Beberapa ibu mengakui, pada kehamilan kedua mereka jauh lebih tenang karena merasa sudah berpengalaman sebelumnya. Namun, sebelum Bunda memutuskan untuk hamil anak kedua, jauh lebih baik mengetahui beberapa hal berikut ini agar lebih siap menjalani kehamilan nantinya!
Pasalnya, akan ada perbedaan yang Bunda rasakan saat tengah mengandung anak edua. Biasanya hal ini sudah cepat disadari oleh Bunda yang pernah melahirkan. Apa saja bedanya?
Daftar isi
Tanda-Tanda Hamil Anak Kedua
Bagi banyak ibu, hamil anak kedua sering kali mendatangkan pengalaman yang terasa berbeda. Kabar baiknya, karena Bunda pernah mengalami kehamilan sebelumnya, Bunda dapat mengantisipasi dan bahkan mencegah beberapa gejala atau tanda yang mungkin terasa mengganggu.
Lantas, apa saja, ya, tanda-tanda hamil anak kedua? Berikut beberapa di antaranya.
1. Morning Sickness
Setiap kehamilan memang berbeda, sebagian ibu menemukan bahwa mual dan muntah di pagi hari yang mereka takuti tidak pernah muncul saat hamil anak kedua. Namun, sebagian lainnya mungkin mengalami ketidaknyamanan gejala morning sickness yang juga dialami pada kehamilan sebelumnya.
Pengalaman dengan kehamilan pertama akan membuat Bunda lebih bisa mengantisipasi gejala mual dan muntah kali ini. Jadi, tantangannya mungkin tidak seberat saat hamil anak pertama.
2. Perubahan pada Payudara
Tanda hamil anak kedua selanjutnya adalah adanya perubahan pada payudara. Nyeri payudara merupakan salah satu tanda awal kehamilan. Payudara akan menjadi sensitif terhadap sentuhan dan kadang-kadang akan terasa sakit. Selain itu, area sekitar puting susu (areola) juga akan menjadi lebih gelap.
3. Lebih Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Anak Kedua
Tanda kehamilan kedua berikutnya adalah ibu lebih sering buang air kecil. Kondisi ini bisa terjadi salah satunya dipengaruhi perubahan yang signifikan terkait aktivitas hormon di dalam tubuh.
Saat minggu pertama kehamilan, hormon hCG akan diproduksi dan akan menyebabkan peningkatan aliran darah ke area panggul. Kondisi ini menyebabkan Bumil lebih sering buang air kecil dibanding biasanya.
4. Ngidam
Meski penyebab ngidam belum diketahui secara pasti, nyatanya sebagian besar bumil mengalami gejala ini, terutama di trimester pertama. Ngidam diduga berkaitan dengan perubahan hormonal serta fungsi sensorik selama kehamilan.
Ada berbagai variasi dalam hal ngidam saat kehamilan. Beberapa bumil memiliki hasrat yang sangat tidak biasa yang tampaknya muncul entah dari mana.
Meski demikian, para ahli menemukan pola umum yang biasanya dialami bumil saat ngidam. Biasanya, ibu hamil menginginkan makanan manis, makanan bercita rasa gurih, serta buah-buahan segar.
5. Perubahan Suasana Hati
Kadar hormon estrogen dan progesteron akan meningkat selama kehamilan. Kondisi ini bisa menyebabkan bumil mengalami mood swing.
Perubahan suasana hati yang lebih cepat akan membuat Bunda lebih sensitif atau lebih emosional dari biasanya. Tidak heran, ibu hamil sering kali menjadi lebih mudah cemas, sedih, atau marah.
Artikel terkait: Terasa Nyeri di Bawah Pusar Saat Hamil? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Perbedaan Hamil Anak Kedua dan Anak Pertama
Nyatanya, hamil anak pertama memang berbeda dengan kehamilan kedua. Inilah sejumlah perbedaan yang umumnya dirasakan ibu hamil.
1. Lebih Cepat Merasakan Tanda Kehamilan
Saat hamil anak kedua, tubuh telah belajar untuk bekerja sama dengan semua tantangan kehamilan yang mungkin terasa. Pengalaman dengan kehamilan terdahulu tampaknya membuat bumil lebih peka, sehingga tanda-tanda kehamilan bisa dasadari lebih awal.
Meski demikian, saat hamil anak pertama dan kedua tantangannya tidak selalu sama. Bunda bisa saja mengalami mual dan muntah yang lebih berat dari sebelumnya, atau justru tidak sama sekali.
2. Baby Bump Lebih Mudah Terlihat Saat Hamil Anak Kedua
Biasanya, bumil merasakan bahwa baby bump-nya lebih mudah terlihat di kehamilan kedua. Kok, bisa begitu, ya?
Faktanya, kondisi uterus tidak kembali ke bentuk semula setelah Bunda melahirkan si sulung. Otot-otot dan ligamen telah merenggang dan ini membuat perut lebih cepat terlihat buncit dibanding kehamilan sebelumnya.
3. Merasakan Gerakan Janin Lebih Awal
Lantaran sudah berpengalaman dengan kehamilan sebelumnya, bumil jadi lebih peka terhadap perubahan kondisi tubuhnya. Pada kehamilan pertama, Bunda mungkin salah mengira gerakan tersebut dengan gas perut atau hal lainnya. Namun, saat hamil anak kedua, Bunda tahu bahwa itu si kecil yang mulai bergerak.
4. Lebih Mudah Lelah
Badan bertambah besar ditambah dengan ada si calon kakak yang harus diurus, pastilah hal tersebut membuat lelah. Sayangnya, banyak ibu yang hamil untuk kedua kali lupa untuk mengonsumsi multivitamin ibu hamil.
Padahal, hal tersebut bisa membantu menambah energi ibu hamil. Jadi, mintalah dokter untuk meresepkan zat besi untuk menjaga daya tahan tubuh.
5. Pegal dan Nyeri Lebih Terasa Saat Hamil Anak Kedua
Pada kehamilan kedua, hormon relaksin meningkat di usia kehamilan 14 minggu ke atas dan membuat badan lebih mudah pegal. Posisi bayi pada kehamilan kedua juga cenderung berada agak ke bawah sehingga ibu lebih merasakan sakit di punggung dan pinggang. Sakit ini biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah si bayi lahir.
6. Kontraksi Palsu Lebih Sering Terjadi
Hal ini karena tubuh sudah pernah mengenal kontraksi sebelumnya. Awalnya, mungkin Bunda mengira itu adalah gerakan bayi. Namun, cepat atau lambat Bunda akan segera menyadari bahwa itu adalah kontraksi palsu.
Artikel terkait: Bumil, Simak 6 Tips Membedakan Kontraksi Palsu dengan Kontraksi Asli Persalinan
7. Proses Persalinan Lebih Cepat
Kalau yang ini, pastilah Bunda semua sudah mengetahuinya. Namun, tahukah apa penyebabnya?
Hal ini karena bagian reproduksi sudah ‘mengenali’ rangkaian proses persalinan sebelumnya sehingga proses pembukaan hingga mengejan jauh lebih cepat. Rata-rata ibu pada persalinan kedua membutuhkan 6-8 jam saja untuk melahirkan.
8. Kontraksi Setelah Persalinan Jauh Lebih Sakit
Mungkin saat persalinan pertama, Bunda tidak merasakan adanya kontraksi rahim setelah persalinan. Namun, saat melahirkan anak kedua, hal itu lebih mungkin terjadi karena otot uterus sudah tidak sekencang dulu lagi.
Kontraksi dibutuhkan untuk mengeluarkan darah nifas dan juga membantu mengembalikan rahim ke ukuran sebelum kehamilan. Otot yang sudah mengendur membuat kontraksi pascamelahirkan lebih terasa.
Biasanya, kontraksi semakin terasa saat Bunda sedang menyusui. Sebab, menyusui merangsang keluarnya hormon oksitosin yang bisa menyebabkan kontraksi.
9. Menyusui Terasa Lebih Mudah
Bunda mungkin melalui pengalaman yang cukup menantang terkait proses menyusui anak pertama. Mulai dari drama puting yang nyeri, suplai ASI yang sedikit, atau si kecil yang bingung puting.
Akan tetapi, saat hamil anak kedua, proses ini biasanya berlangsung lebih mulus. Bunda secara fisik lebih cepat siap untuk proses menyusui.
10. Lebih Banyak Kenaikan Berat Badan
Kenaikan berat badan selama kehamilan kedua juga biasanya berbeda dari yang pertama. Pada kehamilan kedua, karena tubuh Bunda telah mengalami banyak perubahan, kenaikan berat badan lebih cepat dan juga sulit untuk diturunkan.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga asupan makanan selama kehamilan tetap terjaga. Konsumsi makanan bergizi seimbang tidak hanya bagus untuk janin, tetapi juga untuk mempertahankan bobot tubuh ideal setelah melahirkan.
11. Perubahan Mental dan Emosional
Perbedaan hamil anak pertama dan kedua yang juga cukup terasa adalah terkait kondisi mental dan emosional. Saat kehamilan pertama, Bunda biasanya menghabiskan banyak energi secara fisik dan mental untuk mempersiapkan kelahiran si kecil.
Akan tetapi, sekarang Bunda memiliki anak lain yang harus diurus di saat bersamaan. Bunda pun mungkin merasa jauh lebih emosional dari sebelumnya.
Selain itu, Bunda juga mungkin khawatir tentang bagaimana hubungan Bunda dengan pasangan dan anak-anak yang lain akan terpengaruh. Ini adalah perasaan yang normal.
Artikel terkait: Penyebab Nyeri Ulu Hati saat Hamil Trimester Pertama dan Cara Mengatasinya
Tips Menghadapi Kondisi Hamil Anak Kedua
Berikut adalah beberapa tips umum untuk perawatan diri selama kehamilan kedua yang perlu Bunda terapkan:
- Luangkan waktu untuk istirahat, jika tidur siang tidak memungkinkan, cobalah tidur satu jam lebih awal saat malam hari.
- Konsumsi makanan sehat bergizi seimbang, terutama protein, sayuran, serta buah-buahan untuk mencegah sembelit saat hamil, jangan lupa minum air putih yang cukup.
- Lakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter secara rutin untuk mengantisipasi berbagai risiko kehamilan.
- Ciptakan momen berduaan dengan si sulung sehingga ia bisa mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang ia butuhkan.
- Tidak kalah penting, luangkan waktu berkencan dengan pasangan agar tetap hangat dan romantis.
Selamat menjalani kehamilan anak kedua, Bunda. Jalanilah dengan penuh sukacita dan rasa cinta agar si kecil dalam kandungan bisa tumbuh dan berkembang dengan sehat.
Artikel diupdate oleh: Titin Hatma
Second Pregnancy: Early Symptoms (Will It Be the Same?)
https://www.healthline.com/health/pregnancy/second-pregnancy-early-symptoms
Second Pregnancy: Symptoms, Differences, And How To Prepare
Pregnant Again? What to Expect During Your Second Pregnancy
https://parenting.firstcry.com/articles/pregnant-again-what-to-expect-during-second-pregnancy/
Differences Between First and Second Pregnancy
https://www.verywellfamily.com/pregnancy-the-second-time-around-2753606
Baca juga:
Bunda Hamil Lagi? Simak Tips agar Anak Dukung Kehamilan dan Tidak Cemburu
Bunda, sambut kehamilan kedua dengan lakukan 7 hal penting ini