Mitos Bayi Lahir Waktu Maghrib akan Punya Sifat Unik, Ini Faktanya

Menurut kepercayaan zaman dulu, ada mitos bayi lahir waktu maghrib ia akan tumbuh jadi anak penyayang dan penuh empati. Cek faktanya di sini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gagasan bahwa bayi yang lahir antara Maghrib dan Isya akan tumbuh menjadi orang yang berempati adalah hal yang umum, berakar pada cerita rakyat setempat. Mitos bayi lahir waktu maghrib meyakini bahwa orang-orang yang lahir di waktu matahari terbenam ini  akan memiliki keinginan yang tulus untuk membantu orang lain dan watak yang ceria, mampu menerima kehidupan apa adanya. 

Artikel ini akan berusaha untuk mengeksplorasi asal-usul dan validitas mitos seputar bayi yang lahir antara Maghrib dan Isya dan apakah ada dukungan ilmiah untuk gagasan bahwa individu-individu ini memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk empati dan keceriaan.

Dengan memeriksa asal-usul mitos dan penelitian yang ada pada topik terkait, postingan ini akan menjelaskan topik ini dan memberikan pandangan yang lebih seimbang tentang validitas kepercayaan semacam itu.

Sekilas tentang mitos bayi lahir waktu Maghrib

Gagasan bahwa bayi yang lahir antara Maghrib dan Isya akan tumbuh menjadi orang yang berempati secara alami tidak lebih dari mitos belaka. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung ide ini.

Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa waktu kelahiran tidak berpengaruh pada perkembangan atau kepribadian anak, dan hubungan apa pun yang dirasakan kemungkinan disebabkan oleh faktor lain.

Orang tua tidak boleh mengandalkan mitos ini dalam hal membesarkan anak-anak mereka, dan sebaliknya harus fokus pada penyediaan lingkungan pengasuhan yang mendorong empati dan sifat-sifat positif lainnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Terlepas dari kepercayaan populer, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa bayi yang lahir antara Maghrib dan Isya akan tumbuh menjadi lebih berempati atau memiliki watak yang ceria. Itu hanyalah mitos tanpa dasar fakta.

Memang benar bahwa bayi yang lahir pada masa ini mungkin memiliki beberapa karakteristik unik, namun tidak ada cara untuk membuktikan bahwa hal itu disebabkan oleh waktu kelahirannya. Penting untuk dipahami bahwa kapan pun bayi lahir, mereka memiliki potensi untuk menjadi orang yang baik hati, penyayang, dan bahagia.

Alasan mengapa mitos itu muncul

Alasan mengapa mitos ini muncul mungkin dimulai adalah karena signifikansi budaya dari periode waktu antara Maghrib dan Isya. Ini adalah periode doa, refleksi, dan berhubungan dengan Tuhan, yang mungkin diinginkan orang tua untuk anak-anak mereka.

Jadi, gagasan tentang bayi yang lahir selama periode ini sangat berempati dan memiliki watak yang ceria bisa jadi berakar pada gagasan nikmat atau berkat ilahi. Selain itu, ada kemungkinan sifat-sifat ini dikaitkan dengan periode waktu ini karena sifat-sifat positif yang biasanya diasosiasikan dengan doa dan refleksi, seperti kesabaran dan empati.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ciri-ciri orang yang berempati

Terlepas dari mitos tersebut, ada karakteristik tertentu yang umum pada individu dengan tingkat empati yang tinggi. Ini termasuk kemampuan membaca emosi, mengungkapkan pengertian dan kasih sayang, dan menyadari pikiran dan perasaan orang-orang di sekitar mereka.

Orang yang berempati juga memiliki moralitas yang kuat dan sering berusaha melakukan apa yang benar. Mereka mampu menempatkan diri pada posisi orang lain dan mengalami dunia melalui mata mereka sendiri. Selain itu, mereka sering bermurah hati dengan waktu dan sumber daya mereka. Semua sifat ini dapat membantu membuat hidup lebih mudah bagi orang yang berempati dan orang di sekitar mereka.

Cara Membesarkan anak yang berempati

Meskipun tidak ada dasar ilmiah untuk mitos membesarkan anak yang berempati melalui waktu kelahiran, ada beberapa metode alternatif untuk mengembangkan anak yang berempati.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pertama, orang tua harus memimpin dengan memberi contoh. Empati dipelajari melalui keteladanan oleh orang dewasa, jadi ketika orang tua menunjukkan kasih sayang, kebaikan, dan pengertian, anak-anak juga cenderung menunjukkan sifat-sifat ini. Selain itu, orang tua dapat mendorong anak mereka untuk membicarakan perasaan mereka, menghabiskan waktu di dunia anak mereka, dan secara aktif mendengarkan mereka. Mengajari anak-anak untuk mengidentifikasi dan melabeli emosi mereka dapat membangun fondasi penting untuk empati.

Akhirnya, orang tua dapat melibatkan anak mereka dalam kegiatan yang mendorong pertumbuhan empati, seperti menjadi sukarelawan, mendiskusikan kejadian terkini, dan bahkan membuat kerajinan tangan. Melalui kegiatan ini, anak-anak dapat belajar tentang perasaan orang lain dan mengembangkan pemahaman empati mereka sendiri.

Singkatnya, anggapan bahwa bayi yang lahir antara Maghrib dan Isya akan tumbuh dengan sifat khusus atau lebih berempati, hanyalah mitos belaka. Tidak ada penelitian ilmiah untuk mendukung keyakinan ini dan tidak boleh dianggap sebagai fakta. Meskipun ada kemungkinan bahwa kepercayaan ini berakar pada nilai-nilai budaya dan kekeluargaan yang diwariskan, penting untuk diingat bahwa hal itu tidak terbukti secara ilmiah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Baca juga: 

5 Mitos dan Fakta Permasalahan Bayi Baru Lahir

Mitos Bayi Lahir Bibir Sumbing karena Bumil Menjahit saat Hamil, Ini Faktanya

Mitos Gerhana Bulan pada Bayi, Benarkah Sebabkan Tanda Lahir?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Fitriyani