16 Jenis Burung Hantu yang Bisa Dipelihara dan Tidak

Burung hantu tidak seram, tapi sangat menggemaskan lo Parents

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents, ternyata ada banyak jenis burung hantu (Strigiformes) di Indonesia. Ada yang bisa dipelihara, tapi ada juga yang dilindungi karena keberadaannya sudah hampir punah. 

enasaran ingin tahu apa saja jenis burung hantu asal Indonesia yang bisa jadi peliharaan di rumah dan yang dilindungi?

Yuk, cek di sini lengkapnya!

Artikel Terkait: 6 Hewan yang Dilindungi di Indonesia karena Terancam Punah, Apa Saja?

Jenis Burung Hantu yang Bisa Dipelihara di Indonesia

1. Serak Jawa (Barn Owl)

Burung Hantu Serak Jawa memiliki spesies nama Tyto alba dan disebut juga Barn owls.

Wajah jenis burung hantu Serak Jawa ini sangat cantik.

Dengan bulu putih bersih, kepala bulat dan warna matanya hitam pekat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Memiliki warna bulu abu-abu dan kuning kecokelatan yang pucat, Serak Jawa merupakan pemburu yang punya penglihatan tajam dan paruh serta cakar yang kuat mencengkeram.

Bahkan, burung hantu ini memiliki bulu yang bisa terbang tanpa suara, lho!

Gaya terbangnya melandai dengan sayap panjang bulat dan kaki panjang namun ekor yang pendek. 

Biasanya jenis burung hantu ini memiliki berat sekitar 570 gram untuk betina dan 470 gram untuk Serak Jawa jantan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tinggalnya di ketinggian rendah pada habitat terbuka seperti padang rumput, gurun dan ladang pertanian.

Sedangkan mereka akan menggunakan rongga untuk bersarang di pohon, gua, menara, hingga loteng.

Burung yang tidak memiliki jumbai telinga ini suka makan tikus kecil sebagai buruannya di alam bebas. 

2. Serak Bukit (Oriental Bay Owl)

Kalau Parents pernah dengar nama wowo wiwi, ini akan menunjuk kepada burung hantu Serak Bukit (Phodilus badius).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Wajahnya sangat khas karena mirip dengan ular sendok, karena tubuh bagian atas berwarna cokelat kemerahan dengan bintik-bintik hitam dan putih. Sementara itu, bagian bawahnya berwarna kuning kemerah-jambuan dengan bintik hitam.

Biasanya jenis burung hantu ini aktif berburu di malam hari. Di siang harinya, dia akan lebih sennag rebahan dan bersantai.

Makanannya biasanya adalah hewan kecil seperti katak, ular, tikus, kadal, dan serangga yang cukup besar.

Caranya berburu adalah dengan menangkap makanan dari tempatnya bertengger dan melesat mengambil mangsa.

3. Celepuk Merah (Otus rufescens)

Jenis burung hantu Celepuk Merah ini bisa ditemukan di hutan dataran rendah di berbagai wilayah Indonesia.

Namun, ternyata burung hantu cukup langka untuk ditemukan, karena habitat hutan di dataran rendah sudah sangat sedikit.

Sesuai dengan namanya, Celempuk Merah warna bulunya memang kemerahan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pada bagian atas berwarna coklat kemerahan dan memiliki corak strip hitam dan putih di bulunya.

4. Beluk Jampuk (Bubo sumatranus)

Burung hantu Beluk Jampuk atau disebut juga Hingkik ini merupakan jenis burung hantu yang ukurannya besar, yakni bisa mencapai panjang sampai 45 cm.

Di daerah luar negeri, burung hantu yang memiliki nama latin Bubo sumatranus ini memiliki sebutan Barred eagle owl atau Malay eagle owl.

