Sedih! Anak SD di Banyuwangi Gantung Diri, Dibully karena Yatim

Begini kronologis kejadian dan kesaksian keluarga.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kasus bullying kembali terjadi di kalangan para pelajar. Mirisnya, seorang anak SD gantung diri karena kasus bullying yang dialaminya di sekolah.

Peristiwa terjadi di Banyuwangi, seorang anak SD di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, MR yang masih berusia 11 tahun mengakhiri hidupnya. Ia ditemukan gantung diri di dapur rumah, tepatnya pada Senin (27/02).

Anak SD Gantung Diri, Diduga setelah Diolok-olok Teman karena Kondisi Yatim

Melansir Kompas.com, Kapolsek Pesanggaran AKP Basori Alwi menjelaskan kronologis meninggalnya sang anak. Saat pulang sekolah, sang ibu, WS (50) tidak melihat sang anak ada di kamarnya. Saat menuju dapur, betapa kagetnya sang ibu menemukan anaknya gantung diri.

WS diketahui merupakan seorang penyandang disabilitas yang tidak memiliki jari lengkap. Ia sulit meraih badan anaknya tersebut. Karenanya, ia menelepon anak sulung sambil terisak untuk segera pulang dan menurunkan MR.

Artikel Terkait: Tips Mencegah dan Cara Mengatasi Bullying yang Bisa Diajarkan ke Anak

Denyut Nadi Sempat Masih Terasa

Basori juga menjelaskan bahwa saat sang kakak tiba dan menurunkan adiknya, denyut nadi masih terasa sedikit di tangan. Di tengah kondisi itu, MR pun segera dilarikan ke klinik terdekat, di daerah Pancer.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Naas, nyawa sang anak tidak terselamatkan. Menurut kesaksian keluarga, ada dugaan bahwa MR tewas di perjalanan.

Artikel Terkait: Dampak Bullying pada anak yang harus diwaspadai orangtua!

Kerap Mendapat Cemoohan karena Seorang Anak Yatim

Berkaitan dengan penyebab gantung diri yang dilakukan sang anak, Basori menceritakan bahwa menurut kesaksian keluarga, MR kerap menjadi korban bully oleh teman-temannya. Kondisi dirinya yang sudah menjadi anak yatim dan tinggal bersama ibu dan kakak menjadi bahan olokan dari teman-temannya tersebut.

Sang ibunda pun menuturkan bahwa kerap kali MR pulang dengan wajah yang murung dan tidak mau menyapa. Saat ditanyakan langsung, ia bercerita seringkali diolok di sekolah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Bila anak jadi korban bullying, ini 5 hal yang harus dilakukan orangtua

Kasus di atas hendaknya menjadi pembelajaran bersama bagi kita ya, Parents. Bullying dalam bentuk apa pun merupakan tindakan yang tak dapat dibenarkan.

Disclaimer, artikel ini tidak memiliki tujuan untuk mendorong tindakan bunuh diri maupun bullying. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan ahli bila memerlukan bantuan.

*****

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca Juga:

Tak Bisa dengan Kata-Kata! Begini Cara Saya Mengatasi Bullying di Sekolah

5 Cara Mendidik Anak agar Tidak Menjadi Pelaku Bullying, Parents Wajib Tahu!

Kronologi Kasus Bullying Bertahun-tahun pada Karyawan KPI dan Pandangan Psikolog

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Penulis

nisya