Sebagai pencipta semesta dan segala makhluk hidup di dalamnya, Allah SWT memiliki 99 nama mulia yang disebut Asmaul Husna. Salah satunya adalah Al Mumit artinya Yang Maha Mematikan. Selain menciptakan, Allah juga sanggup mematikan.
Allah SWT mengatur seluruh alam semesta beserta isinya. Dia yang berkuasa atas kehidupan dan kematian setiap makhluk sesuai kehendak-Nya. Dialah Sang Pencipta dan Penghancur alam semesta, itulah yang ditunjukkan dalam Asmaul Husna Al Mumit artinya dapat mematikan.
Artikel Terkait: Asmaul Husna Al Baqi Artinya Yang Maha Kekal Abadi: Inilah Dalil dan Kisah Teladannya
Al Mumit Artinya..
Berada di urutan ke-62, Al-Mummit berasal dari bahasa Arab (اَلْمُمِيتُ) atau Maut. Sesuai namanya, Maut artinya adalah mati. Allah SWT memperkenalkan dirinya sebagai Al Mummit, yaitu bisa mematikan.
Sifat ini menegaskan bahwa Allah lah yang memegang kematian seluruh umat yang ia ciptakan. Jika Dia sudah memutuskan kapan orang meninggal, maka tidak ada seorang pun yang bisa menghalangi.
Artikel Terkait: Al Muhaimin Artinya Maha Memelihara dan Mengawasi: Ini Dalil Serta Keutamaan Mengimaninya
Dalil tentang Asmaul Husna Al Mumit
Dalam Alquran, ada beberapa istilah yang digunakan Allah SWT untuk mengartikan kematian. Salah satunya adalah Al Maut itu sendiri. Frasa ini diulang sebanyak 35 kali yang merujuk pada terlepasnya ruh dari jasad seseorang.
Kepergian ruh membuat tubuh tak lagi berdaya, lalu hancur melebur dengan tanah. Berikut ulasan firman Allah yang memabahas tentang sifat Allah Al Mumit yakni Maha Mematikan:
1. Allah berfirman dalam Surat Ali Imran Ayat 156 yang berbunyi:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَقَالُوا۟ لِإِخْوَٰنِهِمْ إِذَا ضَرَبُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ أَوْ كَانُوا۟ غُزًّى لَّوْ كَانُوا۟ عِندَنَا مَا مَاتُوا۟ وَمَا قُتِلُوا۟ لِيَجْعَلَ ٱللَّهُ ذَٰلِكَ حَسْرَةً فِى قُلُوبِهِمْ ۗ وَٱللَّهُ يُحْىِۦ وَيُمِيتُ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Yā ayyuhallażīna āmanụ lā takụnụ kallażīna kafarụ wa qālụ li`ikhwānihim iżā ḍarabụ fil-arḍi au kānụ guzzal lau kānụ ‘indanā mā mātụ wa mā qutilụ, liyaj’alallāhu żālika ḥasratan fī qulụbihim, wallāhu yuḥyī wa yumīt, wallāhu bimā ta’malụna baṣīr.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orang-orang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau mereka berperang: ‘Kalau mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh.’
Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan.”
Artikel Terkait: Al Qadir Artinya Yang Maha Kuasa, Ketahui Dalil dan Cara Meneladaninya
2. Kekuasaan Allah SWT meliputi kerajaan langit dan bumi. Seperti dijelaskan dalam firmannya pada Surat Hadid Ayat 2:
لَهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ يُحْىِۦ وَيُمِيتُ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍ, yuḥyī wa yumīt, wa huwa ‘alā kulli syai`ing qadīr
Artinya: “Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
3. Kematian seseorang dituliskan dengan jelas dalam Al Quran. Allah SWT berfirman dalam Q.S Ali Imran ayat 185 sebagai berikut:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ
kullu nafsin żā`iqatul maụt, wa innamā tuwaffauna ujụrakum yaumal-qiyāmah, fa man zuḥziḥa ‘anin-nāri wa udkhilal-jannata fa qad fāz, wa mal-ḥayātud-dun-yā illā matā’ul-gurụr
Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”
Artikel terkait: Al Muhyi Artinya Sang Pemulih, Pemberi Kehidupan: Ini Dalil dan Keutamaan Mengamalkannya
4. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah Ayat 28:
كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
Artinya: “Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”
5. Suratan takdir kematian manusia juga dijelaskan secara gamblang dalam Surat An-Nisa’ Ayat 78:
اَيْنَمَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا
Artinya: “Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, “Ini dari sisi Allah,” dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka mengatakan, “Ini dari engkau (Muham-mad).”
Katakanlah, “Semuanya (datang) dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?”
Artikel Terkait: Al Muqtadir Artinya Maha Menentukan, Ini Dalil dan Cara Meneladaninya
6. Taha Ayat 74 menjelaskan seseorang akan mati pada waktu yang telah Allah tentukan.
اِنَّهٗ مَنْ يَّأْتِ رَبَّهٗ مُجْرِمًا فَاِنَّ لَهٗ جَهَنَّمَ ۗ لَا يَمُوْتُ فِيْهَا وَلَا يَحْيٰى
Artinya: “Sesungguhnya barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sungguh, baginya adalah neraka Jahanam. Dia tidak mati (terus merasakan azab) di dalamnya dan tidak (pula) hidup (tidak dapat bertobat).”
Artikel terkait: Asmaul Husna Al Ghafur Artinya Yang Maha Pengampun dan Cara Meneladaninya
Mengimani Asmaul Husna Al Mumit
Bukti Allah SWT bersifat Al-Mumit adalah Allah SWT tidak akan pernah kesulitan mematikan hamba-Nya. Allah memiliki banyak cara untuk mengakhiri kehidupan makhluk di dunia ini, misalnya dengan memberikan musibah dan bencana.
Suka tidak suka, tak ada manusia yang tahu seperti apa ia menemui ajalnya kelak. Lantas, seperti apa cara mengimani sifat Allah Al Mumit? Yakni dengan ikhlas dan tawakal kepada Allah SWT saat ditinggal oleh orang terkasih.
Dengan ikhlas serta tawakal, berarti seseorang meyakini bahwa kematian berasal dari Allah dan harus diterima dengan lapang dada. Sikap lain yang bisa diterapkan berkaitan dengan Al Mumit, antara lain:
- Mengekang hawa nafsu untuk tidak melanggar larangan-larangan Allah
- Ikut menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar
- Membunuh semua perilaku buruk yang ada pada diri
- Mengorbankan kepentingan pribadi dan lebih mengutamakan kepentingan umum
Parents, semoga informasi ini bermanfaat dan menjadikan kita manusia yang dekat dengan Sang Khalik.
Baca juga artikel menarik lainnya:
Al Adzim Artinya Maha Agung: Dalil, Keutamaan, dan Cara Mengimani Asmaul Husna Ini
Ar Rahman Artinya Yang Maha Pemurah dan Pengasih, Ini Dalil dan Keutamaan Mengimani Asmaul Husna
Al Wahhab Artinya Maha Pemberi Karunia, Teladani dengan Cara Ini
Al Khabir Artinya Yang Maha Teliti: Dalil dan Cara Mengimani Asmaul Husna Ini
Al Quddus Artinya Maha Suci, Dalil dan Teladan Dalam Kehidupan
Al Malik Artinya Maharaja, Begini Dalil dan Hikmah Mempelajari Asmaul Husna
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.