Ciri khasnya adalah pada warna bulu abu-abu yang bagian bawahnya berjeruji, garis putih yang membentang dari alis melalui bagian depan jumbai telinga, bagian dada yang jauh lebih menonjol daripada perut dan jumbai telinga yang besar tapi miring ke samping dengan corak yang mencolok. 

Habitat aslinya di hutan tropis dan subtropis dataran rendah dengan ketinggian hingga 1.000 meter di atas permukaan laut.

Seperti hutan hijau atau habitat taman besar dengan pohon berdaun lebat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Makanan burung hantu ini adalah serangga ukuran besar, reptile, ikan kecil, burung-burung kecil dan mamalia kecil.

Yang paling istimewa dari burung hantu Beluk Jampuk adalah kesetiaannya.

Di musim kawin, Beluk Jampuk betina akan kembali ke sarang yang sama dari tahun ke tahun serta menghasilkan satu butir telur saja.

Artikel Terkait: 9 Hewan Pendiam di Dunia, Ada yang Tak Memiliki Pita Suara

5. Eurasian Eagle Owl (Bubo bubo)

Ini adalah salah satu jenis burung hantu terbesar di dunia yang hidup di daerah dengan singkapan berbatu dan tebing.

Namun, beberapa juga ada yang tinggal di habitat terbuka yang memiliki beberapa pohon dan daerah berbatu seperti taiga, tanah pertanian, stepa, daerah semi-kering dan padang rumput.

Keunikannya adalah memiliki bentuk mata yang berwarna orange mencolok dan jumbaian telinga yang memiliki bulu.

Kalau biasanya burung hantu terbang lambat, untuk jenis burung hantu Eurasia bisa secepat elang, lho!

6. Beluk Watu Jawa (Glaucidium castanopterum)

Burung hantu Beluk Watu Jawa merupakan salah satu jenis asli endemik Indonesia.

Memiliki ukuran yang mungil sekitar 24 cm, burung hantu jenis ini berwarna dominan merah bata dengan mata berwarna cokelat kekuningan dan kakinya berwarna hijau.

Bentuk paruhnya sangat runcing berwarna hijau dengan ujung kuning.

Tinggal di hutan dataran rendah yang lebih hangat, Beluk Watu Jawa ini disebut juga dengan Javan Owlet Glaucidium dan aktif di siang hari.

7. Celepuk Gunung (Otus spilocephalus)

Jenis Burung Hantu Celepuk Gunung yang ada di Indonesia ini memiliki nama lain Mountain Scops Owl.

Namun, ternyata tidak hanya di Indonesia saja, burung Hantu Celepuk Gunung juga tinggal di Bhutan, India, Malaysia, Nepal, Taiwan, serta Thailand.

Tempat tinggalnya di  ceruk pohon dan bekas sarang burung pelatuk yang tingginya sekitar 2 – 7 meter dari permukaan tanah.

Keunikannya terletak pada suaranya yang mirip radar bisa membentuk nada tinggi dan pendek.

Untuk sehari-hari, burung hantu ini makan ngengat, kumbang, cicak, tikus, hingga burung kecil.

8. Punggok Coklat Seperti Elang (Ninox scutulata)

Nama ilmiahnya burung hantu Punggok Coklat adalah Ninox scutulata.

Jenis burung hantu Punggok Coklat adalah burung hantu yang berukuran sedang dengan panjang total 27-33 cm.

Dari segi penampilan menyerupai elang, karena warna bulu dominasi gelap kecoklatan dan mata yang bulat cokelat.

Pungguk Cokelat memiliki cakram wajah berwarna cokelat dengan banyak garis-garis sempit keputihan.

Matanya berwarna kuning cerah dan memiliki area gelap yang sempit di sekitarnya.

Burung ini sering kali akan berburu mangsa serangga capung, serangga, kepiting, kadal, dan kelelawar

Punggok Coklat suka bersuara dari dahan yang tinggi dan memiliki kemampuan terbang dengan kepakan sayap yang cepat seperti elang.

