X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Kasus Kakek Cabuli Cucu, Ini 4 Alasan Kekerasan Seksual Dilakukan Orang Terdekat

Bacaan 5 menit

Keluarga dan sahabat adalah orang-orang yang kita percaya bisa membuat kita merasa nyaman dan aman. Tapi mengapa justru kekerasan seksual lebih sering dilakukan orang terdekat? Dan apa yang menjadi alasan kekerasan seksual pada anak dilakukan orang terdekat?

Kasus Kakek Cabuli Cucunya Sendiri

alasan kekerasan seksual

Kompas menulis di lamannya pada 6 April 2021 tentang seorang kakek yang mencabuli cucunya, KO, yang masih berusia 7 tahun. Si kakek yang berinisial TS (54) merupakan warga Pademangan dan sudah diamankan Unit PPA Polres Metro Jakarta Utara. Namun nyawa kO tidak bisa diselamatkan karena infeksi yang dialaminya di saluran alat vital.

TS mengaku 8 kali mencabuli KO, dan sudah dilakukannya sejak Februari. Bersama istrinya, ia tinggal dan mengasuh KO di rumah kontrakan mereka. Napsu bejat TS memuncak manakala tak sengaja melihat KO sedang mandi. Layaknya anak-anak berusia dini yang masih sangat polos, KO juga tak menyangka momen ‘mandi dilihat sang kakek’ sebagai awal dari kenahasannya.

TS juga mengaku mengancam akan membunuh KO jika ia menceritakan kekerasan seksual yang dialaminya kepada ibu dan neneknya.

Kasus Kakek Cabuli Cucu, Ini 4 Alasan Kekerasan Seksual Dilakukan Orang Terdekat

Perbuatan jahat TS diketahui setelah pihak RSUD Persahabatan membuat laporan ke Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara. Dari hasil pemeriksaan didapati banyak hal tak wajar dari kondisi kematian KO.

TS pun harus membayar perbuatannya. Ia dijerat Pasal 82 UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 46 UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang PKDRT dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Kasus perkosaan yang dilakukan ayah kandung, ayah tiri, atau paman terhadap anak kandung, anak tiri, atau keponakannya pasti sudah sangat sering Parents dengar.  Ya, berdasarkan penelitian, pelaku kasus pelecehan dan kekerasan seksual adalah orang-orang terdekat korban. Ini dia 4 alasannya!

4 Alasan Kekerasan Seksual Lebih Sering Dilakukan Orang Terdekat

1. Anak Sebagai Pihak Paling Lemah

Kasus Kakek Cabuli Cucu, Ini 4 Alasan Kekerasan Seksual Dilakukan Orang Terdekat

Melansir dari Liputan 6, pada laporan akhir tahun Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Indonesia tercatat, ada sekitar 817 kasus kekerasan seksual pada anak di sepanjang tahun 2013. Itu Itu berarti, sekitar 70-80 anak mengalami kekerasan seksual setiap bulannya. Ini tentu bukan jumlah yang sedikit.

Dan yang mengkhawatirkan, masih berasal dari sumber yang sama, tempat kejadian kekerasan seksual pada anak itu 24 persennya terjadi di lingkungan keluarga dan 17 persen di sekolah. Dengan kata lain, pelaku kekerasan seksual pada anak banyak berasal dari lingkungan terdekat korban yang dalam hal ini anak-anak.

Banyak dari korban pelecehan seksual di keluarga yang mengaku terlalu takut untuk melawan. Di dalam keluarga, orangtua berada di posisi yang paling berkuasa, sedangkan anak paling ‘rendah’ dan lemah serta dianggap sudah sepantasnya menurut kepada orangtua. Pandangan yang salah ini terus diwarisi dari generasi ke generasi, dan kemudian terbawa saat anak mengalami masalah seperti ini.

Artikel terkait: Viral Kasus Pelecehan Anak di Twitter, Bagaimana Mencegah Anak Jadi Korbannya?

2. Karena Lemah Jadi Takut Melawan

alasan kekerasan seksual

“Kini sudah banyak kasus pemerkosaan yang melibatkan orang terdekat seperti keluarga dengan anak, paman dengan keponakan, atau kakek ke cucu, atau di lingkungan sekolah seperti guru dengan murid. Hal ini disebabkan karena ada unsur kekuasaan yang sangat kental di sini, sehingga anak tidak bisa berbuat apa-apa karena terlalu takut,” ujar Prof. Dr. Saskia E. Wieringa, Ahli Kajian Gender dan Seksualitas Universitas Amsterdam, Jumat (24/1/2014).

Yang dimaksud Siska adalah, karena superioritas yang dimiliki pelaku, si korban menjadi sangat ketakutan dan kecil kemungkinan baginya untuk buka mulut atau mengadu ke orang ketiga.

3. Minim Edukasi Kesehatan Reproduksi

Kasus Kakek Cabuli Cucu, Ini 4 Alasan Kekerasan Seksual Dilakukan Orang Terdekat

Alasan kekerasan seksual sering terjadi dalam rumah tangga dengan korban anak-anak.

