Minggu (24/1/21) wilayah Jabotabek diguyur hujan seharian. Tingginya curah hujan menyebabkan beberapa ruas jalan di ibukota menjadi terendam air banjir. Bahkan, beberapa titik di Jakarta dan Bekasi pun mengalami kebanjiran. Meskipun anak main banjir masih sering terlihat, Parents perlu waspada akan hal ini.
Sebab, kondisi air banjir yang tidak bersi dan telah tercemar dengan berbagai kuman tentu saja berisiko sebabkan gangguan kesehatan pada anak.
Curah Hujan Tinggi Sebabkan Banjir
Menurut badan penanggulangan bencana daerah DKI Jakarta di laman Detik, setidaknya akan ada 10 titik jalan di wilayah Jakarta yang akan terendam air karena banjir. Hujan deras yang terjadi sejak Minggu pagi menyebabkan daerah Jakarta Utara terendam air banjir paling tinggi, yakni sekitar 45 cm.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Mohammad Insaf menambahkan keterangan bahwa daerah Jakarta Utara terdapat satu titik terdiri dari Jalan Dermaga, RT 13 RW 11, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, ketinggian 45 cm, karena penyebab curah hujan tinggi.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta juga menambahkan bahwa hujan ini menyebabkan lima titik jalan di Jakarta Timur tergenang dengan tinggi air yang beragam. Daerah yang terdampak yakni:
- Jalan Taman Malaka Selatan setinggi 15 cm
- Jalan Raya Bekasi 20 cm
- Jalan Kampung Baru 10 cm
- Jalan Pahat 15 cm
- Jalan Lembah Aren 10 cm
Kawasan Jakarta Barat juga terdapat tiga titik jalan yang terendam air dengan ketinggian air yang berbeda-beda, sekitar 10-30 cm. Daerah yang terdampak banjir antara lain Jalan Benda Raya, Jalan Jelambar Baru Raya, dan Jalan Latumenten.
Untuk kawasan Jakarta Pusat tepatnya di Jalan Borobudur terdapat genangan air dengan tinggi 10 cm.
Artikel terkait: Jangan panik, ini tips aman dan nyaman menyusui di tengah musibah banjir
Bahaya Anak Main Banjir
Biasanya di musim hujan dan banjir seperti ini yang paling berbahagia tentunya adalah anak-anak. Air yang menggenang justri dimanfaatkan anak-anak untuk berenang dengan bebas di jalan bersama teman-temannya.
Meskipun terkesan menyenangkan, main banjir seperti yang dilakukan anak-anak ternyata memiliki risiko tertentu. Berikut ini adalah beberapa dampak buruk dari bermain banjir.
1. Anak Main Banjir Bisa Menyebabkan Gangguan Pencernaan
Air banjir yang mengandung kuman penyakit bisa membuat berbagai gangguan pencernaan, seperti diare atau sakit perut.
Sebagai penyakit gangguan pencernaan yang paling sering menyerang korban banjir, penyakit ini tentu berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Penderitanya bisa mengalami dehidrasi parah, penurunan kesadaran, bahkan sampai meninggal dunia.
2. Demam Tifoid
Tifus atau dikenal juga dengan demam tifoid disebabkan oleh bakteri salmonella typhi yang menurut laman klikdokter mudah menyebar dalam genangan air. Oleh karena itu, bermain banjir apalagi sampai tak sengaja menelan airnya sangatlah berisiko.
3. Menyebabkan Penyakit Gatal-gatal
Ada berbagai jenis kuman penyakit yang bisa menyebabkan penyakit gatal-gatal pada kulit di air banjir yang kotor. Misalnya adalah infeksi jamur, eksim, dermatitis, folikulitis, kontak iritan, sampai dermatitis venenata karena gigitan serangga.
Bahkan, menurut laman klikdokter bermain di air banjir juga bisa menyebabkan risiko keracunan karena adanya kemungkinan terkontaminasi bahan kimia beracun, oli, gas, dan lainnya.
Artikel terkait: 5 Cara Simpel Mengatasi Alergi pada Kulit Anak, Parents Wajib Tahu!
4. Risiko Terkena Tetanus
Saat bencana banjir terjadi, ada saja barang-barang tajam yang mungkin bisa menyebabkan buah hati menjadi terluka jadi tergenang di sekitar permukaan air.
Benda-benda, seperti pecahan kaca, potongan kawat, ataupun ranting pohon, bisa mengenai kulit buah hati yang sedang bermain di air banjir sehingga menyebabkan luka dan berisiko tetanus jika tidak ditangani dengan baik sesegera mungkin.
5. Hipotermia
Bermain banjir secara berlebihan bisa menyebabkan buah hati mengalami hipotermia. Gejala hipotermia mudah dikenali yakni menurunnya suhu tubuh secara drastis sampai di bawah 35 derajat Celcius.
Suhu tubuh normal manusia biasanya adalah 37 derajat celcius. Oleh karena itu karena mesti mengawasi atau jeli melihat perubahan kondisi tubuh yang terjadi pada buah hati saat bencana tengah terjadi.
Artikel terkait: Terkena hipotermia, Zee Zee Shahab sempat pingsan saat ikut Tokyo Marathon
6. Risiko Terkena Demam Berdarah atau Malaria
Kondisi bencana banjir dengan genangan airnya tentu bisa menjadi tempat yang nyaman untuk nyamuk berkmebang biak. Oleh karena itu, biasanya di saat banjir seperti ini, risiko demam berdarah dan malaria menjadi meningkat secara signifikan.
Demikianlah informasi seputar banjir di Jakarta dan risiko anak main banjir. Semoga bermanfaat. Tetap jaga kondisi tubuh di dalam cuaca seperti ini, Parents.