Memberikan ASI eksklusif pada buah hati selama dua tahun menjadi impian setiap perempuan yang baru menyandang status sebagai ibu. Namun, tak sedikit ada beberapa kondisi yang membebabkan mengASI sulit dilakukan. Faktanya ada beberapa alasan ibu tidak menyusui bayinya.
7 Alasan Ibu Tidak Menyusui
1. Kurang dukungan
Di era modern seperti sekarang, akses informasi tentunya memudahkan bagi aktivitas orangtua mengasuh anak. Beragam pengetahuan seputar menyusui mengalir deras baik itu dari ahli, buku, hingga segudang pengalaman melimpah orangtua lain di internet. Hadirnya komunitas juga membuat Busui mendapatkan pengalaman dari orang terdekat yang pernah menjajaki fase serupa.
Sayangnya, kurangnya dukungan membuat seorang ibu patah semangat untuk mengASIhi. Tidak bisa dipungkiri bahwa menyusui tidak semudah yang dibayangkan selain perlu usaha, para ibu pun perlu dukungan dari keluarga terdekat. Jika tidak, bukan tidak mungkin proses menyusui terhambat.
Di samping dukungan, minimnya edukasi pun membuat seorang ibu luput akan pentingnya manfaat menyusui untuk tumbuh kembang anak.
2. Kembali sibuk bekerja
Kemajuan zaman membuat peran ganda yang dipikul ibu bikanlah hal aneh. Tak sedikit ibu yang menjalani peran sebagai istri, ibu, sekaligus meniti karir di kantor. Kondisi ini sedikit banyak membuat ibu merasa stres dan tertekan dengan tumpukan pekerjaan. Saat stres, hormon kortisol meningkat sehingga dapat memengaruhi ASI.
Situasi inilah yang membuat Bunda sulit menyegarkan diri dan pikiran karena sibuk dengan pekerjaan. Selain karir, banyak juga ibu yang melanjutkan pendidikan demi aktualisasi diri lebih baik sehingga menghentikan pemberian asi pada si kecil.
3. Alasan ibu tidak menyusui: Sikap dokter dan perawat
Tak bisa ditampik, ada tenaga kesehatan profesional sekalipun belum memiliki pengetahuan mumpuni terkait menangani masalah yang muncul di tengah fase menyusui. Jika sudah begini, masalah yang ada tidak terselesaikan dan akhirnya orangtua tidak mendapatkan informasi total dari mereka.
Umumnya, hal ini terjadi di rumah sakit atau layanan kesehatan di kota kecil yang belum terpapar informasi sepenuhnya. Akhirnya, orangtua memilih cara lain sebagai jalan akhir.
4. Tidak mendapat bantuan
Bukan hanya materi, tak banyak yang menyadari bahwa ibu baru membutuhkan dukungan penuh sepeninggalnya mereka dari rumah sakit. Saat kembali ke rumah, mereka kembali sendiri tanpa ada kerabat yang menemani apalagi membantu.
Ditambah lagi bagi pasangan yang masih tinggal bersama orangtua, beban moril untuk membantu pekerjaan rumah tangga membuat ibu baru mengabaikan kebutuhannya untuk fokus terhadap diri sendiri.
Akibatnya, ibu baru merasa bingung kemana harus mencari bantuan, termasuk siapa yang harus ditanyakan jika mereka mengalami masalah saat menyusui. Minimnya tindak lanjut dan informasi pun membuat ibu menyerah pada proses menyusui dan beralih pada metode lain, misalnya susu formula.
5. Finansial, salah satu alasan ibu tidak menyusui sang buah hati
Hadirnya si kecil barang tentu membuat kondisi keuangan orangtua baru berubah. Memasuki fase menyusui pun membutuhkan biaya tambahan, seperti peralatan pompa ASI dan biaya jasa konselor laktasi.
Bagi kalangan yang berkecukupan hal ini tentunya bukan halangan berarti. Namun, bagi mereka yang kurang dalam hal finansial hal ini tentunya menjadi masalah. Tak ada edukasi inilah yang membuat Bunda baru berhenti menyusui lagi.
6. Masalah pribadi
Tak bisa dipungkiri berbagai macam perasaan berkecamuk dalam diri perempuan saat menjadi seorang ibu baru. Entah itu malu, tidak percaya diri akan bentuk tubuh, juga keinginan suami tidak menginginkan dirinya lagi. Akibatnya ibu baru tidak nyaman saat harus menuturkan perasaanya baik pada kerabat dekat, pasangan, apalagi dokter.
Saat semua hal ini ada di pikirannya, besar kemungkinan ibu memilih tidak menyusui lagi. Untuk itu, adalah hal yang penting bagi Bunda memiliki waktu untuk berkeluh kesah pada orang yang dipercaya. Konsultasikan masalah ini segera pada dokter dan psikolog untuk mendapat jalan keluar maksimal.
7. Problematika kesehatan
Ya, pada beberapa kasus isu kesehatan membuat ibu akhirnya tidak dapat menyusui. Ada beberapa kondisi kesehatan yang membuat suplai ASI menjadi rendah. Ibu menyusui pastinya juga khawatir akan dosis obat yang diminum akan memengaruhi kualitas ASI dan bayinya.
Perempuan yang menderita kanker payudara mungkin tidak dapat menyusui setelah terapi radiasi atau mastektomi. Termasuk, ada beberapa masalah yang berhubungan dengan kesehatan, seperti infeksi HIV yang membuat menyusui tidak dianjurkan. Jika ibu dinyatakan positif HIV, maka tidak bisa memberikan ASI karena alasan takut tertular. Sebab, virus penyebab HIV bisa disebarkan oleh cairan tubuh, termasuk ASI yang diberikan kepada si Kecil.
Bunda, itu dia informasi seputar alasan ibu tidak menyusui. Tidak saling menghakimi adalah sikap paling baik, mengingat setiap orangtua pastinya memiliki tantangan tersendiri dalam membesarkan anak.
Sebagai sesama ibu, alangkah baiknya bila Bunda saling memahami pilihan masing-masing dan lebih baik lagi saling mendukung. Karena pada akhirnya seluruh orangtua menginginkan hal yang sama, yaitu tumbuh kembang anak sehat dan bahagia.
Baca juga :
8 Penyebab Rasa ASI Berubah dan Cara Mengatasinya, Busui Wajib Tahu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.