Di Indonesia, keragaman masyarakat yang berbeda suku, agama, ras dan golongan (SARA) merupakan konsep yang sangat nyata. Untuk itulah, orang tua sebaiknya tahu bagaimana langkah bicara tentang sara pada anak.
Alasannya jelas, agar anak tumbuh menjadi sosok yang toleran dan menghargai sesama yang berbeda. Entah itu berbeda keyakinan atau suku. Terlebih ketika dewasa, anak tentu akan banyak bertemu dengan berbagai macam manusia dari banyak latar belakang.
Cara Bicara Tentang SARA pada Anak
1. Ajarkan Empati pada Orang yang Berbeda
Sangat penting bagi orang tua untuk berbicara dengan anak-anak mereka tentang SARA (perbedaan suku, agama, ras dan golongan). Percakapan harus sesuai usia dan orang tua harus menjadi panutan bagi anak-anak mereka. Penting untuk mengajari anak-anak bahwa dunia ini sangat beragam dan seseorang tidak boleh menilai orang berdasarkan etnis atau agamanya.
Empati adalah kualitas penting untuk ditanamkan pada anak-anak, dan mendengarkan sudut pandang yang berbeda adalah cara yang bagus untuk meningkatkan pemahaman. Orang tua juga dapat berpartisipasi dalam kelompok untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang SARA dan mendorong anak-anak mereka untuk melakukan hal yang sama.
Dimulai dengan menunjukkan pada anak tempat ibadah berbagai macam agama di Indonesia. Orang Islam beribadah ke mesjid, sementara umat Kristiani beribadah ke gereja. Hal ini akan menjadi pengetahuan baru bagi si kecil.
2. Jelaskan Juga Tentang Sikap Diskriminatif
Ketika berbicara tentang SARA kepada anak-anak, penting untuk ditekankan mengapa penting bagi mereka untuk mengembangkan sikap saling menghormati dan toleransi terhadap orang yang berbeda suku, agama, ras dan golongan.
Dengan menjelaskan alasan di balik sikap diskriminatif tersebut, anak akan lebih memahami dan terbuka terhadap sudut pandang orang lain.
Misalnya, anak-anak perlu diberi tahu mengapa budaya atau agama memiliki pandangan yang berbeda dari yang lain. Tekankan juga pada anak bahwa sikap diskriminasi tidak boleh dilakukan, anak boleh berteman dengan orang yang berbeda latar belakang suku dan agamanya.
3. Kenalkan pada Budaya Baru
Sebagai orang tua, penting untuk berbicara dengan anak tentang SARA untuk membantu mereka mengembangkan sikap saling menghormati dan toleransi terhadap orang yang berbeda suku, agama, ras, dan golongan.
Sangat penting untuk fokus pada aspek positif dari keragaman saat berbicara dengan anak-anak. Misalnya, menekankan keragaman budaya, bahasa, dan tradisi yang dapat ditemukan baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.
Rayakan perspektif dan bakat unik yang dibawa setiap orang ke komunitas mereka. Tunjukkan kepada anak-anak bahwa keragaman adalah sumber kekuatan, dan bahwa budaya, agama, dan pandangan dunia yang berbeda semuanya dapat bekerja sama untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik.
4. Dorong Anak Anda untuk Mencoba Aktivitas Baru
Ketika berbicara dengan anak tentang SARA (Suku, Agama, Ras dan Dinamika Kelompok), penting untuk menumbuhkan sikap saling menghargai dan toleransi.
Untuk melakukan ini, orang tua harus mendorong anak mereka untuk mencoba kegiatan dan pengalaman baru yang dapat membantu mereka belajar lebih banyak tentang budaya dan agama yang berbeda.
Misalnya, menghadiri festival budaya, mengunjungi situs keagamaan atau budaya, atau melakukan hobi baru dapat membantu anak-anak mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang SARA dan bagaimana orang-orang dari berbagai latar belakang hidup berdampingan.
Orang tua juga harus mencontohkan sikap hormat dan toleransi dalam interaksi mereka dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda.
5. Jadilah Orang Tua Teladan
Sebagai orang tua, salah satu tugas terpenting kita adalah membesarkan anak-anak yang toleran dan menghormati budaya dan etnis yang berbeda. Kita bisa melakukannya dengan berbicara kepada mereka tentang SARA: singkatan dari suku, agama, ras, dan golongan.
Untuk memastikan anak-anak memahami mengapa penting untuk menjadi inklusif di semua budaya, kita harus menyesuaikan percakapan dengan usia mereka dan menjadi orang tua teladan.
Kita juga harus mengajari anak-anak untuk tidak membuat stereotip orang berdasarkan etnis atau agama mereka, dan menjelaskan bahwa dunia ini sangat beragam. Kita juga harus mendorong mereka untuk melatih empati dan mendengarkan perspektif orang lain untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
5. Libatkan Anak Anda dalam Kegiatan Sukarelawan
Libatkan anak Anda dalam kegiatan sukarelawan dan minta mereka berbicara dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Jelaskan bahwa setiap orang memiliki kepercayaan, budaya, dan gaya hidup yang berbeda, tetapi penting untuk menghormati dan toleran terhadap semuanya.
Contoh ketika ada bakti sosial di dekat rumah, ajak anak berkunjung. Tunjukkan bahwa kegiatan sosial bisa dilakukan siapa saja tanpa memandang apa agamanya.
6. Jadikan Keragaman Sebagai Nilai Keluarga
Secanggih apapun guru di sekolah, orang tua tetap menjadi pendidik utama. Anak akan mencontoh apa yang dilakukan orang dewasa di rumah, dalam hal ini ayah dan ibunya.
Untuk itu, jadikan kergaman sebagai value dalam keluarga adalah hal yang krusial. Dengan nilai yang sudah tertanam di dalam keluarga, akan lebih mudah bagi anak menghadapi dunia luar nantinya yang lebih beragam.
Singkatnya, bukan hal yang mudah awalnya untuk bicara tentang sara pada anak. Namun, orang tua tentu bisa dan keberagaman adalah hal yang indah.
Baca juga:
9 Cara Meningkatkan Resiliensi pada Anak, Tangguh Hadapi Tantangan
8 Cara Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan dalam Diri Anak
id.theasianparent.com/mengenalkan-dan-mendidik-disiplin-waktu-pada-anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.