Saat Hamil Alergi Makanan? Ini Penyebab, Gejala, Dampak, Pencegahan, dan Cara Mengobati

Seperti apakah perawatan yang aman bila mengalami alergi makanan saat hamil? Cek penjelasannya berikut ini, Bunda!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa kali selama kehamilan ini Bunda merasakan hidung tersumbat, bersin, dan mata gatal? Apakah ini terkait alergi musiman biasa atau Bunda mengalami alergi makanan? Bila ini disebabkan alergi makanan saat hamil, seperti apakah perawatan yang aman untuk Bunda? Cek penjelasannya di bawah ini, yuk, Bunda!

Penyebab Alergi Makanan Saat Hamil

Ibu hamil berisiko mengalami alergi makanan. Kondisi ini tak boleh diabaikan karena dapat berdampak pula pada janin.

Selama hamil, ibu harus lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsinya karena akan berdampak pada bayi yang sedang berkembang di dalam kandungan. Caranya adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang selama kehamilan, serta mengandung segala nutrisi yang dibutuhkan bagi tumbuh kembang janin, seperti makronutrien dan mikronutrien

Khusus untuk ibu hamil dengan intoleransi makanan, sangat perlu mempertimbangkan dengan cermat nutrisi apa saja yang bisa masuk ke tubuhnya selama kehamilan. Terutama bila si ibu sudah didiagnosis secara medis sebelum hamil. Makanan yang sering menjadi pemicu alergi umumnya adalah telur, ikan, susu, kacang tanah, biji wijen, kerang, kedelai, atau gandum.  

Hal ini harus diinformasikan kepada bidan atau dokter kandungan. Tujuannya agar dapat merujuk ahli gizi guna membantu Bunda menyusun rencana makan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Kondisi alergi makanan saat hamil sangat mungkin terjadi, Bunda, baik pada ibu hamil tanpa dan dengan diagnosis intoleransi sebelumnya. Lantas, apa saja gejala alergi makanan yang dialami oleh ibu hamil?

Artikel terkait: Gejala dan Penyebab Alergi Makanan pada Anak, Parents Perlu Tahu!

Gejala Alergi Makanan Saat Hamil

Gejala alergi makanan pada ibu hamil sebenarnya mirip dengan gejala alergi makanan pada umumnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika Bunda memiliki alergi seperti hay fever (rhinitis), mengutip laman What to Expect, Anda mungkin akan mengalami gejala seperti berikut ini:

  • Hidung tersumbat
  • Bersin
  • Sakit kepala
  • Pilek
  • Mata berair
  • Batuk
  • Ruam pada kulit
  • Mata, kulit, dan atau tenggorokan gatal
  • Sesak napas atau asma –pada kasus yang berat

Di Indonesia, hay fever biasanya muncul pada pergantian musim (musim pancaroba). Namun, itu tidak selalu mengikuti jadwal yang dapat diprediksi, karena itu tergantung pada alergen lingkungan tertentu yang menyebabkan sensitivitas Anda.

Pemicu lain seperti jamur, debu, dan bulu hewan peliharaan dapat menyebabkan reaksi alergi pada berbagai (atau semua) waktu dalam setahun.

Apakah hidung tersumbat saat hamil menandakan Anda alergi? Tidak juga, Bunda. Beberapa ibu hamil memang kadang mengalami hidung tersumbat. Biasanya itu terjadi di trimester kedua di mana ada pembengkakan pada selaput lendir yang melunak. Dokter menyebut ini sebagai rhinitis kehamilan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Rhinitis kehamilan juga kadang disertai dengan pilek atau alergi. Bahkan ada yang sampai mengalami mimisan juga dan/atau post nasal drip yang menyebabkan batuk atau muntah di malam hari.

Kabar baiknya, semua gejala ini akan hilang setelah kehamilan berakhir.

Lantas, bagaimana Bunda bisa membedakan antara rhinitis kehamilan dengan alergi makanan saat hamil?

Jika Bunda mengalami hidung tersumbat, batuk, bersin, dan mata berair, itu gejala umum dari rhinitis kehamilan. Namun, jika gejalanya terus berlanjut bahkan lebih parah dari itu, segera konsultasikan dengan dokter kandungan. Bisa jadi ada masalah dengan hormon Anda atau berkaitan dengan makanan yang dikonsumsi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Kenali Perbedaan Gejala Alergi Makanan dengan Gangguan Pencernaan pada Anak

Dampak Alergi Makanan pada Ibu Hamil

Alergi makanan bisa membahayakan kondisi ibu hamil.

Ada mitos yang mengatakan, jika sebelum hamil Bunda didiagnosis alergi terhadap satu jenis makanan, maka tubuh Anda akan dapat menoleransi makanan tersebut saat hamil. Namanya juga mitos, jadi ini tidak benar, ya, Bunda.

Intoleransi makanan dan respons alergi memang dapat berubah selama kehamilan pada beberapa ibu hamil. Perubahan intoleransi ini ada yang dapat membaik dan ada juga yang semakin buruk. Perubahan umumnya disebabkan oleh peningkatan kadar hormon dalam tubuh.

