Anak Demam Setelah Imunisasi? Ini 8 Tips Mengatasinya
Anak panas atau demam setelah imunisasi kerap bikin khawatir. Ini beberapa cara yang bisa Parents lakukan untuk mengatasinya!
Mendapati anak panas setelah imunisasi kerap mengkhawatirkan orang tua, sehingga seringkali Parents memutuskan menolak tahapan ini pada anaknya.
Padahal, melakukan imunisasi merupakan langkah efektif untuk mencegah paparan virus dan bakteri yang mengintai si kecil kapan saja.
Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan orang tua untuk mengatasi anak panas setelah imunisasi?
Artikel Terkait: Cek Jadwal Lengkap Imunisasi Anak Terbaru 2023 dan Cara Mengatasi Efek Sampingnya
Efek Samping Imunisasi
Imunisasi ditengarai sebagai cara aman untuk memberikan proteksi pada anak dari penyakit.
Beragam reaksi akan terlihat jika obat bekerja yang menandakan tubuh anak berhasil membuat antibodi baru untuk menangkal penyakit.
Kerap ditakutkan orang tua, berikut ini beberapa efek samping yang akan terlihat setelah imunisasi:
- Demam
- Kemerahan di area tubuh yang diinjeksi
- Sedikit bengkak di area tubuh yang diinjeksi
- Anak menjadi rewel
- Sulit tidur di malam hari
Bagi si kecil yang baru menjalani vaksin difteri dan pneumokokus juga akan menunjukkan reaksi, antara lain:
- Muntah
- Bengkak di bagian tangan atau kaki
- Lelah dan mengantuk
- Kehilangan nafsu makan
Namun, Parents tak perlu khawatir karena gejala di atas akan hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari.
Bagaimanapun, imunisasi merupakan langkah preventif yang harus dilakukan untuk melindungi si kecil dari penyakit.
Artikel Terkait: Mengenal Vaksin Hib, Imunisasi Penting untuk Otak dan Paru-Paru Anak
Cara Mengatasi Anak Panas Setelah Imunisasi
Demam memang menjadi gejala wajar setelah anak melakukan vaksinasi, namun tetap penting bagi Parents membuatnya senantiasa nyaman dan rileks kembali.
Berikut tips yang bisa dilakukan saat anak panas setelah imunisasi:
1. Amati Kondisi Anak 3-4 Jam Setelah Imunisasi
Pastikan Anda selalu ada untuk anak setelah ia melakukan imunisasi. Ada kalanya anak sedang merasa tidak nyaman namun belum bisa mengomunikasikannya dengan lancar.
Luangkan waktu setidaknya 3-4 jam setelah ia diimunisasi untuk memastikan ia merasa nyaman dengan tubuhnya.
2. Kompres dengan Air Hangat
Anak panas setelah imunisasi pasti membuat Parents khawatir, padahal hal ini adalah sesuatu yang wajar.
Mengompres bayi dengan air hangat bisa menjadi solusi jika demam tak kunjung turun. Bunda bisa menggunakan handuk kecil bersih dan berbahan lembut.
Di samping itu, Bunda juga dapat mengompres area tubuh bekas suntikan dengan air dingin untuk meredakan rasa sakit dan bengkak yang mungkin terjadi.
Artikel terkait: Atasi Anak Demam Tanpa Drama, Ini yang Perlu Bunda Lakukan
3. Gunakan Pakaian Nyaman
Mengenakan pakaian nyaman dan dapat menyerap keringat menjadi poin penting yang sebaiknya dilakukan.
Pastikan anak tetap nyaman kendati sedang mengalami demam. Hindari menggunakan pakaian berlapis yang justru akan memicu panas anak.
4. Berikan Banyak Cairan
Demam akan membuat tubuh dehidrasi, apalagi anak yang imunitas tubuhnya masih berkembang.
Saat demam, cairan akan keluar dari tubuh melalui keringat atau urin yang membuatnya lemas.
Berikan ASI sebanyak mungkin agar tubuh anak tetap terhidrasi.
5. Kondisikan Kamar yang Nyaman
Cobalah menata kamar dengan ventilasi yang baik agar pertukaran udara bisa berlangsung maksimal.
Tetapkan temperatur pendingin ruangan yang nyaman untuk anak Anda.
Idealnya, 18° Celsius adalah temperatur yang dianjurkan.
Sesekali bisa juga membiarkan jendela terbuka untuk udara segar masuk ke dalam ruangan.
6. Konsumsi Paracetamol
Ketika anak panas setelah imunisasi, Bunda bisa memberikan paracetamol atau ibuprofen jika bayi menunjukkan stres atau tidak nyaman.
Paracetamol boleh diberikan untuk anak di bawah 2 bulan dengan berat badan di bawah 4 kg dengan catatan ia tidak dilahirkan prematur.
Sedangkan ibuprofen dapat diberikan jika anak sudah berusia di atas 3 bulan dan berat badan sudah di atas 5 kg.
7. Istirahat yang Cukup
Anak butuh istirahat yang cukup untuk menyembuhkan panas atau demam setelah imunisasi. Bahkan bisa saja anak membutuhkan waktu istirahat yang lebih lama dari biasanya.
8. Bawa ke Dokter
Segera periksakan ke dokter jika demam anak tak kunjung membaik.
Artikel terkait: 6 Jenis Imunisasi Bayi 2 Bulan Serta Efek Sampingnya untuk Bayi
Kapan Harus ke Dokter?
Bun, anak panas setelah imunisasi adalah hal normal menandakan tubuh bekerja untuk bereaksi melawan penyakit.
Jika buah hati Anda memiliki alergi terhadap jenis vaksin tertentu, umumnya mereka akan memperlihatkan sesuatu yang salah sesaat setelah vaksin atau dalam beberapa menit atau jam.
Parents sebaiknya segera menghubungi dokter jika menunjukkan salah satu atau beberapa tanda berikut:
- Timbul masalah pada pernapasan
- Suara serak
- Gatal
- Kulit pucat
- Kelelahan yang tidak wajar
- Detak jantung cepat dan tidak teratur
- Pusing
- Timbul pembengkakan di wajah atau tenggorokan
- Demam di atas 42 derajat Celsius
- Kejang
- Demam berlangsung lebih dari 3 hari dan semakin memburuk
Tanda lain yang sebaiknya diwaspadai yaitu jika anak menangis tidak terkontrol selama 3 jam atau lebih.
Pada kasus yang ekstrem vaksin dapat menyebabkan koma, kejang dalam jangka waktu lama bahkan kerusakan otak permanen. Namun hal ini amat langka terjadi.
Apa Saja Imunisasi yang Dibutuhkan Anak?
Dengan rutin melakukan imunisasi sesuai jadwal yang sudah ditentukan, anak akan terlindungi dari beragam penyakit serius.
Melansir WebMD, berikut ini imunisasi yang direkomendasikan untuk anak berusia 0-6 tahun:
- Hepatitis B
- Rotavirus
- Difteri, tetanus dan pertusis
- Haemophilus influenzae tipe B
- Pneumokokus
- Polio
- Influenza
- Campak, gondongan, rubella
- Varicella (cacar air)
- Hepatitis A
- Meningokokal untuk kelompok anak yang berisiko tinggi
Artikel terkait: Jadwal Imunisasi Anak, Pastikan Tidak Ada yang Terlambat!
Referensi: WebMD, Parenting Firstcry
Baca juga:
Tak Hanya Anak, Vaksin Flu Juga Penting Diberikan Kepada Orangtua