9. Burung Hantu Hutan (Forest Owlet)

Burung hantu hutan (Heteroglaux blewitti) adalah salah satu jenis burung hantu yang bisa dipelihara.

Ciri khasnya memiliki bentuk tubuh yang kecil, memiliki warna coklat yang sedikit gelap, garis-garis dan bintik-bintik berwarna putih pada bagian dada serta perut.

Habitat aslinya adalah di hutan yang lebat.

Artikel Terkait: 5 Hewan Tercepat di Dunia, Ada yang Kalahkan Kecepatan Mobil Sport

Jenis Burung Hantu yang Dilindungi dan Tidak Boleh Dipelihara

1. Celepuk Rinjani (Rinjani Scops Owl – Otus jolandae)

Burung hantu endemik Pulau Lombok yang merupakan satu-satunya spesies burung endemik di pulau tersebut.

Ditemukan pertama kali sebagai spesies terpisah pada September 2003 dan resmi dideskripsikan pada 2013.

Nama ilmiahnya menghormati Dr. Jolanda Luksenburg, ahli biologi yang ikut menemukan spesies ini.

Burung ini dikenal dengan sebutan lokal “burung pok” mengacu pada suara panggilannya yang khas berupa siulan bersih, berbeda dari suara serak Celepuk Maluku.

Sebelum 2018 tidak termasuk dalam daftar spesies dilindungi Indonesia, namun kini sudah resmi dilindungi meski masih terjadi perdagangan ilegal di pasar burung Lombok.

2. Celepuk Siau (Siau Scops Owl – Otus siaoensis)

Burung hantu yang sangat terancam punah dan hanya ditemukan di Pulau Siau, utara Sulawesi.

Spesies ini hanya dikenal dari satu holotipe dari tahun 1866, meskipun ada pengamatan potensial yang lebih baru termasuk pada 2017.

Habitatnya yang sudah kecil dan relatif tandus terus berkurang akibat penebangan berlebihan terhadap sedikit hutan yang tersisa di pulau tersebut.

Mengingat Pulau Siau bukan pulau besar dan memiliki sedikit vegetasi, populasi Celepuk Siau selalu terbatas.

Deforestasi berkelanjutan di Pulau Siau telah diidentifikasi sebagai ancaman utama bagi keberlanjutan burung ini.

3. Celepuk Flores (Flores Scops Owl – Otus alfredi)

Burung hantu endemik Pulau Flores yang terancam oleh hilangnya habitat.

Burung celepuk flores berukuran sekitar 19-21 cm dari kepala hingga ekor dan merupakan burung hantu hutan berukuran kecil.

Diperkirakan hanya sekitar 250-2.499 individu yang masih hidup di alam liar, jumlahnya terus menurun karena hilangnya habitat.

Sebelum pengamatan terbaru, hanya ada enam catatan penampakan Celepuk Flores oleh Alfred Everett pada 1896.

Pengamatan yang lebih baru dibuat pada 2005 di Danau Ranamese dan pengamatan lanjutan di tepi hutan Sisok dekat pantai tenggara Danau Sano Nggoang pada 2011. 

4. Celepuk Banggai (Banggai Scops Owl – Otus mendeni)

Spesies burung hantu kecil yang endemik di Kepulauan Banggai, Indonesia, yang terletak di bagian tengah nusantara Indonesia, khususnya di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Burung hantu unik ini hanya dapat ditemukan dalam jangkauan terbatas, terutama menghuni hutan hujan tropis dan hutan dataran rendah Kepulauan Banggai.

Celepuk Banggai telah beradaptasi dengan kondisi ekologis spesifik wilayah ini, membuatnya sangat terspesialisasi dan terbatas pada habitat tertentu.

Burung ini tidak hanya langka dan sulit ditemukan, tetapi juga dikenal karena pola wajah berbentuk hati yang khas, menjadikannya salah satu burung hantu paling menggemaskan di dunia. 

5. Celepuk Jawa (Javan Scops Owl – Otus angelinae)

Burung hantu endemik Pulau Jawa yang lebih menyukai kanopi atas dan tengah hutan tetapi juga diketahui tinggal dan mencari makan di kanopi bawah.

Burung ini memiliki bulu berwarna cokelat muda dengan garis-garis hitam di dadanya dan alis putih yang menonjol.

Celepuk Jawa mendiami berbagai jenis hutan, termasuk hutan primer dan sekunder, serta area dengan bambu dan semak.

Mereka dapat ditemukan di ketinggian hingga 1.500 meter dan biasanya ditemukan di daerah dataran rendah dan perbukitan.

Burung ini berukuran kecil, sekitar 20-22 sentimeter dengan berat 100-170 gram.

6. Ketupa Buffy (Buffy Fish Owl – Ketupa ketupu)

Meskipun statusnya “Least Concern” menurut IUCN Red List sejak 2004 karena distribusinya yang luas dan populasi yang dianggap stabil, burung ini menghadapi ancaman perdagangan ilegal yang signifikan di Indonesia.

Burung ini adalah spesies burung hantu ikan terkecil dengan ukuran dewasa 40-48 cm dan berat 1.028-2.100 gram.

Memiliki bulu berwarna cokelat buff dengan bulu coklat tawny yang lebih gelap di punggung, wajah yang lebih pucat, dan alis cokelat muda.

7. Burung Hantu Taliabu (Taliabu Masked Owl)

Burung Hantu Taliabu (Tyto nigrobrunnea) masuk ke dalam daftar burung hantu yang dilindungi karena spesiesnya yang langka dan terancam punah.

Habitatnya berada di Pulau Taliabu, Maluku Utara.

Ciri-ciri burung ini adalah memiliki warna coklat kemerahan, warna bulu wajahnya lebih gelap, serta memiliki kaki dan cakar yang kuat. Burung Hantu Taliabu masuk ke dalam kategori sangat terancam punah (Critically Endangered).

Artikel Terkait: Jenis-Jenis Hewan Bertulang Belakang, Yuk, Ajarkan pada Si Kecil

Itulah jenis-jenis burung hantu asal Indonesia yang bisa jadi peliharaan dan tidak.

Meski beberapa burung hantu bisa dipelihara di rumah, Parents perlu tahu burung hantu adalah hewan liar yang tidak bisa dipelihara secara sembarangan. Apalagi, karena sudah terbiasa memburu mangsa di habitat alam bebas.

Karena itu, jangan sampai memburunya secara ilegal, ya!

Alternatif selain memeliharanya adalah Parents bisa mengajak anak melihat berbagai jenis burung hantu di kebun binatang atau tempat suaka alam yang dilindungi.

Semoga bermanfaat!

***

Rinjani scops owl – Wikipedia

https://en.wikipedia.org/wiki/Rinjani_scops_owl

Indonesia’s Critically Endangered Endemic Birds – WorldAtlas 

https://www.worldatlas.com/articles/indonesia-s-critically-endangered-endemic-birds.html

Flores scops owl – Wikipedia

https://en.wikipedia.org/wiki/Flores_scops_owl

Banggai Scops-owl – Otus Mendeni – Animal Information

https://animalinformation.com/animal/banggai-scops-owl/

Bali Safari Birds – Javan Scops Owl – Taman Safari Bali

https://www.balisafarimarinepark.com/bali-safari-birds-javan-scops-owl/

Buffy fish owl – Wikipedia 

https://en.wikipedia.org/wiki/Buffy_fish_owl

Baca Juga:

10 Jenis Burung Khas Indonesia Nyaris Punah, Yuk Ajari Si Kecil!

Inilah 5 Hewan Purba Laut yang Masih Hidup Sampai Sekarang, Salah Satunya Mirip Alien

Parents, Ajari Anak Pentingnya Melindungi Satwa Langka di Indonesia

Penulis

Suria Echa