Selama ini edukasi mengenai kesehatan reproduksi di sekolah atau keluarga-keluarga Indonesia sangat minim. Hal ini juga yang menurut Siska memicu terjadinya kasus perkosaan. Pendidikan kesehatan reproduksi tidak semata-mata mengajari tentang fungsi alat kelamin, tapi juga aturan mengenai berhubungan seks dari sisi psikologis, jasmani, dan juga agama. Jadi tidak ada jaminan bagi si pelaku yang notabene sudah lebih dewasa mengerti mengenai hal tersebut.

“Kalau terjadi di rumah, itu karena anak menganggap orangtua sebagai sosok otoritas sehingga sulit sekali melawannya. Sikap diam pun dianggap salah. Kalau memang terjadi kasus pelecehan seksual baik di keluarga atau orang asing perlu dilaporkan,” kata Siska.

Artikel terkait: Kesalahan orangtua yang membuat anak perempuan rentan jadi korban kekerasan seksual

4. Pelampiasan Stres

alasan kekerasan seksual

Menurut Helga Worotitjan, salah satu korban pelecehan seksual di keluarga kepada Liputan 6, mengatakan, penyebab orang dewasa melakukan kekerasan seksual kepada anak-anak sering kali dipicu stres. Stres yang entah didapat dari mana itu dilampiaskan atau disalurkan kepada ke pihak yang lebih lemah, dalam hal ini anak.

Luka yang Dialami Korban Takkan Bisa Hilang

Kasus Kakek Cabuli Cucu, Ini 4 Alasan Kekerasan Seksual Dilakukan Orang Terdekat

Sebenarnya sulit bagi Helga menceritakan kembali peristiwa yang menyakitkan bagi dirinya itu. Itu bukanlah hal yang mudah, karena justru akan memunculkan kembali memori kelam dan rasa sakit dari peristiwa itu. Yang mana jika terus dilakukan, kondisi luka hatinya akan terus membekas dan tak bisa hilang.

“Trauma itu tidak bisa disembuhkan, karena ibaratnya paku yang ditancapkan di kayu. Saat dicabut akan meninggalkan bekas. Itulah luka korban pelecehan seksual. Kalau terus berulang kali diceritakan maka akan muncul lagi memori menyakitkan itu,” kata Helga.

Cerita mitra kami
3 Alasan Penting Beli Rumah Idaman untuk Keluarga harus Jadi Prioritas
3 Alasan Penting Beli Rumah Idaman untuk Keluarga harus Jadi Prioritas
Jadi Orangtua Baru, Ini 5 Tips Parenting Positif Ala Irish Bella
Jadi Orangtua Baru, Ini 5 Tips Parenting Positif Ala Irish Bella
5 Alasan Mengapa Si Kecil Perlu Nonton Film Animasi Terbaru, Disney and Pixar’s Luca
5 Alasan Mengapa Si Kecil Perlu Nonton Film Animasi Terbaru, Disney and Pixar’s Luca
Tayang di Disney+ Hotstar, Ini 7 Fakta Film ‘Susi Susanti: Love All’ yang Belum Diketahui
Tayang di Disney+ Hotstar, Ini 7 Fakta Film ‘Susi Susanti: Love All’ yang Belum Diketahui

Artikel terkait: Payudara Diremas, Seorang Ibu Jadi Korban Pelecehan Seksual oleh Pemilik Kontrakan

Itu dia 4 alasan kekerasan seksual yang sering dilakukan pelaku kepada anak-anak di sekitarnya. Semoga hal seperti yang dilakukan Kakek TS tidak akan pernah terjadi lagi.

Baca juga:

Mengapa pelecehan seksual jarang dipolisikan? Ini sebabnya

3 Tanda kekerasan seksual pada anak yang wajib Parents tahu

Menjijikkan! Balita usia 3 tahun mengalami pelecehan seksual oleh pamannya sendiri

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ester Sondang

  • Halaman Depan
  • /
  • Hiburan
  • /
  • Kasus Kakek Cabuli Cucu, Ini 4 Alasan Kekerasan Seksual Dilakukan Orang Terdekat
Bagikan:
  • Gadis Kecil ini Ungkap Kekerasan Seksual yang Terjadi Padanya Lewat Gambar

    Gadis Kecil ini Ungkap Kekerasan Seksual yang Terjadi Padanya Lewat Gambar

  • Stop Sebar Foto Korban Kekerasan Seksual dan Pornografi Anak di Media Sosial!

    Stop Sebar Foto Korban Kekerasan Seksual dan Pornografi Anak di Media Sosial!

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Gadis Kecil ini Ungkap Kekerasan Seksual yang Terjadi Padanya Lewat Gambar

    Gadis Kecil ini Ungkap Kekerasan Seksual yang Terjadi Padanya Lewat Gambar

  • Stop Sebar Foto Korban Kekerasan Seksual dan Pornografi Anak di Media Sosial!

    Stop Sebar Foto Korban Kekerasan Seksual dan Pornografi Anak di Media Sosial!

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.