Anak mulai GTM? Pasti bikin pusing dan bingung.
Saya yakin, semua ibu pasti khawatir jika anak menolak untuk makan, terlebih jika usia anak masih sangat kecil. Khawatir akan tumbuh kembangnya terhambat karena kekurangan gizi atau gizi yang tidak tercukupi. Padahal sudah segala usaha ibu lakukan agar anak mau makan, namun masih saja menolak.
Lalu, kalau anak mulai GTM, harus bagaimana?
Artikel Terkait: Wajib tahu! Ini penyebab dan mengatasi anak GTM ala dokter Meta Hanindita
Pentingnya Memahami Anak mulai GTM
GTM sendiri merupakan singkatan ‘Gerakan Tutup Mulut’ pada anak yang menolak makan. Sebutan ini sangat terkenal di kalangan ibu muda. Banyak sekali penyebab dari GTM tersebut dari mulai hal hal kecil hingga hal yang sangat terperinci.
Pengalaman saya menghadapi anak mulai GTM, sudah tidak terhitung berapa kali anak melakukannya. Seingat saya, setelah memasuki usianya delapan bulan, GTM itu mulai terjadi. Awalnya aku sangat khawatir, namun setelah mengetahui ‘mengapa’ GTM ini bisa terjadi, saya pun mulai perlahan memperbaiki.
Yang sedikit sulit adalah menahan emosi saat menghadapi GTM tersebut.
Rasa cemas, khawatir dan ketidak tahuan membuat emosi mencampur aduk dan akhir nya meledak ledak. Pernah sekali aku menangis dan melempar makanan di depan anakku karena emosi yang tidak sanggup saya kontrol.
Dan, akhir nya berujung dengan penyesalan dan berjanji tidak akan melakukannya lagi.
Anak Mulai GTM, Apa Saja Penyebabnya?
Banyak sekali hal mengapa anak mengalami GTM, kita lihat dari penyebabnya terlebih dahulu.
- Apakah anak sedang sakit?
- Apakah anak sedang mengalami pertumbuhan gigi?
- Apakah anak mengantuk?
- Apakah anak sedang bosan makan di rumah atau bosan dengan menu yang sama?
- Apakah anak ingin menaikan tekstur pada makanan nya?
- Apakah anak sudah di disiplinkan waktu makannya?
Kita, sebagai ibu bisa mengobservasi sang anak dari kemungkinan salah satu penyebab GTM, jika tidak ada satu hal tersebut. Ibu bisa mengonsultasikan dengan dokter spesialis anak.
Biasanya, anak sering sekali bosan dengan menu yang sama. Bisa saja, saat sore nanti ia tidak mau makan dengan menu yang sama dengan menunya yang tadi siang. Hal tersebut bisa diatasi dengan membuatkan menu yang bervariatif agar anak tertarik dengan makanannya.
Ajarkan anak untuk disiplin dalam waktu makan, seperti sudah menjadwalkan waktu makan. Contoh, sarapan pada pukul 8 pagi, makan siang pada pukul 11 siang, camilan pada pukul 4 sore dan makan malam pada pukul 7 malam. Waktu tersebut dirutinkan setiap hari agar anak mengenali waktu makannya.
Artikel Terkait: Bayi lakukan gerakan tutup mulut? Simak cara mengatasinya!
Atau bisa menggunakan rumus 2:30:2 atau ( 2 jam sebelum makan tidak boleh diberi camilan atau susu, 30 menit waktu makan dan 2 jam setelah makan tidak boleh di beri cemilan atau susu). Hal ini mengajarkan rasa lapar dan kenyang pada anak.
Kalau ibu merasa emosi dalam menghadapi GTM pada anak, ibu bisa menghitung sampai 10 terlebih dahulu sambil mengatur napas.
Kita pun bisa menjaga jarak dan memberi ruang dan waktu untuk diri sendiri tanpa menjauhi anak. Ingatlah hal-hal bahagia bersama si kecil, seperti lucunya wajah si kecil saat tertawa bersama atau pertama kali si kecil bisa berjalan.
Ibu tidak perlu merasa khawatir, karena anak pun bisa merasakan lapar. Jangan berikan cemilan sebelum ia mau makan.
Salah satu menu andalan saya, untuk mengatasi anak GTM sekaligus booster manaiki BB adalah masak opor ayam!
Artikel Terkait: Pentingnya Eksplorasi Tekstur Saat MPASI, Bantu Si Kecil Agar Tidak GTM!
Resep Opor Ayam, Menu Andalan Saat Anak mulai GTM
Bahan yang diperlukan:
- 250 gram potongan daging ayam (potong kecil seperti dadu)
- 1 bungkus santan instant
- 4 buah bawang putih
- 4 buah bawang merah
- 3 butir kemiri
- 1 sdt ketumbar bubuk
- 1 ruas kunyit
Cara membuat:
- Haluskan bumbu bumbu di atas, tumis hingga harum dan matang. Tambahkan air 500ml, masukan daging ayam. Masak hingga air mendidih.
- Jika sudah mendidih, masukan santan. Aduk terus agar santan tidak pecah. Beri rasa seperti sedikit garam dan kaldu bubuk. Setelah itu bisa koreksi rasa.
Aku cukup menggunakan bawang dan sedikit rempah agar aroma dan rasanya enak. Serta santan yang menjadi tambahan lemak untuk anak. Rasanya gurih, untuk anak di bawah 8 bulan bisa dihaluskan sesuai tekstur masing masing anak.
Bisa disajikan dengan kuah terpisah atau bisa digabungkan bersama nasi. Selain itu, satu keluarga pun bisa menikmatinya bersama-sama. Cukup hemat waktu bukan?
Saat anak mulai GTM, yuk, cari tahu penyebabnya dan belajar untuk menahan emosi ketika menghadapinya.
Ditulis oleh Vhinesta April, VIPP Member theAsianparent ID
Artikel Lain yang Ditulis VIPP Member theAsianparent ID
Resep Bola-Bola Kentang Sapi Menu Sehat Anti Gtm untuk Anakku