Apakah Anda ingin tahu lebih banyak tentang bawang merah, siklus reproduksinya, dan cara perkembangbiakannya? Bawang merah berkembang biak dengan reproduksi seksual dan aseksual yang unik.
Dalam artikel ini, TheAsianparent akan mengulas mengenai reproduksi bawang merah, termasuk berbagai cara perbanyakan dan berbagai tahapan siklus hidupnya. Simak ulasan selengkapnya di sini.
Artikel Terkait: Tumbuhan yang Berkembang Biak dengan Umbi Lapis adalah Unik, Apa Saja Jenisnya?
Fakta Bawang Merah Berkembang Biak dengan Seksual dan Aseksual
1. Cara Reproduksi Bawang Merah secara Aseksual
Pertama, bawang merah merupakan jenis bawang yang berkembang biak dengan proses yang disebut “reproduksi vegetatif”. Reproduksi vegetatif adalah jenis reproduksi aseksual.
Namun, sistem perkembangbiakkannya tidak seperti metode reproduksi aseksual lainnya, seperti tunas dan fragmentasi yang melibatkan pembentukan tanaman baru dari bagian tanaman asli. Dalam kasus bawang merah, tanaman baru ini muncul dari umbi bawah tanah tanaman induk.
Umbi baru adalah klon dari tanaman induk yang memiliki materi genetik yang sama. Umbi yang baru terbentuk akan tumbuh dan membentuk batang dan daunnya sendiri di atas tanah. Setelah itu, tanaman akhirnya matang dan membentuk umbi bawah tanahnya sendiri. Bawang merah juga dapat berkembang biak dari biji, tetapi metode ini jauh lebih jarang.
2. Pembungaan dan Produksi Benih
Setelah proses pembungaan yang bisa memakan waktu hingga empat minggu, bawang merah akan mengembangkan biji. Benih-benih ini akan terbentuk dalam polong biji. Polong pada akhirnya akan terbelah, melepaskan bijinya.
Biji bawang merah seringkali jauh lebih kecil dari biji bawang lainnya dan sulit untuk dikumpulkan dan disimpan. Setelah benih terkumpul baru bisa ditanam pada musim berikutnya. Biji bawang merah akan berkecambah dan menghasilkan tanaman bawang merah, yang selanjutnya dapat dipanen dan digunakan untuk memasak.
3. Variabilitas Keturunan
Variabilitas keturunan merupakan salah satu cara yang paling penting dalam reproduksi bawang merah. Setiap dua tanaman bawang merah, apa pun varietasnya, akan menghasilkan keturunan yang berbeda secara genetik.
Hal ini karena tanaman menukar materi genetik satu sama lain selama pembuahan, yang mengarah ke kombinasi gen baru. Perpaduan baru ini kemudian menciptakan individu yang unik dengan ciri khas tersendiri, seperti ukuran, bentuk, dan warna.
Artikel Terkait: Mengenal Tumbuhan yang Berkembang Biak dengan Tunas, Bambu hingga Jeruk
4. Perbanyakan Melalui Kloning
Bawang merah dapat berkembang biak dengan perbanyakan melalui kloning. Proses ini melibatkan pengambilan umbi bawang merah matang dan memotongnya menjadi potongan-potongan kecil, memastikan setidaknya ada satu inti di setiap bagian.
Potongan-potongan ini kemudian dapat ditanam di tanah, dan setiap potongan pada akhirnya akan tumbuh menjadi tanaman bawang merah baru. Tanaman baru secara genetik identik dengan induk bawang merah, karena tidak ada pencampuran genetik yang terjadi. Metode reproduksi ini digunakan oleh petani dan tukang kebun untuk menghasilkan bawang merah dalam jumlah besar dengan cepat dan mudah.
5. Penyerbukan
Penyerbuk memainkan peran kunci dalam memfasilitasi reproduksi bawang merah. Serangga seperti lebah, kupu-kupu, dan ngengat bertindak sebagai penyerbuk penting bagi banyak tanaman berbunga, termasuk bawang merah.
Hewan-hewan tersebut tertarik pada bunga bawang merah. Dalam proses mengumpulkan nektar, hewan-hewan ini memindahkan serbuk sari dari bunga jantan ke bunga betina, sehingga memungkinkan tanaman untuk bereproduksi.
Tanpa penyerbuk, populasi bawang merah dunia akan terganggu karena tanaman tidak dapat menghasilkan benih yang layak. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa penyerbuk memiliki akses ke tanaman bawang merah.
6. Pemanenan dan Penyimpanan Benih Bawang Merah
Benih bawang merah dapat dipanen dan disimpan hingga empat tahun. Untuk memanen benih, tunggu hingga bunga layu dan kepala benih berubah warna menjadi coklat. Potong batangnya dan masukkan ke dalam kantong kertas dengan beberapa lubang untuk ventilasi.
Setelah kepala benih benar-benar kering, goyangkan kepala benih di atas wadah dan benih akan rontok. Pisahkan kotoran apa pun, lalu simpan benih dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering. Perlu diingat bahwa benih yang baru dipanen mungkin tidak berkecambah seperti halnya benih yang disimpan sedikit.
Artikel Terkait: 8 Pertanyaan dan Jawaban Seputar Perkembangbiakkan Pohon Pisang, Cek!
7. Perawatan dan Pemeliharaan Bawang Merah Setelah Reproduksi
Setelah bawang merah berhasil bereproduksi, perawatan dan perawatan yang tepat sangat penting untuk memastikannya terus berkembang dan menghasilkan umbi yang sehat. Untuk meningkatkan pertumbuhan yang sehat, jaga agar tanah tetap lembap dan pupuk bawang merah Anda secara teratur.
Selama musim tanam, penting untuk mewaspadai gulma, karena dapat bersaing dengan bawang merah untuk mendapatkan nutrisi dan sinar matahari. Selain itu, untuk memastikan tanaman matang dengan baik, pastikan untuk memanen dan menyimpan bawang merah di tempat yang sejuk dan gelap hingga enam bulan.
Anda juga dapat menggunakan terpal plastik untuk melindungi bawang merah dari kondisi cuaca ekstrem. Dengan perawatan yang tepat, bawang merah Anda akan berhasil bereproduksi dari tahun ke tahun.
Demikian ulasan bawang merah berkembang biak dengan cara seksual dan aseksual. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat.
****
Baca Juga:
Menjadi Makanan Paling Diminati, Ini Cara Kentang Berkembang Biak
Makanan Pokok yang Kaya Manfaat, Dengan Cara Apa Singkong Berkembang Biak?
Mari Edukasi si Kecil, Ini 10 Bagian Bunga yang Bisa Diajarkan kepada Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.