TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Peneliti Ungkap 90 Persen Anak Pulau Jawa Terpapar Timbal, Apa Penyebabnya?

Bacaan 5 menit
Peneliti Ungkap 90 Persen Anak Pulau Jawa Terpapar Timbal, Apa Penyebabnya?

Sebenarnya apa itu timbal? Terkena paparan atau bahkan keracunan timbal bisa berefek negatif pada tumbuh kembang anak, lho. Simak penjelasan lengkapnya di sini!

Kalau bicara soal paparan, Parents mungkin sudah familiar dengan paparan asap rokok atau polusi udara yang memang menjadi permasalahan serius akhir-akhir ini. Namun tahukah Parents, kita juga perlu waspada dengan paparan timbal. Pasalnya, peneliti baru-baru ini mengungkap bahwa 90 persen anak di Pulau Jawa terpapar logam timbal, lho. 

Sebenarnya, Apa Sih Timbal Itu?

Bagi Parents yang belum tahu, timbal adalah logam berat atau timah hitam yang berada di lingkungan sekitar kita.

Umumnya, timbal ini kerap dijadikan sebagai salah satu bahan untuk pembuatan peralatan makan, cat, pelapis keramik, dan barang-barang lainnya.

Namun, biasanya kandungan timbal yang digunakan untuk membuat barang-barang tersebut sangatlah minim. Hal ini karena timbal memiliki kandungan racun yang tinggi sehingga sangat berbahaya apabila sampai terpapar pada tubuh manusia, terutama anak-anak. 

Saat ini pun, menurut laporan Society Glass and Ceramic Decorated Products, penggunaan timbal untuk pembuatan cat, alat makan, dan barang lainnya sudah mulai dihindari karena tingkat kesadaran akan bahaya timbal sudah mulai tinggi. 

Meski begitu, kita juga tidak bisa menampik kemungkinan bahwa risiko paparan timbal tetap harus diwaspadai.

Artikel Terkait: Penelitian: Paparan Asap Rokok Picu Mendengkur pada Anak!

90 Persen Anak Pulau Jawa Terpapar Timbal

Peneliti Ungkap 90 Persen Anak Pulau Jawa Terpapar Timbal, Apa Penyebabnya?

Hal ini juga dibuktikan oleh penelitian para ahli dari Universitas Indonesia yang menyebut 90% anak di Pulau Jawa terpapar timbal. Mereka menjelaskan, 3,4 persen anak dari jumlah tersebut memiliki kadar timbal darah (KTD) melebihi batas rekomendasi WHO membutuhkan terapi.

Mengutip laman Universitas Indonesia, WHO merekomendasikan kadar timbal darah sebanyak KTD 5 µg/dL sebagai sumber pajanan lingkungan yang perlu diwaspadai. Maka itu, disarankan agar KTD tidak melebihi angka tersebut. Sementara itu, 45 µg/dL merupakan batas KTD untuk pertimbangan pemberian terapi.

Nah, kajian KTD pada anak-anak di 5 desa di Pulau Jawa menunjukkan, hampir 90% anak memiliki KTD melebihi batas rekomendasi WHO tersebut.

Dari 500 responden anak berusia 12-59 bulan, hasilnya adalah dari anak yang memiliki KTD ≥ 20 µg/dL, sebanyak 34% mengalami anemia.

Sementara itu, anak dengan KTD ≥ 20 µg/dL yang disertai anemia, 14%-nya mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Anak dengan KTD ≥ 20 µg/dL dan anemia berisiko 4 kali lipat mengalami keterlambatan tumbuh kembang.

Apa Penyebabnya?

Dalam kajian ini, peneliti mengambil sampel dari analisis tempat tinggal. Mereka mengukur kandungan timbal pada tanah, cat tembok, debu, air, udara, alat masa, pakaian, hingga mainan anak. 

Hasilnya, kadar KTD tinggi ternyata dipengaruhi dari ayah atau orang tua yang juga memiliki KTD tinggi, serta cemaran timbal pada tanah di lokasi bermain anak. 

Percemaran ini dipengaruhi dari aktivitas industri. Salah satunya adalah daur ulang aki bekas yang tidak sesuai standar.

Selain itu, seperti telah dijelaskan sebelumnya, paparan timbal juga bisa terjadi dari barang-barang sekitar yang kita gunakan dan berbahan timbal seperti alat makan atau cat tembok. Debu dan udara sekitar juga bisa terkena kontaminasi timbal sehingga bisa berisiko memaparkannya pada kita. 

