theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
  • COVID-19
  • Gizi & Stimulasi
  • Hidrasi Keluarga
  • Cek Alergi
  • Sukses ASI Eksklusif
  • Cari nama bayi
  • Kehamilan
    • Project Sidekicks
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Pilihan Parents
    • Plesiran Ramah Anak
    • Kisah Keluarga
    • Event
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja

Kakak adik bisa punya alergi makanan sama, bagaimana mengenalinya?

Bacaan 3 menit
Bagikan:
•••
Kakak adik bisa punya alergi makanan sama, bagaimana mengenalinya?

Ternyata, alergi yang dialami si kakak, juga bisa dialami adiknya. Apa saja gejalanya?

Tanpa Parents sadari, anak alergi makanan adalah kondisi kesehatan yang bisa mengancam nyawa si kecil, dan bahayanya dapat mengintai siapa saja. Kondisi ini biasanya terjadi saat mulai momen pemberian MPASI.

Ketika masih ASI eksklusif pun, nyatanya anak bisa alami alergi makanan. Hal itu akibat dari makanan yang dikonsumsi ibu menyusui, dan kandungan makanan tersebut disalurkan kepada anak melalui ASI.

Mendeteksi anak alergi makanan ini bukanlah hal mudah, tapi juga tidak sulit. Pasalnya, anak alergi makanan akan menunjukkan reaksi, biasanya berupa ruam.

Artikel terkait : Alergi makanan pada anak bisa mengancam jiwa, waspadai gejalanya!

anak alergi makanan

Umumnya, kondisi alergi makanan pada anak disebabkan oleh makanan yang mengandung protein tinggi, misalnya telur. Tidak sedikit anak yang mengalami alergi pada telur, baik itu telur ayam, telur bebek, maupun telur puyuh.

Sebelum Bunda mendiagnosis bahwa anak alergi makanan, ada baiknya Bunda cek terlebih dahulu apakah anak benar-benar alami alergi atau intoleransi terhadap salah satu unsur makanan tertentu. Sebab, antara alergi dan intorelansi makanan merupakan hal yang berbeda.

Alergi makanan merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh pada makanan tertentu atau zat dalam makanan tersebut. Kondisi ini membuat tubuh berpikiran jika makanan atau zat tersebut beracun dan membahayakan, sehingga ia melawannya. Bentuk perlawanan tersebut muncul sebagai ruam, batuk, atau sesak napas.

Sedangkan intoleransi berbeda dengan alergi. Intoleransi makanan dapat terjadi karena tubuh tidak bisa mencerna suatu makanan tertentu.

“Itu dua hal yang berbeda, walaupun memang gejalanya sama. Alergi biasanya terus-terusan, sedangkan intoleransi bisa coba berikan makanan itu kepada anak di lain waktu,” ucap pakar gizi dr. Diana F. Suganda, M.Kes, SpGK.

Kondisi anak alergi makanan bisa menurun pada saudara kandung

anak alergi makanan

Di sisi lain, kondisi anak alergi makanan pun nyatanya bisa menurun pada saudara kandungnya. Artinya, jika anak pertama alami alergi pada telur puyuh, maka kemungkinannya anak kedua dan seterusnya bisa mengalami kondisi yang sama.

“Kemungkinannya bisa menurun pada setiap anak, karena mereka memiliki faktor risiko turunan yang lebih tinggi. Tapi, hal itu bukan berarti kita sama sekali untuk tidak bisa mencoba memberikan makanan yang membuat sang kakak alergi kepada adiknya,” ujar Diana saat ditemui di kawasan Karet Kuningan, Jakarta Selatan.

Parents masih bisa memberikan makanan tersebut kepada anak, selagi ia belum diketahui apakah memiliki alergi yang sama atau tidak.  Untuk mengetahui anak memiliki alergi yang sama atau tidak dengan sang kakak, Bunda bisa mencobanya untuk memberikan makanan tersebut secara terus menerus dalam dosis yang rendah.

Kita tidak akan tahu anak memiliki alergi yang sama atau tidak, jika tidak coba diberikan terlebih dahulu.

“Coba kasih terus, tapi dalam porsi kecil. Saat mencoba memang lakukan dengan protein yang dia tidak alergi terlebih dahulu atau yang kakak tidak alergi, misalnya telur ayam, apabila dia alergi protein telur puyuh,” kata Diana pada Kamis, 31 Januari 2019.

Beri jeda waktu untuk mengetahui anak alergi makanan atau tidak

anak alergi makanan

Lalu, saat orangtua ingin mengetahui apakah setiap anak memiliki alergi pada makanan yang sama, bisa dicoba dengan memberikan jeda waktu saat memberi makanan tersebut. Bisa secara selang-seling bulan saat memberi makanan tersebut.

“Misalnya, 2 bulan tidak diberi makanan itu, lalu pada bulan ketiga bisa coba berikan makanan tersebut kepada anak. Dari sana, bisa diketahui apakah ada reaksi alergi atau tidak,” saran Diana.

Maka, walaupun memang kemungkinan anak alergi makanan bisa menurun pada adiknya, tapi akan lebih baik pastikan terlebih dahulu. Yaitu dengan cara coba memberikan makanan yang membuat anak pertama alergi kepada anak kedua dan seterusnya.

Semoga informasi ini bermanfaat, Parents.

 

Baca juga :

Alergi makanan pada anak bisa mengancam jiwa, waspadai gejalanya!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Penulis

Finna Prima Handayani

Editor

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Kesehatan
  • /
  • Kakak adik bisa punya alergi makanan sama, bagaimana mengenalinya?
Bagikan:
•••
  • Kehilangan Gairah Melakukan Hubungan Seks? Lakukan 4 Hal Ini Untuk Bangkitkan Hasrat Bercinta!

    Kehilangan Gairah Melakukan Hubungan Seks? Lakukan 4 Hal Ini Untuk Bangkitkan Hasrat Bercinta!

  • Bocah meninggal setelah mencium aroma masakan ikan, benarkah karena alergi?

    Bocah meninggal setelah mencium aroma masakan ikan, benarkah karena alergi?

  • Ditinggal orangtua, dua bocah ini dicekoki obat tidur oleh pengasuhnya!

    Ditinggal orangtua, dua bocah ini dicekoki obat tidur oleh pengasuhnya!

  • “Tangan kiri bayiku terputus di dalam rahimku," sang ibu ungkapkan penyebabnya

    “Tangan kiri bayiku terputus di dalam rahimku," sang ibu ungkapkan penyebabnya

app info
get app banner
  • Kehilangan Gairah Melakukan Hubungan Seks? Lakukan 4 Hal Ini Untuk Bangkitkan Hasrat Bercinta!

    Kehilangan Gairah Melakukan Hubungan Seks? Lakukan 4 Hal Ini Untuk Bangkitkan Hasrat Bercinta!

  • Bocah meninggal setelah mencium aroma masakan ikan, benarkah karena alergi?

    Bocah meninggal setelah mencium aroma masakan ikan, benarkah karena alergi?

  • Ditinggal orangtua, dua bocah ini dicekoki obat tidur oleh pengasuhnya!

    Ditinggal orangtua, dua bocah ini dicekoki obat tidur oleh pengasuhnya!

  • “Tangan kiri bayiku terputus di dalam rahimku," sang ibu ungkapkan penyebabnya

    “Tangan kiri bayiku terputus di dalam rahimku," sang ibu ungkapkan penyebabnya

  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Sitemap
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami


  • Singapore
  • Thailand
  • Indonesia
  • Philippines
  • Malaysia
  • Sri Lanka
  • India
  • Vietnam
  • Australia
  • Japan
  • Nigeria
  • Kenya
Merek Mitra
Influencer Partner Brand LogoMama's Choice Partner Brand Logo
© Copyright theAsianparent 2021. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan
  • Komuniti
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Nutrisi

Unduh aplikasi kami

google play store
Appstore
  • Beriklan Dengan Kami
  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Hubungi Kami
  • Syarat dan Ketentuan
  • Jadilah Kontributor Kami
Buka di aplikasi