasme mereka untuk mengunyah makanan.
- Sajikan sayur dengan warna yang berbeda dan potong dalam bentuk yang menarik.
- Cobalah memasak makanan yang tidak disukainya dengan bumbu dan cara yang berbeda agar ia mencoba rasa baru.
- Coba ubah tekstur makanan yang tidak disukai anak.
- Tawarkan makanan ringan seperti wortel rebus sekali sehari; letakkan piring yang menarik dan biarkan anak makan. Biarkan dia main-main.
- Jika dia masih menolak makanan yang sama, hindari menawarkannya selama beberapa hari, lalu coba lagi dengan memasak dengan cara yang berbeda.
Nah, itulah sejumlah penyebab yang membuat anak tidak mau mengunyah makanan. Semoga tips di atas juga bisa membantu memecahkan masalah ini, ya, Parents!
Baca Juga:
Balita Meninggal Tersedak Anggur, Peringatan untuk Setiap Orangtua yang Punya Balita