Agar anak cerdas, Parents tidak hanya perlu alat dan media yang tepat untuk proses belajarnya. Namun keterlibatan aktif orangtua dalam merangsang dan mengasah otak anak juga penting untuk diperhatikan.
Nina Sazer O’Donnell direktur dari National Strategies for Success mengatakan, “Orangtua selalu ingin yang terbaik untuk anaknya, namun terkadang mereka lupa bahwa yang penting adalah mendorong tumbuh kembang anak, terutama perkembangan otaknya.”
Lima tahun pertama anak adalah masa sel-sel otak mulai saling terhubung dalam proses belajar. Sehingga orangtua harus menaruh perhatian dalam masa keemasan ini, untuk menstimulasi otak anak secara maksimal.
“Apa yang terjadi pada 5 tahun pertama kehidupan anak akan memiliki dampak yang sangat besar. Tidak hanya berpengaruh pada otak bayi dan perkembangannya saat itu, tapi juga sejauh mana anak bisa berkembang dan belajar sepanjang hidupnya,” ujar Christopher P. Lucas, MD, direktur dari Early Childhood Service di Pusat Studi Anak di Universitas New York.
Meski para pakar mengatakan bahwa perkembangan otak bayi adalah misteri, namun kita tahu peran orangtua sangat penting menjadikan bayi seorang anak cerdas di dalam hidupnya.
5 tahun pertama kehidupan anak berperan penting dalam membuatnya menjadi anak cerdas.
Tips agar anak cerdas 1 – libatkan diri secara aktif dalam proses belajarnya
Di zaman serba teknologi canggih seperti sekarang ini, kita sering terjebak pada iklan dan promosi tentang gadget yang digembar-gemborkan bisa membuat anak cerdas sejak, bahkan sejak dalam kandungan. Namun, pakar anak mengatakan, alat tersebut hanyalah sebuah pengganti dari bentuk belajar bersama orangtua.
Nina Sazer sepakat dalam hal ini, “Apa yang penting bagi bayi berabad-abad lalu, masih memegang peranan penting di masa sekarang. Yakni, orangtua sebagai media belajar anak yang paling baik.”
Kegiatan sederhana seperti bicara dengan bayi, bermain bersamanya, menaruh perhatian pada apa yang membuat ia tertarik. Semua itu merangsang otak anak untuk tumbuh dan berkembang. Jadi, jangan pernah menyepelekan jenis interaksi apapun bersama buah hati Anda.
Lebih lanjut, Nina Sazer mengatakan, program edukasi di televisi atau gadget yang berfungsi untuk belajar anak. Sebenarnya tidak terlalu diperlukan. Namun bisa tetap digunakan, selama perannya tidak menjadi pengganti utama waktu yang dihabiskan orangtua bersama bayi.
“Pengalaman interaksi dengan manusia, lebih menyenangkan dan bermakna untuk bayi. Hal tersebut melekat dalam ingatan mereka, dan membantu mereka belajar,” papar Nina.
Hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk anak, agar bisa membantunya belajar, ialah membaca. Tidak hanya membaca untuk anak, namun membaca bersama mereka. Hal ini akan menjadi pengalaman interaktif yang melibatkan imajinasi dan rasa ingin tahu bayi.
Jika anak hanya mendengarkan, mereka akan memiliki pengalaman yang lebih sedikit. Cobalah membuat anak menunjuk gambar yang ada di buku, dan bantu anak menyebutkan bentuk, warna hingga nama binatang yang ada di gambar. Apapun yang bisa membuat mereka tertarik. Sehingga otaknya lebih terasah.
Agar anak cerdas, Anda bisa mengasah otaknya sejak dini dengan membuatnya terlibat aktif dalam kegiatan membaca.
Tips agar anak cerdas 2 – cinta dan kasih sayang orangtua
Selain orangtua yang terlibat aktif dalam proses belajar anak, kasih sayang dan cinta juga bisa menjadikan otak anak lebih mudah terhubung dengan baik. Sehingga kemampuan kognisinya bisa berkembang dengan cepat.
“Banyak yang tidak sadar, bahwa bayi juga bisa merasakan stres. Saat mereka mengalaminya, mereka akan duduk diam dan tidak belajar apapun. Orangtua sering salah paham dengan sikap diam bayi. Mereka mengira bahwa bayi senang dan puas dengan apa yang ada di depannya. Padahal belum tentu,” ujar Nina.
Artikel terkait: Cara jitu melatih otak anak agar dia siap menghadapi masa depan
Tips agar anak cerdas 3 – memilih mainan yang tepat
Mainan tidak hanya untuk bersenang-senang, namun juga media belajar untuk bayi. Karenanya orangtua harus selektif dalam memilih mainan tepat untuk anak. Sesuaikan jenis mainan dengan usia anak dan tahapan tumbuh kembangnya.
Contohnya, bayi tertarik pada benda bergerak dan suara. Mainan yang bisa bergerak dan mengeluarkan bunyi akan merangsang otaknya. Ketika dia bertambah besar, pilih mainan yang memiliki tekstur seperti boneka hewan yang bisa dia cengkeram di tangannya.
Di usia 9 bulan, mainan seperti puzzle atau benda dengan bentuk berbeda (segitiga, kotak, bintang dan sebagainya) dan warna-warni, yang bisa membantu anak mengenali bermacam-macam bentuk dan warna berbeda.
Namun, perlu diingat untuk tidak membuat bayi kewalahan dengan proses belajarnya, biarkan dia menyerap pengetahuan sesuai tahapan perkembangannya. Bila bayi mulai terlihat lelah, hentikan kegiatan yang sedang dilakukan dan biarkan dia beristirahat.
Agar anak cerdas, beri dia mainan dengan bentuk dan warna berbeda. Supaya dia bisa belajar memilah berdasarkan warna dan bentuk yang ada.
Tips agar anak cerdas 4 – yang harus dilakukan dalam setiap tahapan usia
Berikut ini adalah panduan bagi Anda tentang kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk merangsang otak anak sesuai tahapan usianya.
Bayi usia 4 bulan
Buat wajah lucu, gelitikin badannya, pindahkan benda di depan matanya dengan gerakan perlahan. Bernyanyi lagu sederhana dengan kalimat yang diulang agar bayi mudah mengerti.
Bayi usia 4-6 bulan
Bantu bayi untuk bisa memeluk boneka hewan, atau memegang beberapa benda yang memiliki perbedaan bentuk. Mainkan musik dengan ritme yang berbeda, tunjukkan buku dengan gambar berwarna terang, dan lainnya.
Bayi usia 6-18 bulan
Bicaralah dan berinteraksi face-to-face untuk meningkatkan koneksi antara suara dan kata-kata. Agar bayi bisa mengenali orang di sekitarnya, tunjuk orang tersebut sambil menyebutkan namanya berulang-ulang. Demikian pula dengan benda, ulangi namanya hingga si kecil hafal.
Bernyanyi lagu dengan lirik yang diulang-ulang, disertai gerakan tangan. Bermain petak umpet, dan lain-lain.
Usia 18-24 bulan
Bermainlah game sederhana, seperti meletakkan beberapa objek berbeda di depan anak. Lalu minta dia mengambil satu benda dengan warna atau bentuk tertentu pada Anda.
Bicaralah dengan bayi Anda sebanyak mungkin, perkenalkan dia dengan alat menulis seperti kertas dan crayon.
Usia 24-36 bulan
Pujilah anak Anda jika kemampuan motoriknya semakin berkembang dengan baik. Kembangkan imajinasi anak dengan mendorongnya bermain cara baru dengan mainan yang sudah ada. Kegiatan dunia nyata seperti menggunakan telepon, mengendarai mobil mainan, juga bisa Anda lakukan.
Sering-seringlah bertanya padanya untuk mendorongnya bercerita. Jangan lupa untuk mengajari anak kosakata baru setiap harinya.
Umur 3 – 5 bulan
Ajari anak berbagi, menggunakan papan permainan untuk mengasah aturan main dan skill anak. Batasi anak dalam menonton televisi hanya 1-2 jam per hari. Dampingi anak saat menonton teelvisi agar suasana menjadi lebih interaktif.
Dorong anak untuk lebih sering bereskplorasi, dan memuaskan rasa ingin tahunya. Bersabarlah dalam menjawab semua pertanyaannya. Beri dia rasa hormat dan perhatian yang dia butuhkan saat dia mencoba menjelaskan pengalaman baru yang ia dapat hari itu.
Luangkan waktu untuk setiap hari untuk mendengarkan cerita anak tentang kesehariannya.
***
Semoga bermanfaat ya, Parents.
Referensi: WebMD
Baca juga:
10 Cara Agar Bayi Cerdas Sejak Dalam Kandungan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.