Bun, ASI merupakan sumber utama gizi bayi di awal kehidupannya. Namun, ada saatnya produksi ASI tidak sesuai dengan yang diharapkan. Diperlukan berbagai cara cerdas dan nyaman agar ASI banyak dan kental. Bunda nyaman, si kecil pun senang.
ASI Sehat Harus Kental, Benarkah?
Merujuk berbagai sumber, ASI yang berkualitas tidak berarti harus kental. Baik ASI kental atau encer merupakan respon tubuh terhadap kebutuhan bayi nantinya. Umumnya, ASI yang keluar sedari awal lebih encer. Seiring bayi sering menyusui, ASI akan semakin kental.
Adapun ASI awal terlihat encer biasanya disebabkan kandungan lemak masih sedikit. ASI awal (foremilk) nampak bening dan encer, lalu kedepannya cenderung menjadi putih kekuningan dan kental (hindmilk). Lebih lanjut, berikut tanda ASI berkualitas:
- Frekuensi buang air kecil. Bayi yang mendapatkan stok ASI mumpuni akan buang air kecil minimal 6x per hari, dengan volume urine sebanyak 45 mililiter atau 3 sendok makan penuh dengan tampilan urine berwarna kuning jernih.
- Kenaikan berat badan. Selain buang air kecil lebih sering, bayi usia 0–3 bulan akan mengalami kenaikan 150–190 gram tiap minggu. Memasuki 4–6 bulan, kenaikan berat badan berkisar antara 90–120 gram setiap minggu.
- Intensitas buang air besar. Seringnya bayi buang air besar juga bisa menjadi pakem bagaimana kecukupan bayi minum ASI. Biasaya, bayi akan buang air besar setiap hari dengan feses berwarna kuning dan bertekstur cair. Namun kalaupun bayi tidak buang air besar, tandanya ASI sudah diserap sempurna oleh usus
- Bayi kenyang. Bayi yang minum ASI berkualitas akan kenyang dan tertidur setelah sesi menyusui. Kendati begitu, bayi yang rewel atau sering menangis bukan berarti ASI tidak berkualitas atau kurang. Bisa saja ia menangis karena popoknya penuh, merasa panas, kolik, atau ingin dipeluk dan digendong.
Artikel terkait: Amankah Penggunaan Cream Temulawak untuk Ibu Menyusui? Ini Penjelasan Pakar
6 Tips Agar ASI Banyak dan Kental
Memasuki fase menyusui, produksi ASI bisa saja berbeda setiap harinya. Bisa banyak, bisa juga sedikit. Komposisi ASI juga berubah sebagai respon menyesuaikan biologis kebutuhan bayi. Berikut kiat agar ASI banyak dan kental:
1. Jaga Tubuh Selalu Terhidrasi
Jika seorang ibu kekurangan cairan tubuh, maka produksi ASI pun bisa menurun. Oleh sebab itu, pastikan kebutuhan cairan terpenuhi selama menyusui. Minumlah minimal 8-10 gelas sehari air putih setiap hari.
Kebutuhan cairan ini mungkin bisa lebih banyak pada kondisi tertentu. Selain minum air putih, mengomsumsi buah-buahan kaya air seperti semangka juga bisa menjadi alternatif Anda tetap terhidrasi.
2. Konsumsi Makanan Bergizi
Sebagai informasi, Busui membutuhkan tambahan 500 kalori per hari. Selain kalori ini, penting bagi ibu menyusui mengonsumsi makanan tinggi protein demi menambah komposisi lemak di dalam ASI agar lebih kental.
Sumber protein terbaik bisa diperoleh dari telur, kacang-kacangan, susu, keju, ayam, dan ikan. Selain itu, asupan vitamin dan mineral juga sangat diperlukan bagi ibu menyusui.
Asosiasi Kedokteran Anak Amerika Serikat (AAP) merekomendasikan ibu menyusui untuk mengonsumsi kalsium, asam folat, zat besi, dan vitamin D yang sangat bermanfaat bagi ibu dan bayi.
Artikel terkait: 8 Produk ASI Booster Terbaik, Bantu Proses Menyusui Tetap Lancar
3. Terus Menyusui
Tak kalah penting, teruslah menyusui bayi dalam intensitas sering. Semakin sering menyusui, semakin banyak juga ASI yang diproduksi, sesuai prinsip supply and demand. Jangan lupa juga untuk selalu mengosongkan payudara Anda setelah bayi saat menyusui.
Memompa ASI dapat memancing respons biologis alami tubuh yang akan segera memproduksi ASI saat persediaannya berkurang.
4. Kosongkan Payudara Saat Menyusui
Karena satu dan lain hal, seorang ibu memilih menyusui di kedua payudara secara bergiliran walaupun susu belum sepenuhnya habis. Agar ASI banyak dan kental, lebih baik biarkan bayi Anda menghabiskan ASI pada salah satu payudara terlebih dahulu. Jika bayi masih terlihat lapar, barulah berikan ASI pada payudara sisi satu lagi.
Saat ASI pada payudara telah habis, tubuh akan mengirim sinyal untuk memproduksi ASI kembali. Perlu diketahui bahwa cara ini lebih menguntungkan bagi bayi karena mereka akan mendapatkan komposisi lengkap foremilk dan hindmilk pada saat menyusu.
5. Pijat Payudara
Pijatan dan tekanan pada payudara saat menyusui dapat meningkatkan aliran pada saluran ASI. Cara ini dapat membuat bagian ASI akhir yang tinggi lemak (hindmilk) bergerak ke arah puting susu sehingga bisa diisap oleh bayi.
Artikel terkait: Amankah Ibu Menyusui Konsumsi Kianpi Pil untuk Menggemukkan Badan?
6. Pertimbangkan Makanan Penambah Produksi ASI
Tak kalah penting, asupan makanan ibu menyusui turut berpengaruh terhadap komposisi, tekstur, dan kekentalan ASI yang dihasilkan. Ada beberapa jenis makanan yang dipercaya dapat menambah jumlah ASI.
Deretan makanan yang dipercaya dapat menambah produksi ASI antara lain pepaya, stroberi, daun katuk, sup daging/ayam atau ikan, oatmeal, bayam, wortel, kacang-kacangan, sayur daun bangun-bangun, dan pare.
Selain makanan dan minuman alami, Anda juga bisa mengonsumsi beberapa jenis suplemen atau ASI booster untuk membuat ASI banyak dan kental. Namun, pastikan Anda telah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak atau konsultan laktasi untuk pemilihan suplemen yang tepat.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Busui.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
7 Cara Mengobati Puting Lecet Saat Menyusui dan Penyebab yang Harus Diwaspadai