Tali pusat merupakan salah satu bagian yang sangat penting dari kehidupan bayi yang baru lahir karena menghubungkan bayi ke plasenta, memberikan zat gzi, dan oksigen yang diperlukan untuk tumbuh sejak dalam kandungan. Setelah bayi lahir, tali pusat masih menempel dan akan lepas pada waktunya. Namun, di masyarakat berkembang mitos tali pusar bayi cepat lepas menjadi tanda berbahaya.
Ya, ada kesalahpahaman umum bahwa jika tali pusar bayi cepat lepas, maka usia bayi tidak lama lagi. Bagi sebagian yang memercayainya, hal ini bisa saja menimbulkan was-was dan kekhawatiran, khususnya bagi ibu yang baru saja menjalani proses persalinan.
Anggapan tersebut sama sekali tidak benar ya, Bunda. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan diulas mitos dan fakta seputar lepasnya tali pusat dan artinya bagi kesehatan bayi. Jadi, Bunda sebaiknya simak hingga selesai.
Artikel Terkait: Tali Pusat Bayi, Pahami Cara Membersihkan dan Merawatnya
Fakta dan Mitos Tali Pusar Bayi Cepat Lepas
Berikut adalah beberap fakta dan mitos beserta ulasannya. Semmoga Bunda tidak lagi merasa khawatir, ya.
Mitos: Tali pusat yang cepat lepas berbahaya bagi kesehatan
Salah satu mitos paling umum tentang tali pusat bayi yang cepat lepas adalah bahwa bayinya belum terlalu matang usianya. Mitos ini jauh dari kebenaran dan fakta ilmiah.
Umumnya tali pusat akan terlepas dalam waktu 1–3 minggu setelah lahir. Menjadi hal yang normal jika tali pusar cepat lepas atau membutuhkan waktu lebih lama. Bila lebih cepat atau lambat, bukan menjadi indikasi mengenai perkiraan usia bayi, Bun.
Artikel Terkait: Bunda ketahuilah 5 fakta menarik dari tali pusar bayi
Fakta: Warna tali pusar tidak menentukan kesehatan bayi
Mitos lain tentang tali pusar bayi yang cepat lepas adalah warna tali pusat menentukan kesehatan bayi. Hal ini juga tidak benar.
Warna tali pusat tidak selalu memengaruhi kesehatan bayi. Tali pusar bisa berwarna apa saja, mulai dari putih menjadi kuning hingga hijau. Namun, hal ini tidak menandakan kesehatan bayi pada banyak kasus, Bunda.
Namun, Bunda sebaiknya mewaspadai gejala infeksi yang bisa ditandai, salah satunya dari warna tali pusat. Biasanya kondisi ini akan diikuti oleh gejala lain seperti demam hingga bau tak sedap pada bagian tali pusat.
Bila hal ini terjadi, jangan lupa untuk segera memeriksakan kesehatan si kecil pada dokter, ya. Penanganan yang cepat dan tepat akan bisa membantu mengurangi risiko komplikasi pada si kecil.
Artikel Terkait: Tali pusat bayi tak kunjung lepas hingga 14 hari? Ini saran dokter
Fakta: Perawatan tali pusat yang tepat dapat mengurangi risiko infeksi
Banyak orangtua percaya bahwa jika tali pusar bayi cepat lepas, berarti bayinya belum terlalu matang. Hal ini tidak benar sama sekali. Tali pusar bisa cepat lepas jika bayi dirawat dengan baik.
Perawatan tali pusat yang tepat dapat mengurangi risiko infeksi dan membantu memastikan tali pusat terlepas dengan cepat. Membersihkan area sekitar tali pusat dengan air hangat dan sabun yang lembut serta menjaganya tetap kering dapat membantu tali pusat lebih cepat lepas. Selain itu, menjaga area popok bebas dari kelembapan dan mengganti popok secara teratur dapat membantu meminimalkan risiko infeksi.
Jadi, mitos tali pusar bayi cepat lepas sebaiknya tidak lagi menjadi satu kekhawatiran untuk Bunda. Sebab, tali pusat merupakan bagian normal dari perkembangan bayi, dan akan lepas jika sudah siap.
Bunda tidak perlu khawatir jika tali pusat lepas dengan cepat atau lambat. Cukup bersihkan dan rawat area yang sesuai. Dengan perawatan dan perhatian yang tepat, tali pusar bayi akan tetap terjaga dari risiko infeksi.
Semoga informasi di atas bisa bermanfaat ya, untuk Bunda. Jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter bila ingin bertanya mengenai kondisi buah hati.
Selamat menjadi orangtua baru!
****
Baca Juga:
20 Foto dari Tali Pusar Bayi Sesaat setelah Dilahirkan, Menakjubkan!
6 Kelainan tali pusat janin yang jarang disadari, bumil wajib tahu!
Prosedur penyimpanan stem cell di Bank Darah Tali Pusat