Setiap kelahiran pasti disambut dengan sukacita. Tetangga, kerabat, hingga teman-teman datang hanya untuk melihat anggota baru keluarga. Ibu yang baru melahirkan tentunya memerlukan tips menghadapi penjenguk agar tidak kewalahan saat penggemar bayi datang tak berkesudahan.
Seorang ibu bernama Clare, menerima banyak kunjungan ketika ia melahirkan bayinya yang bernama Brooke. Namun ternyata, salah satu tamu yang berkunjung membawa virus herpes, dan mencium Brooke di bibir.
Akibatnya, Brooke tertular virus yang membuatnya harus dirawat di rumah sakit. Hal ini seharusnya bisa dicegah jika orangtua bisa secara tegas melarang tamu yang sedang sakit menyentuh bayi.
Selengkapnya: Bayi 1 bulan tertular virus Herpes karena dicium tamu
Tips menghadapi penjenguk
Babyology merumuskan 6 tips menghadapi penjenguk bagi para ibu yang baru saja melahirkan. Agar ibu baru tetap bisa punya waktu istirahat dan tidak terlalu lelah menerima tamu yang terus berdatangan.
1. Tetapkan aturan
Diskusikan dengan suami, bagaimana perasaan Bunda jika ada tamu yang datang dan ingin menggendong si kecil yang baru lahir. Menjaga kesehatan si kecil yang sistem imunnya masih lemah adalah prioritas utama orangtua.
Jangan sampai, karena merasa tak enak dengan tamu, Bunda membiarkan bayi terpapar virus yang berbahaya bagi kesehatannya.
Jadi, buat aturan yang melarang orangtua membawa anak yang sedang flu untuk menjenguk bayi. Bunda juga bisa membuat aturan agar para tamu mencuci tangan sebelum memegang bayi, dan tidak menciumnya di mulut.
Artikel terkait: Peringatan seorang ibu, jangan biarkan bayi dicium sembarangan oleh tamu
Durasi kunjungan, hingga berapa lama tamu boleh menggendong bayi juga harus dirumuskan. Lalu beritahu aturan ini kepada setiap tamu yang berkunjung, agar mereka bisa menghargai keinginan Bunda untuk melindungi bayi.
2. Rumah sakit atau rumah
Banyak ibu yang tidak ingin dijenguk saat masih berada di rumah sakit setelah melahirkan bayi, karena mereka ingin menghabiskan waktu hanya dengan suami dan keluarga inti. Untuk meresapi kebahagiaan atas kehadiran bayi.
Belum lagi jika ibu mengalami masalah saat harus menyusui bayi, atau mengalami komplikasi saat melahirkan. Tentunya ibu membutuhkan waktu untuk pulih.
Bunda adalah orangtua kandung si bayi, jadi punya hak penuh untuk menentukan kapan bayi bisa ditengok oleh orang-orang selain keluarga inti. Apakah di rumah atau di rumah sakit.
3. Saling dukung dengan suami
Dalam menetapkan aturan berkunjung, libatkanlah suami Bunda. Agar kalian bisa saling mendukung, jika salah satu pihak terlalu lemah untuk menolak permintaan tamu, yang lain bisa menguatkan.
Jika ayah dan ibu sama-sama setuju, maka lebih mudah untuk menghadapi para tamu yang gigih ingin melanggar aturan yang kalian tetapkan. Atau jika ibu terlalu lelah dan segan untuk menyuruh tamu pergi, Ayah bisa mengalihkan perhatian mereka dan membiarkan ibu beserta si kecil istirahat.
Ingat, ini semua demi si bayi. Jadi Ayah dan Bunda harus bisa bekerjasama dan lebih gigih dalam melindunginya.
4. Mengatakan ‘ya’ jika ada yang menawarkan bantuan
Jika teman atau kerabat yang sedang berkunjung menawarkan bantuan, tak perlu sungkan untuk berkata ya. Mereka dengan tulus ingin membantu Anda, singkirkan rasa segan dan mulailah memberitahu mereka apa yang bisa dilakukan untuk meringankan beban Bunda.
5. Tak perlu melayani mereka
Sopan santun mengajari kita untuk melayani tamu yang datang ke rumah, akan tetapi ibu yang baru saja melahirkan butuh banyak istirahat. Apalagi waktunya sudah tersita untuk menjalani peran sebagai ibu dari bayi yang baru lahir.
Jika ada kerabat yang datang menginap untuk membantu Bunda mengurus bayi, juga melayani tamu. Maka inilah saatnya Bunda menikmati waktu istirahat. Atau bergantian menjaga bayi jika ada hal penting yang harus dikerjakan.
6. Tegakkan aturan secara jelas
Katakan dengan jelas kepada setiap tamu yang datang, bahwa Bunda ingin tangan mereka harus bersih sebelum memegang bayi. Atau melarang mereka datang jika sedang sakit, bahkan meski sakit ringan seperti flu.
Bila mereka marah dan menganggap Bunda lebay, tidak masalah. Menghadapi kerabat yang merasa tersinggung jauh lebih mudah, daripada menangani bayi yang jatuh sakit di bulan pertama kehidupannya.
Tips menghadapi penjenguk hanya bisa sukses jika Bunda bisa menerapkan dengan gigih agar bayi tidak jatuh sakit hanya karena sungkan dengan anggota keluarga yang ingin memegangnya.
***
Nah Bunda, sekarang sudah tahu kan apa saja tips menghadapi penjenguk jika Bunda melahirkan nanti. Ingat, Bunda punya hak penuh untuk menentukan siapa yang boleh dan tidak boleh menjenguk bayi, juga tempat menjenguk apakah di rumah sakit atau di rumah.
Pastikan Bunda memiliki cukup istirahat dengan tidak melayani setiap tamu yang datang, mengatakan ya kepada orang yang menawarkan bantuan, juga bekerjasama dengan suami dalam menghadapi setiap tamu yang datang.
Jika saat Bunda berusaha tegas demi melindungi bayi namun dianggap lebay, tidak masalah. Karena jika terjadi apa-apa pada bayi, Bundalah yang pertama merasakan sedih dan kesusahan saat mengurusnya.
Jadi, ingat-ingat selalu tips menghadapi penjenguk di atas ya, Bunda.
Baca juga:
5 Aturan Penting Saat Menjenguk Ibu yang Baru Melahirkan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.