X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

"Anak Matahari", Kisah Kakak Beradik yang Lumpuh Tiap Matahari Terbenam

Bacaan 4 menit
"Anak Matahari", Kisah Kakak Beradik yang Lumpuh Tiap Matahari Terbenam

Kakak beradik asal Pakistan ini mendapat sebutan "Anak Matahari". Keduanya menderita penyakit langka yang membuat mereka lumpuh tiap matahari terbenam.

Kakak beradik Shoaib Ahmed (13) dan Abdul Rasheed (9) dijuluki sebagai "anak matahari". Di siang hari, mereka tampak seperti anak-anak lainnya. Namun, mereka akan mendadak lumpuh setiap kali matahari terbenam.

Tidak hanya lumpuh, kakak beradik ini juga tak bisa bicara, makan, maupun sekedar membuka mata. Dokter pun kehabisan akal untuk menganalisa sebab dan penanggulangannya.

Apa yang terjadi pada "anak matahari" ini menjadi perhatian banyak tenaga medis, termasuk Profesor di Institut Pakistan jurusan Ilmu pengobatan, Javed Akram.

"Kasus yang terjadi pada mereka kami jadikan sebagai sebuah tantangan," ujar Profesor Javed pada Associated Press.

Untuk memecahkan misteri seputar lumpuhnya kakak beradik ini, dokter telah mengirimkan sampel darah keduanya pada banyak ahli di seluruh Pakistan. Sampai sekarang, keduanya telah menjalani lebih dari 300 tes dari dokter.

Selain itu, ada tim khusus yang meneliti kualitas air, udara, dan tanah di desa asal mereka yang terletak di Quetta, Provinsi Baluchistan.

"Mereka mendapatkan energi dari sinar matahari," kata Mohammad Hashim saat ditanya mengenai kondisi kedua anaknya.

Hashim dan istrinya memiliki 6 orang anak. 2 orang anak telah meninggal saat kecil, 2 anak lainnya hidup normal. Sedangkan sisanya adalah Shoaib dan Abdul.

Dokter meragukan bahwa sinar matahari memainkan peranan besar kenormalan anak-anak di siang hari. Karena kelumpuhan anak-anak ini tidak bersifat permanen.

Dikutip dari Science Alert, dugaan sementara dari dokter saat ini, faktor genetik adalah penyebab utama dari penyakit ini. Karena, ayah dan ibu dari keduanya adalah pasangan sepupu dekat. Di Pakistan, praktek pernikahan dengan saudara dekat bukanlah hal yang tak biasa.

Sekalipun menderita penyakit yang sangat langka, kakak beradik ini optimis bisa sembuh dan dapat meraih cita-citanya. Shoaib bercita-cita sebagai guru, sedangkan Abdul bercita-cita untuk menjadi ulama.

Barcroft TV melaporkan bahwa obat-obatan dari dokter telah membuat kondisi mereka lebih baik. Sehingga dokter yakin bahwa mereka akan dapat menjalani hari-harinya dengan normal.

Penelitian mengenai penyebab, jenis, dan cara mengobati penyakit ini terus dilakukan. Tim medis berharap, ke depannya tidak ada lagi orang yang akan mengalami kondisi "anak matahari" ini.

Karena berasal dari keluarga miskin dan mengidap penyakit langka, pihak rumah sakit menggratiskan seluruh biaya perawatan mereka berdua.

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/myasthenia-gravis-penyakit-autoimun/

Memiliki aktivitas yang sama dengan anak anak lainnya tentu merupakan impian bagi kakak beradik satu ini. Shoaib Ahmed berusia 13 tahun dan Abdul Rasheed berusia 9 tahun telah mendapatkan julukan bernama anak matahari. Hal ini karena pada malam hari mereka mendadak lumpuh dan tidak bisa melakukan apapun. Mari simak ulasan selengkapnya berikut.