Dan penting untuk Bunda ingat, sebagian besar intoleransi makanan tidak akan membahayakan Anda dan juga janin dalam kandungan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dampak Alergi Makanan pada Janin

Tak hanya pada ibu, alergi makanan yang dialami saat hamil pun bisa berdampak pada kondisi janin dalam kandungan.

Laman My Baby Manual menyebutkan dua hal yang perlu dikhawatirkan pada ibu hamil dengan intoleransi makanan, yaitu:

1. Anafilaksis

Ada beberapa respons alergi makanan yang berat atau serius yang memerlukan perawatan medis, seperti syok anafilaksis. Kemungkinan hal ini terkait dengan makan makanan seperti telur, ikan, susu, kacang tanah, biji wijen, kerang, kedelai, dan gandum.

Kondisi anafilaksis tidak berdampak langsung pada janin, melainkan ibu. Namun bila keadaan ibu terancam, maka otomatis akan menimbulkan masalah juga pada janin. Reaksi yang timbul biasanya ditandai dengan sesak napas atau asma pada ibu.

2. Bersifat Genetik

Bayi dari ibu yang didiagnosis intoleransi makanan secara medis cenderung memiliki kemungkinan mengalami masalah serupa. Misalnya, bila ibu alergi kacang, kemungkinan bayinya juga akan lebih rentan mengalami alergi kacang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Akan tetapi, berdasarkan penjelasan di laman What to Expect, Bunda tetap dapat memiliki kehamilan yang aman dan sehat meski memiliki intoleransi makanan selama Anda melakukan ini:

  • Menghindari makanan pemicu alergi selama hamil.
  • Bila terjadi alergi, segera periksakan diri ke dokter dan teratur mengonsumsi obat yang diresepkan dokter.
  • Konsumsi vitamin D. Laman Allergy Asthma Network menjelaskan, ibu hamil yang makanannya mengandung tinggi vitamin D mengurangi risiko bayinya terkena rhinitis alergi.

Cara Mengobati Alergi Makanan Saat Hamil

Ketika Bunda terlanjur mengalami alergi makanan saat hamil, Bunda bisa melakukan berapa upaya untuk mengobatinya. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan dan perhatikan untuk mengobati alergi makanan saat hamil:

  • Apabila intoleransi makanan sudah ada sejak sebelum hamil, Bunda bisa meneruskan obat yang biasa diresepkan dokter, tetapi pastikan obat tersebut bisa Anda konsumsi selama hamil. Bila aman, ketika alergi makanan saat hamil terjadi dan menunjukkan gejala, Anda bisa segera mengonsumsinya.
  • Bila gejala alergi berlanjut, segera periksakan diri Anda ke dokter.
  • Jangan sembarangan membeli obat bebas, sekalipun itu di apotek. Kalaupun terpaksa, pastikan Bunda berkonsultasi dengan apoteker mengenai kondisi alergi Anda.

Artikel terkait: Alergi Makanan? Ini Cara Ampuh Mengatasinya

Cara Mencegah Alergi Makanan Saat Hamil

Daripada mengobati, lebih baik Bunda mencegah terjadinya alergi makanan saat hamil.

Lantaran alergi makanan saat hamil merupakan salah satu kondisi yang patut diwaspadai, karena bisa berdampak pula pada janin dalam kandungan, maka lebih baik Bunda mengetahui cara mencegah kondisi ini. Bagaimana caranya?

1. Saat Merencanakan Kehamilan

  • Ada baiknya berkonsultasi dengan dokter tentang dampak alergi terhadap Bunda dan janin yang akan dilahirkan nanti, serta cara mengatasi gejalanya. Selain itu, berkonsultasilah juga dengan ahli gizi spesialis untuk mendapatkan saran dan panduan tentang makanan yang sesuai sehingga Anda tidak kekurangan nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin.
  • Bila Bunda khawatir tentang obat alergi yang Anda rutin dikonsumsi setiap hari, tanyakan soal kemungkinan Anda mengurangi atau menghentikan pengobatan tersebut dan sejauh mana perubahan jumlah obat bisa mengubah tingkat resistensi Anda terhadap makanan pemicu alergi dan dampaknya pada kehamilan Anda nanti.

2. Pencegahan Selama Kehamilan

Satu yang pasti, selama kehamilan Bunda harus menghindari semua jenis makanan pemicu alergi, baik itu melalui makanan yang Anda olah sendiri atau produk kemasan yang dijual di pasaran.

3. Saat Persalinan

Beri tahu tim perawat mengenai intoleransi makanan Anda untuk memastikan makanan tersebut tidak ada dalam menu harian selama Anda di rumah sakit. Atau, mungkin Bunda ingin membawa makanan sendiri ke rumah sakit agar lebih aman.

Artikel Terkait: 10 Suplemen Asam Folat Ibu Hamil Pilihan untuk Kesehatan Bunda dan Janin

***

Dampak dari alergi makanan saat hamil bisa sangat berbahaya bagi ibu dan juga janin. Oleh karena itu, selalu perhatikan menu harian Bunda selama hamil, dan selalu mengonsumsi makanan sehat serta bergizi demi perkembangan dan pertumbuhan janin yang optimal. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati, Bunda? Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.

Baca juga: