Pandemi COVID-19 membuat banyak masyarakat perlu melakukan physical distancing dan menetap di rumah saja dalam jangka waktu lama. Selama menerapkan upaya pencegahan tersebut, beberapa dari kita mungkin merasa rindu akan kegiatan sosial di luar sana. Hal ini pun dirasakan oleh Selma, seorang anak yang menangis di depan sekolah karena rindu masuk kelas dan bertemu dengan teman-temannya.
Anak perempuan menangis di depan sekolah: Rindu teman-teman hingga takut sekolahnya hilang
Adalah Brigitta Selma Alexa, seorang anak perempuan yang menangis di depan sekolah karena rindu masuk kelas. Momen itu pun terlihat dalam sebuah video yang diunggah di akun media sosial Instagram.
Anak yang akrab disapa Selma itu tampak berdiri di depan sekolah saat malam hari. Ia memegang pagar dan menatap bangunan gedung tempat ia belajar dengan tatapan rindu.
Tidak lama setelah itu, Selma juga terlihat menangis di pelukan seorang perempuan yang tak lain adalah ibu kandungnya. Sementara sang ayah juga terdengar mengajak Selma pulang tetapi bocah tersebut merasa enggan meninggalkan gedung sekolahnya.
“Sel, ayo pulang. Apa? Enggak mau? Masih mau ngapain kamu di sini,” suara sang ayah terdengar di video. Lelaki itu terkekeh karena anaknya tidak mau pulang karena masih rindu dengan sekolahnya tersebut.
Dilansir dari laman Kompas, kejadian tersebut diketahui terjadi di TK Permata, Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
Menurut ayah Selma yang bernama Prayudha, video anaknya yang menangis itu awalnya diunggah oleh sang istri ke media sosial pada Rabu (29/4) malam.
“Video yang ramai itu istri saya yang upload ke media sosial. Dilihat oleh guru dan teman-teman Selma. Saya juga nggak tahu, kok, tiba-tiba viral. Setelah itu, banyak telepon masuk yang memberi dukungan untuk anak,” ungkap Prayudha seperti yang dikutip dari laman Kompas.
Video Selma yang tampak menangis di depan gedung sekolahnya menjadi viral setelah dibagikan ulang oleh akun Instagram @wartabromo. Banyak warganet yang menanggapi dan berempati atas aksi bocah berusia 7 tahun tersebut.
View this post on Instagram
Si anak merasa takut sekolahnya akan hilang
Sudah sekitar sebulan lebih sekolah diliburkan. Hal ini membuat Selma kerap menangis dan meminta sang ayah untuk mengantarnya ke sekolah karena rindu. Bahkan, Selma juga pernah memakai seragam lengkap karena ingin segera diantar pergi sekolah oleh ayahnya.
Kedua orangtua Selma sudah menjelaskan bahwa sekolah diliburkan untuk sementara terkait pandemi Virus Corona. Namun, Selma tetap sering menangis ingin masuk kelas dan belajar seperti biasa. Ia rindu dengan teman-teman dan juga gurunya. Bahkan bocah tersebut juga mengungkap bahwa ia takut jika sekolahnya itu akan hilang karena sudah libur terlalu lama.
Merasa tidak tega, Prayudha pun akhirnya menyempatkan diri untuk mengantar putrinya tersebut melihat-lihat keadaan sekolah di malam hari bersama sang istri.
“Padahal sudah saya jelaskan karena ada Virus Corona, jadi dia tidak bisa sekolah dulu. Saya sampai bingung harus menjelaskan apa lagi kepada Selma,” pungkas sang ayah.
Agar anak tidak sedih dan merasa kesepian saat di rumah saja
Merupakan hal yang wajar jika anak merasa sedih ketika ia harus berada di rumah saja saat pandemi melanda. Anak yang biasanya bertemu dan bermain dengan teman-teman atau bahkan gurunya mungkin saja merasa kesepian karena kegiatan tersebut belum bisa ia lakukan lagi.
Nah, agar anak tidak merasa stres atau kesepian ketika di rumah saja, berikut theAsianparent rangkum beberapa tips untuk Parents, yakni:
- Berikan anak pemahaman dan informasi mengenai pandemi Virus Corona yang tengah melanda secara terbuka. Jelaskan perlahan dan jujur mengenai situasi COVID-19 sesuai dengan bahasa yang dipahami anak. Selalu ingat, berikan penjelasan tanpa menakut-nakuti si kecil juga, ya.
- Agar anak tidak bosan, buatlah jadwal aktivitas bersama anak. Tentukan kapan waktu untuk belajar, bermain, dan juga istirahat agar anak tetap memiliki rutinitas selama di rumah saja.
- Jadwalkan playdate virtual. Anak tentunya rindu bertemu dengan teman-teman sekolah. Oleh karena itu, tidak ada salahnya Parents mengajak si kecil untuk mengobrol dan bermain dengan teman-temannya secara virtual melalui telepon atau pun video call untuk melepas rindu. Parents juga bisa mengajak anak berkomunikasi dengan guru sekolahnya secara virtual jika ia rindu dengan gurunya.
- Ajak anak berolahraga dan berjemur di pagi hari. Hal ini bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh si kecil serta agar ia tetap aktif bergerak selama di rumah saja. Selain itu, olahraga juga dinilai bisa membantu meningkatkan mood sehingga si kecil tidak mudah stres saat harus swakarantina di rumah.
Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Referensi: Kompas.com
Baca juga:
Istri melahirkan saat pandemi dan positif COVID-19, sang suami ceritakan kondisi sang bayi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.