Artikel Terkait: Amankah Penggunaan Kacamata Blue Light untuk Kesehatan Mata Anak?

Bahaya Paparan Timbal 

Peneliti Ungkap 90 Persen Anak Pulau Jawa Terpapar Timbal, Apa Penyebabnya?

Salah satu peneliti, Guru Besar Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI Prof. dr. Muchtaruddin Mansyur, M.S., Sp.Ok(K), Ph.D, menyampaikan bahwa ini adalah permasalahan mendesak yang perlu ditangani.

Pasalnya, paparan timbal yang tinggi akan sangat berpengaruh pada kesehatan anak maupun orang dewasa, seperti:

  • Jadi sulit berkonsentrasi
  • Kecerdasan atau kognitif menurun
  • Konstipasi
  • Masalah tidur
  • Koordinasi otot buruk
  • Anak sulit belajar bicara dan membaca
  • Cacat lahir
  • Kerusakan ginjal dan sistem syaraf

“Keterlambatan penanganan akan memengaruhi kualitas generasi mendatang karena tumbuh kembang anak terhambat serta angka penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya bisa melonjak,” jelas Muchtaruddin.

Artikel Terkait: Waspadai Bahaya Timbal Pada Peralatan Makan Anak Anda

Lalu, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Mencegah paparan timbal menjadi tantangan sendiri bagi kita, Parents. Pasalnya, kita tidak tahu apa saja barang-barang atau lingkungan yang sudah terpapar timbal atau belum. 

Namun jangan khawatir, ada banyak cara untuk meminimalisasi paparan timbal yang bisa kita lakukan kok, Parents. Beberapa di antaranya adalah: 

  • Terapkan pola hidup sehat seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, olahraga teratur, dan cukupi istirahat
  • Jaga kebersihan seperti mencuci tangan sebelum makan dan setelah dari kamar mandi
  • Pastikan anak menggunakan alas kaki ketika ke luar rumah, serta mengganti pakaian setelahnya
  • Berikan ASI eksklusif pada si kecil yang masih bayi
  • Hati-hati dalam memilih alat makan. Pilih alat makan dari produsen terpercaya. Serta, hindari alat makan yang punya tekstur mengkilap (glaze) dan warna terlalu mencolok karena biasanya tekstur tersebut mengandung timbal
  • Gunakan cat tembok yang bebas timbal
  • Jangan memakai alat makan yang sudah rusak 
  • Bersihkan mainan anak dan benda-benda sekitar secara rutin setelah digunakan
  • Jauhkan anak dari area renovasi rumah/bangunan.  Pasalnya, area tersebut banyak debu beterbangan, serbuk cat terkelupas yang bisa mengandung timbal dalam jumlah cukup tinggi.

Parents, itulah informasi seputar penelitian yang menyebutkan 90 persen anak di Pulau Jawa terpapar timbal. Serupa dengan permasalahan paparan asap rokok dan polusi udara, masalah paparan timbal ini juga perlu jadi perhatian dan diwaspadai. 

Semoga bermanfaat!

***

Cerita mitra kami
Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
Anak Aktif, Orang Tua Tenang:  Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
Anak Aktif, Orang Tua Tenang: Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
“Kumara Holiday Program" Kembali Hadir di Akhir Tahun Ini Program di Alam Terbuka untuk Anak Usia 2-12 Tahun
“Kumara Holiday Program" Kembali Hadir di Akhir Tahun Ini Program di Alam Terbuka untuk Anak Usia 2-12 Tahun
Seminar Edukasi Tenaga Kesehatan dalam Memperingati Hari Prematur Sedunia 2025
Seminar Edukasi Tenaga Kesehatan dalam Memperingati Hari Prematur Sedunia 2025

Baca Juga:

id.theasianparent.com/ayurveda-adalah

Ketahui Definisi dan Ragam Ciri Air Bersih yang Layak Untuk Diminum

Bisa pengaruhi kecerdasan anak, ini 9 cara melindungi si kecil dari kontaminasi timbal yang berbahaya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Shafa Nurnafisa

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Peneliti Ungkap 90 Persen Anak Pulau Jawa Terpapar Timbal, Apa Penyebabnya?
Bagikan:
  • Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

    Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

  • Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
    Cerita mitra kami

    Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!

  • Anak Aktif, Orang Tua Tenang:  Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
    Cerita mitra kami

    Anak Aktif, Orang Tua Tenang: Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik

  • Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

    Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

  • Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
    Cerita mitra kami

    Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!

  • Anak Aktif, Orang Tua Tenang:  Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
    Cerita mitra kami

    Anak Aktif, Orang Tua Tenang: Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti