Memasuki usia 3 bulan, bayi mulai mengendalikan otot bagian atasnya. Bayi akan aktif bergerak bahkan sesekali tengkurap dan kembali ke posisi telentang. Adakalanya kita lalai dalam mengawasi si kecil sehingga bayi jatuh dari tempat tidur.
Ketika bayi terjatuh dari tempat tidur, Parents tentu terkejut. Saat bayi terjatuh dari tempat tidur jangan panik apalagi menjerit, ini bisa membuat bayi bertambah kaget saat mendengarnya. Usahakan tetap tenang saat hendak menggendong bayi yang terjatuh.
Jika tiba-tiba bayi terjatuh dari tempat tidur, Parents perlu melakukan pertolongan pertama. Berikut ulasan selengkapnya!
Pertolongan Pertama Saat Bayi Jatuh dari Tempat Tidur
Semua orang tua tentu tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada anaknya. Namun, apabila mendapati bayi terjatuh, Parents perlu memberikan pertolongan pertama ketika bayi jatuh dari tempat tidur.
1. Angkat Perlahan dan Gendong dengan Lembut
Saat mendapati bayi Parents terjatuh, kendalikan emosi dan berusahalah untuk tetap tenang. Angkat perlahan si kecil lalu gendong dengan lembut.
Adakalanya bayi yang terjatuh langsung menangis akibat terkejut. Gendonglah dengan lembut sambil menenangkan si kecil yang sedang menangis.
2. Hiburlah Bayi agar Kembali Nyaman
Si kecil tentu merasa sangat terkejut akibat terjatuh dari tempat tidur. Oleh karena itu, hiburlah si kecil agar ia kembali nyaman dan bisa melanjutkan tidurnya.
Parents bisa mengusap-usap tubuh si kecil sambil menyanyikan lagu yang bisa membuat ia kembali tertidur pulas.
3. Periksa Cedera atau Luka di Bagian Tubuhnya Setelah Bayi Jatuh dari Tempat Tidur
Ketika si kecil terjatuh dari tempat tidur, terus menangis dan merasa gelisah, coba periksa bagian tubuhnya. Bisa jadi terdapat luka atau memar pada bagian yang terkena benturan.
Usahakan untuk tidak menggendong bayi pada bagian tubuh yang memar. Letakkan bayi ke arah yang bersebrangan dari luka atau memarnya. Pastikan juga memar tersebut tidak tertindih anggota tubuh bagian lain, ya, Parents.
4. Berikan Respons Sentuhan dan Suara pada Bayi
Selanjutnya, Parents perlu memastikan bahwa si kecil tidak mengalami perdarahan atau fraktur pada tubuhnya. Parents dapat mendeteksinya dengan menekan-nekan lembut bagian tubuh yang dicurigai mengalami perdarahan atau fraktur.
Amati respons si kecil terhadap sentuhan Parents. Jika si kecil merintih kesakitan, ini mengindikasikan Parents perlu memeriksakannya lebih lanjut ke dokter atau layanan kesehatan terdekat.
Panggil-panggil nama si kecil, pastikan fungsi pendengaran si kecil dalam keadaan normal. Jika ia merespons suara panggilan tersebut, itu tandanya Parents tidak perlu khawatir pada kondisi si kecil.
5. Hentikan Perdarahan Segera
Jika Parents melihat ada perdarahan, berikan tekanan secara perlahan dengan kain kasa atau handuk sampai perdarahan berhenti. Perdarahan ringan akibat luka kecil biasanya akan berhenti dalam waktu yang cepat.
Akan tetapi, apabila Parents melihat perdarahan yang besar, maka bawalah segera bayi ke UGD terdekat untuk mendapat penanganan segera.
Artikel terkait: 3 Pertolongan pertama pada bayi yang Parents wajib ketahui
6. Kompres Bagian Tubuh yang Bengkak
Setelah terjatuh dari tempat tidur, bisa saja ada bagian yang memar pada tubuh si kecil. Bengkak atau memar ini wajar terjadi setelah terbentur saat terjatuh.
Kompres bagian tubuh si kecil yang memar dengan air dingin, gunakan handuk yang bersih. Kompres selama 5 menit, lakukan berulang hingga 3-4 kali. Memar atau bengkak biasanya akan mereda setelah dikompres.
7. Amati Perubahan Tingkah Laku
Pastikan Parents tetap mengamati tingkah laku si kecil hingga 24 jam setelah kejadian. Apakah si kecil tidak semakin rewel usai terjatuh?
Amati pula cara berjalan si kecil, apakah si kecil berjalan normal seperti sebelumnya? Amati juga kemampuan bayi memegang sesuatu.
Pastikan si kecil tidak mengalami perubahan keseimbangan atau koordinasi setelah terjatuh. Amati bayi dengan penuh perhatian paling tidak selama 24 jam setelah jatuh.
8. Amati Pola Tidur Bayi
Perubahan anatomi dan fisiologis setelah bayi terjatuh sangat mungkin terjadi. Perubahan ini tentu akan membuat si kecil tidak nyaman dan membuat pola tidurnya berubah.
Jika setelah terjatuh pola tidur bayi berubah, bisa jadi telah terjadi perubahan dalam tubuhnya. Cedera pada bagian tubuh bagian dalam tidak terlihat secara kasat mata, karena itu untuk memastikannya Parents perlu berkonsultasi pada dokter.
9. Pantau Kondisi Bayi Setelah Terjatuh
Biasanya fraktur atau perdarahan yang terjadi dalam tubuh tidak langsung menunjukkan gejala di awal, karena itu pastikan Parents terus memantau kondisi si kecil setelah terjatuh.
Pantau kondisi tubuh yang terbentur saat terjatuh. Jika setelah 24 jam bayi tidak menunjukkan gejala yang serius seperti muntah atau kesakitan, risiko cedera yang parah mungkin tidak terjadi.
Jangan lupa untuk memeriksa kembali kondisi tubuh bayi, pastikan tidak terdapat tanda dan gejala yang menunjukkan cedera atau perdarahan dalam tubuhnya yang tidak terlihat oleh Parents.
10. Kenali Gejala Gegar Otak
Tulang kepala bayi belum terbentuk secara sempurna sehingga masih sangat rawan apabila terbentur oleh benda keras. Terjatuh dari tempat tidur yang tinggi bisa menyebabkan cedera pada kepala.
Parents perlu mengenali tanda dan gejala gegar otak. Gegar otak adalah cedera ringan pada otak yang dapat berdampak pada fungsi otak dan memengaruhi proses dan cara berpikir bayi. Gegar otak pada bayi ditandai dengan:
- Si kecil sempat tidak sadarkan diri atau pingsan
- Rewel saat makan atau menyusu
- Muntah
- Perubahan pola tidur
- Sakit kepala sehingga si kecil sering menangis
- Sering merasa gelisah
- Periode tenang yang berkepanjangan
- Kehilangan sementara keterampilan yang baru diperoleh
Pastikan menghubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
11. Ajak Beraktivitas Santai
Saat bayi sudah tenang, Anda bisa mengajak anak beraktivitas santai. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah fungsi sel otaknya berjalan baik atau tidak.
Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan adalah membacakannya buku cerita, mengajaknya bermain balok, dan mengajaknya memecahkan teka-teki untuk anak yang sudah lebih besar.
Artikel terkait: Bayi Jatuh Dua Kali dari Ranjang Lalu Meninggal, Peringatan Untuk Para Orangtua
Cara Mencegah Bayi agar Tidak Jatuh dari Tempat Tidur
Parents perlu mengawasi si kecil yang sedang aktif-aktifnya bergerak. Beberapa tips berikut juga bisa Parents ikuti untuk mencegah bayi agar tidak jatuh.
1. Pastikan Posisi Bayi Aman
Saat hendak meninggalkan si kecil beberapa saat, pastikan pengaman atau pembatasnya terpasang baik di atas tempat tidur, kursi, kereta, ayunan, atau gendongannya. Pastikan posisinya aman dan tidak berisiko untuk jatuh.
2. Jauhkan dari Perabotan atau Benda Lainnya
Si kecil yang sedang aktif bergerak akan tertarik dengan benda di sekitarnya. Sebisa mungkin meletakkan perabotan yang mudah pecah jauh dari si kecil.
Pindahkan benda-benda seperti lampu, kabel, atau barang elektronik lainnya dari jangkauan si kecil. Usahakan si kecil bebas bergerak dan tidak kejatuhan barang, termasuk tiang lampu, kursi, tirai atau kipas angin. Pastikan juga furnitur yang Parents gunakan di rumah tidak berisiko melukainya.
3. Gunakan Tempat Tidur Khusus Bayi
Parents bisa menggunakan tempat tidur khusus bayi sebagai tempat tidur si kecil. Tempat tidur ini memang telah didesain untuk menjaga si kecil dari cedera. Tempat tidur bayi biasanya dikelilingi oleh pembatas.
4. Letakkan Pembatas atau Bantal di Samping Bayi
Jika tidak ada pembatas pada tempat tidur si kecil, letakkan bantal atau boneka di samping tempat tidurnya. Benda tersebut dapat menahan badan anak tidak terjatuh saat anak bergerak atau berguling.
5. Pastikan Salah Satu Tangan Memegang si Kecil
Saat menidurkan si kecil di samping, pastikan salah satu tangan memegang tubuhnya. Usahakan satu tangan tetap memegang bayi saat mengganti popok atau pakaian di atas tempat tidur agar pergerakan bayi tetap dalam kendali Parents.
6. Gunakan Karpet yang Lembut dan Tebal di Lantai
Jika memungkinkan saat siang hari, tidurkan bayi pada kasur kecilnya di atas karpet atau playmat di lantai. Menidurkan bayi di bawah dapat mengurangi kekhawatiran Parents saat mengerjakan pekerjaan rumah atau pekerjaan kantor yang tertinggal.
Parents tidak akan mendengarkan suara gedebuk saat meninggalkan si kecil tertidur. Namun, pastikan di sekitar bayi tidur aman dan bersih, terhindar dari semut atau serangga kecil dan perabot lainnya.
Artikel terkait: Bayi 8 Bulan Hampir Jatuh Saat Turun Dari Tempat Tidur
Bahaya Bayi Jatuh dari Tempat Tidur
Bayi yang terjatuh dari tempat tidur umumnya membuat syok dan khawatir para orang tua maupun pengasuh. Alih-alih panik, dalam kondisi yang tidak menguntungkan tersebut orang dewasa wajib segera bertindak cermat.
Ada berbagai efek yang bisa timbul akibat bayi jatuh dari tempat tidur. Pertolongan pertama bayi jatuh dari tempat tidur adalah melihat kondisi bayi. Jika bayi menangis selama beberapa saat lalu tenang kembali dan bisa bertingkah normal setelah dipeluk, hal itu bisa jadi tanda bayi baik-baik saja.
Namun, ada kalanya cedera mungkin terjadi, sehingga baik Parents maupun pengasuh harus mengetahui tanda-tanda yang menunjukkan bahwa bayi memerlukan pemeriksaan medis setelah terjatuh.
Melansir dari Medical News Today, beberapa kemungkinan cedera dapat terjadi akibat jatuh, yaitu di antaranya:
1. Gegar Otak
Gegar otak adalah jenis cedera kepala yang biasanya terjadi ketika benturan di kepala menyebabkan otak tersentak di dalam tengkorak. Sulit untuk mendeteksi gegar otak pada bayi atau balita karena mereka tidak dapat dengan mudah memberi tahu gejalanya kepada seseorang.
Namun seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa Parents harus memerhatikan dan memantau kondisi si kecil setidaknya sampai 24 jam berikutnya apakah ada tanda-tanda gegar otak dialami pada bayi Anda.
2. Cedera Kulit Kepala
Kulit kepala adalah kulit yang menutupi kepala, dan mengandung banyak pembuluh darah kecil. Bahkan luka kecil atau cedera bisa mengeluarkan banyak darah, sehingga bisa terlihat lebih serius daripada sebenarnya.
Terkadang, pendarahan di dalam dan di bawah kulit kepala dapat menyebabkan munculnya benjolan atau pembengkakan di kepala bayi, yang mungkin memerlukan waktu beberapa hari untuk hilang.
3. Fraktur Tengkorak
Tengkorak adalah tulang yang mengelilingi otak. Jatuh dari ketinggian tertentu memungkinkan untuk mengalami keretakan pada tengkorak. Bayi dengan patah tulang tengkorak mungkin memiliki:
- Daerah tertekan di kepala
- Cairan bening mengalir dari mata atau telinga
- Memar di sekitar mata atau telinga
Bawa bayi ke ruang gawat darurat segera jika mereka memiliki tanda-tanda ini.
4. Kerusakan Otak
Otak adalah struktur halus yang mengandung banyak pembuluh darah, saraf, dan jaringan internal lainnya. Jatuh dapat merusak atau melukai struktur ini, bahkan terkadang bisa lebih parah.
Kapan Harus ke Dokter saat Bayi Jatuh dari Tempat Tidur?
Saat terjatuh dari tempat tidur, si kecil mungkin baik-baik saja atau cedera ringan. Namun, adakalanya hal yang tidak diinginkan terjadi. Jika si kecil menunjukkan tanda dan gejala seperti di bawah ini, maka bawa bayi ke dokter.
1. Pendarahan
Jika terjadi perdarahan besar pada salah satu bagian tubuhnya dan tak kunjung berhenti, bawalah si kecil ke UGD yang terdekat dari rumah Parents.
2. Penurunan/Hilang Kesadaran Setelah Bayi Jatuh dari Tempat Tidur
Jika si kecil tidak menangis saat terjatuh atau sulit dibangunkan dari biasanya, serta tidak merespons apa pun saat Parents gendong, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk memeriksakan kondisi si kecil.
3. Bayi Muntah Setelah Jatuh dari Tempat Tidur
Jika bayi muntah setelah terjatuh dari tempat tidur, maka jangan tunda untuk memeriksakan kondisinya ke dokter agar bisa segera mendapatkan penanganan.
4. Si Kecil Sangat Rewel dan Tak Berhenti Menangis
Bayi akan menangis atau rewel dan gelisah jika merasakan sakit atau merasa tidak nyaman. Jadi, jika Parents telah menggendong dan berusaha menenangkannya, tetapi si kecil tak kunjung tenang, pertanda si kecil kesakitan dan perlu diperiksa ke dokter.
Mitos Bayi Jatuh dari Tempat Tidur yang Tidak Perlu Ditakutkan
Di masyarakat kita, banyak mitos beredar terkait bayi jatuh. Salah satu yang paling sering didengar adalah bayi yang sudah jatuh sekali akan terus terjatuh hingga tujuh kali. Setelah tujuh kali terjatuh, si bayi baru tidak akan terjatuh lagi. Apakah ini benar?
Terkait dugaan bayi yang sudah jatuh sekali akan terus terjatuh hingga tujuh kali itu jelas mitos belaka ya, Parents dan merupakan suatu hal yang tidak perlu dikhawatirkan. Sebab jika orang tua bisa memberi penjagaan dengan baik, tentu kejadian bayi jatuh berulang kali dapat dihindari.
Ditambah lagi bayi jatuh satu kali adalah peringatan kepada orang tua supaya bisa menjaga anak dengan ekstra hati-hati dalam setiap masa perkembangannya. Misalnya saat anak sedang di tempat tidur, berjalan, merangkak, berlari. Jadi, mitos bayi jatuh bisa sampai tujuh kali adalah keliru, ya.
Pertanyaan Populer Terkait Bayi Jatuh dari Tempat tidur
Pencarian di mesin pencarian mengenai bayi jatuh dari tempat tidur memang cukup banyak dilakukan terutama oleh para orang tua yang sedang memiliki bayi. Oleh sebab itu, berikut kami rangkumkan beberapa pertanyaan yang populer terkait bayi jatuh dari tempat tidur. Di antaranya:
Apakah bahaya jika bayi jatuh dari tempat tidur?
Bahaya bayi jatuh dari tempat tidur yang perlu diwaspadai lainnya yakni cedera yang berujung kerusakan otak. Otak adalah struktur halus yang memiliki banyak pembuluh darah, saraf, dan jaringan internal lainnya. Jatuh yang cukup parah terkadang bisa merusak bagian otak.
Berapa lama observasi bayi jatuh dari tempat tidur?
Sebaiknya tetap awasi perubahan selama 24 Jam setelah bayi Parents jatuh. Bayi mungkin saja tidak menunjukkan tanda-tanda cedera langsung, namun kemungkinan ia mengalami gegar otak perlu diwaspadai. Jadi, terus awasi perilaku bayi selama 24 jam ke depan, ya.
Apakah bayi jatuh dari tempat tidur harus diurut?
Menanggapi hal ini, dr.Gita Saraswati dari Mayapada Healthcare Jakarta Selatan, bilang, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak, termasuk bayi, langsung diurut setelah jatuh bukan hal yang tepat dilakukan. Sebab belum diketahui pasti apa yang terjadi setelah anak jatuh. Kalau ternyata memar, fraktur, atau terjadi dislokasi pada tangan, kaki, atau daerah badan yang terbaik adalah terapi sesuai diagnosis.
Apakah bahaya bayi jatuh terlentang?
Bahaya bayi jatuh terlentang tidak bisa diabaikan karena dapat menyebabkan cidera kepala, tulang punggung, yang efeknya bisa gegar otak hingga kelumpuhan. Perhatikan jika ada memar atau kemerahan, bahkan sakit saat disentuh dan digerakkan. Apabila bayi kehilangan kesadaran dan muntah, segera larikan ke rumah sakit.
Apa yang harus dilakukan jika bayi terjatuh dari tempat tidur?
Pertolongan pertama saat bayi Parents terjatuh adalah dengan mengecek tanda-tanda fisik bayi. Pantau kondisi Si Kecil dalam 24 jam ke depan. Pastikan apakah sang bayi muntah, ada luka/memar/benjol, hilang fokus penglihatan, bayi menjadi lemas atau hilang kesadaran, rewel, tidak mau menyusu serta gejala-gejala mencurigakan lainnya.
Jika bayi tampak mengalami cedera kepala yang serius seperti adanya tanda-tanda perdarahan atau ketidaksadaran, segera periksakan ke dokter.
Kenapa bayi demam setelah terjatuh?
Biasanya bayi mengalami demam ringan setelah terjatuh. Demam pada bayi setelah terjatuh dari tempat tidur bisa disebabkan oleh paparan kondisi lingkungan sekitar yang panas. Hal ini juga bisa diakibatkan oleh adanya infeksi bakteri atau virus, seperti ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), demam dengue, dan sebagainya.
Meski begitu, jika bayi mengalami demam tinggi, yakni di atas 40 derajat celcius, maka segeralah periksakan ke dokter untuk ditangani lebih lanjut. Terlebih, jika demam tersebut berlangsung selama 3 hari.
Nah Parents, itulah beberapa hal yang perlu diketahui saat bayi jatuh dari tempat tidur. Semoga bermanfaat!
***
Artikel telah diupdate oleh: Gita Meirillia
Baca juga:
Tragis! Bayi Kembar Jatuh dari Apartemen Saat Ibu Sibuk Live Facebook
Anak Kembar Jatuh dari Ranjang Bayi
Bayi 4 bulan tewas setelah terlepas dari gendongan ayahnya yang terjatuh dari tangga
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.