Tantangan Untuk Menemukan Obat Bagi Kakak Beradik

Shoaib dan Ahmed memiliki aktivitas pada wajarnya yang juga dilakukan oleh anak seumurannya pada siang hari. Namun pada malam hari mereka mendadak lumpuh totoal setiap kali matahari mulai terbenam. Tidak hanya lumpuh kakak beradik ini juga tidak bisa makan, bicara ataupun membuka mata. Para dokterpun kehabisan akal untuk menganalisa sebab dan penanggulangannya.

tau anak matahari Kisah ini yang Lumpuh

Apa yang terjadi pada kakak beradik ini adalah hal baru dan menjadi perhatian bagi banyak tenaga medis termasuk salah satunya adalah Profesor di Institut Pakistan Jurusan Ilmu Pengobatan Javed Akram. Menurutnya kasus yang terjadi pada kakak beradik ini adalah sebuah tantangan yang harus segera dipecahkan.

mau tau anak matahari Kisah itu yang Lumpuh

Faktor Genetik Menjadi Faktor Utama

Untuk bisa memecahkan misteri lumpuhnya anak matahari ini, dokter telah mengirimkan sampel darah keduanya ke beberapa ahli di seluruh Pakistan. Hingga sekarang keduanya telah menjalani lebih dari 300 tes dari dokter. Selain itu tim khusus juga meneliti kualitas komponen yang ada di sekitar Quette, Provinsi Baluchistan tempat mereka singgah.

tau anak matahari Kisah ini yang Lumpuh

Menurutnya meraka mendapatkan energi pada sinar matahari. Doter meragukan jika sinar matahari memainkan peranan yang besar kenormalan anak anak di siang hari. Karena kelumpuhan yang dialami oleh kakak beradik ini tidak bersifat permanen. Dugaan sementara, faktor yang menyebabkan lumpuhnya kakak adik ini karena fator genetik dari ayah dan ibunya.

Meskipun tidak biasa namun menurut para dokter kelainan ini disebabkan karena faktor genetik. Penelitian ini tetap dilakukan oleh tenaga medis untuk mendapatkan kesimpulan yang jelas mengenai kakak beradik tersebut. Tim medis juga berharap semoga kedepannya tidak ada lagi anak yang mengalami kondisi tersebut. Karena berasal dari keluarga yang miskin dan mengidap penyakit langka, pihak rumah sakit pun menggratiskan biaya pengobatan mereka.

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Syahar Banu

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • "Anak Matahari", Kisah Kakak Beradik yang Lumpuh Tiap Matahari Terbenam
Bagikan:
  • Punya Penyakit Langka Tak Bisa Kenyang, Anak ini Sampai Makan Tisu Toilet dan Kotoran

    Punya Penyakit Langka Tak Bisa Kenyang, Anak ini Sampai Makan Tisu Toilet dan Kotoran

  • Bintitan pada Anak, Haruskah Anda Merasa Khawatir?

    Bintitan pada Anak, Haruskah Anda Merasa Khawatir?

  • Mengintip Kisah Ken Zhu 'Meteor Garden' Terkini: "Saya Terburuk di F4"

    Mengintip Kisah Ken Zhu 'Meteor Garden' Terkini: "Saya Terburuk di F4"

  • Cara Bonding Ala Nikita Willy dengan Sang Anak, Sederhana tapi Bermakna

    Cara Bonding Ala Nikita Willy dengan Sang Anak, Sederhana tapi Bermakna

  • Punya Penyakit Langka Tak Bisa Kenyang, Anak ini Sampai Makan Tisu Toilet dan Kotoran

    Punya Penyakit Langka Tak Bisa Kenyang, Anak ini Sampai Makan Tisu Toilet dan Kotoran

  • Bintitan pada Anak, Haruskah Anda Merasa Khawatir?

    Bintitan pada Anak, Haruskah Anda Merasa Khawatir?

  • Mengintip Kisah Ken Zhu 'Meteor Garden' Terkini: "Saya Terburuk di F4"

    Mengintip Kisah Ken Zhu 'Meteor Garden' Terkini: "Saya Terburuk di F4"

  • Cara Bonding Ala Nikita Willy dengan Sang Anak, Sederhana tapi Bermakna

    Cara Bonding Ala Nikita Willy dengan Sang Anak, Sederhana tapi Bermakna

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.