Gluten menjadi salah satu istilah yang kian sering terdengar di dunia kesehatan anak. Banyak orang tua kini mulai mewaspadai konsumsi gandum, terutama setelah mengetahui bahwa ada kemungkinan alergi gluten pada anak.
Menurut Children’s Hospital of Philadelphia (CHOP), sekitar 6% anak bisa mengalami sensitivitas terhadap gluten tanpa memiliki penyakit celiac. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala ringan hingga mengganggu aktivitas anak sehari-hari.
Agar tidak salah mengenali, berikut penjelasan tentang ciri-ciri alergi gluten pada anak yang wajib diketahui.
Apa Itu Intoleransi Gluten?
Intoleransi gluten adalah kondisi ketika tubuh tidak mampu memproses protein gluten yang terdapat pada gandum, barley, dan rye.
Menurut WebMD, kondisi ini berbeda dari penyakit celiac karena tidak melibatkan sistem imun, tetapi tetap menimbulkan reaksi tidak nyaman seperti perut kembung, nyeri, dan lelah.
Pada anak, intoleransi gluten bisa menurunkan kualitas hidup jika tidak ditangani dengan perubahan pola makan yang tepat.
Ciri-ciri Alergi Gluten pada Anak
1. Sering Merasa Lelah
Anak yang alergi atau sensitif terhadap gluten sering tampak lesu, sulit fokus, atau seperti “berada dalam kabut otak” (brain fog).
Menurut CHOP, gejala ini merupakan tanda paling umum dari alergi gluten. Anak tampak mudah lupa, sulit berkonsentrasi, bahkan terlihat cepat mengantuk.
Thrive Pediatrics juga mencatat bahwa brain fog bisa disertai sakit kepala atau migrain berulang tanpa sebab yang jelas.
Jika anak sering mengeluh pusing atau sulit fokus setelah makan gandum atau produk gluten lainnya, sebaiknya konsultasikan kondisi ini dengan dokter anak.
2. Gangguan Pencernaan
Masalah pencernaan seperti perut kembung, gas berlebihan, hingga diare dan konstipasi adalah tanda umum alergi gluten pada anak.
CHOP menjelaskan bahwa reaksi ini dapat terjadi beberapa jam hingga beberapa hari setelah anak mengonsumsi makanan yang mengandung gluten.
Thrive Pediatrics menambahkan bahwa anak sensitif terhadap gluten sering kali mengalami perut membesar (distensi) setelah makan, dan hal ini bisa salah dikira masuk angin biasa.
Perhatikan apakah keluhan pencernaan muncul secara berulang setiap kali anak makan produk berbasis gandum.
3. Munculnya Ruam atau Jerawat di Kulit
Selain gejala yang terasa di pencernaan, alergi gluten kadang berdampak pada kulit anak.
Menurut CHOP, ruam gatal seperti eksim di siku, lutut, atau leher belakang bisa menjadi tanda alergi gluten.
Reaksi alergi gluten pada kulit bisa berupa jerawat membandel, terutama pada remaja yang mengalami perubahan hormon.
Jika ruam atau jerawat tak kunjung membaik meski sudah memakai obat topikal, sebaiknya periksa kemungkinan alergi makanan, termasuk gluten.
4. Nyeri Sendi atau Kesemutan di Ujung Jari
Anak yang sering mengeluh nyeri di lutut, siku, atau merasa kesemutan di tangan dan kaki bisa jadi mengalami reaksi terhadap gluten.
CHOP menyebut bahwa inflamasi akibat intoleransi gluten dapat memicu nyeri sendi kronis dan gejala neuropati ringan seperti kebas.
Thrive Pediatrics menemukan bahwa sensasi kesemutan tanpa sebab medis yang jelas sering kali berkorelasi dengan sensitivitas gluten.
Kondisi ini tak boleh dianggap remeh karena bisa mengganggu aktivitas motorik anak.
5. Perubahan Suasana Hati
Alergi gluten juga bisa berdampak pada emosional anak.
Menurut CHOP, beberapa anak dengan sensitivitas gluten menunjukkan gejala seperti mudah cemas, murung, atau kehilangan minat terhadap aktivitas yang disukai.
Reaksi ini disebabkan oleh gangguan penyerapan nutrisi dan peradangan ringan yang terjadi di tubuh akibat gluten.
Jika anak terlihat lebih sering marah tanpa sebab atau emosinya tidak stabil, perhatikan juga pola makannya.
Anak Alergi Gluten Tidak Boleh Makan Apa?
Anak yang alergi atau sensitif terhadap gluten sebaiknya menghindari semua produk yang mengandung gandum, seperti roti, pasta, kue, sereal, dan biskuit.
Menurut CHOP, gluten juga bisa juga terdapat dalam saus, sup instan, obat, atau vitamin.
Pilih makanan alami tanpa gluten seperti nasi, kentang, buah, sayur, dan daging segar.
Pastikan juga membaca label “gluten-free” yang resmi pada setiap produk kemasan untuk mencegah paparan tidak sengaja.
Apakah Gluten Berbahaya bagi Anak?
Bagi anak dengan alergi gluten, protein ini bisa memicu peradangan sehingga mengganggu pencernaan dan perkembangan tubuh.
Namun, menurut Thrive Pediatrics, alergi gluten bukanlah kondisi yang mengancam jiwa jika dikenali dan ditangani dengan baik.
Bahaya bisa muncul jika kondisi ini tidak terdeteksi dan anak terus mengonsumsi gluten, karena dapat memicu defisiensi nutrisi, gangguan pertumbuhan, dan penurunan imunitas.
***
Children’s Hospital of Philadelphia (CHOP): The Signs and Symptoms of Gluten Sensitivity
Thrive Pediatrics: 5 Symptoms of Gluten Sensitivity in Children
WebMD: Gluten Intolerance in Children
Baca Juga:
Waspada Alergi Minyak Kayu Putih, Ini 6 Ciri dan Cara Mengatasinya
5 Bedak Bayi Anti Alergi di 2025, Pilihan Aman untuk Si Kecil
Hati-Hati, Ini 7 Ciri-Ciri Alergi Minyak Telon pada Bayi yang Wajib Diwaspadai
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.