Bulan suci Ramadhan menjadi waktu tepat untuk berbagi rezeki untuk orang lain yang membutuhkan. Sayangnya, momen ini justru disalahgunakan oleh YouTuber Ferdian Paleka dan dua orang temannya.
Sekelompok anak muda dari Bandung ini membuat prank atau aksi jahil kepada sejumlah waria yang ada di Kota Kembang. YouTuber Ferdian Paleka dan dua orang temannya bermodus membagikan sembako untuk waria yang ditemui di jalan.
Bukan sembako yang para waria itu dapat, justru satu buah kardus mi instan berisi sampah dan batu. Ferdian dan teman-temannya melakukan dengan sengaja, bahkan mengambil sendiri sampah dan batu yang kemudian dimasukkan ke dalam kardus.
Aksi prank YouTuber Ferdian Paleka sangat dikecam khalayak
Sebelum melakukan aksi tidak terpujinya itu, YouTuber Ferdian Paleka dan kedua temannya terlebih dahulu menyiapkan beberapa kardus untuk diisi sampah dan batu. Kemudian mereka memungut sampah dan dimasukkan ke dalam kardus.
“Kita akan membagikan sembako bahan pangan yang isinya batu bata dan sampah. Kalau ada waria, kardus-kardus ini kita bagi, kalau tidak ada, berarti kota ini aman dari waria,” katanya.
Setelah siap dengan ‘perbekalannya’, mereka bergegas menuju tempat yang sering ditemui banyak waria. Mereka akhirnya bertemu dengan target prank, dan langsung menghentikan mobil yang dikendarainya.
“Kita mau kasih makanan, sedekah,” ujar Ferdian kepada dua orang waria yang ditemuinya di pinggir jalan Kota Bandung.
Tanpa rasa bersalah, Ferdian dan teman-temannya langsung kembali masuk ke mobil sembari cekikikan dan menancapkan gas mobil yang dikendarainya. Belum kapok dengan aksi pertamanya, mereka kembali mencari target selanjutnya.
“Di depan ada lagi guys, kardusnya ada tiga lagi. Tadi kita sedia lima kardus,” ucap Ferdian.
‘Sembako palsu’ juga dibagikan kepada anak-anak
Tidak hanya waria, Ferdian dan teman-temannya juga membagikan kardus berisi sampah dan batu kepada sekelompok anak-anak yang membangunkan sahur.
“Bagi-bagi aja ya ini mah, tinggal satu, buat sahur di rumah,” kata mereka kepada anak-anak yang ditemuinya.
YouTuber Ferdian Paleka meminta agar tidak menghujat aksinya
Ferdian dan kedua temannya meminta agar aksi bagi-bagi ‘sembako’ yang mereka lakukan tidak dihujat. Hal itu lantaran mereka menganggap aksinya sebagai bentuk bantuan menjalankan aturan pemerintah setempat untuk PSBB.
“Bang, nggak kasian sama mereka? Ya mau gimana lagi, karena mereka tuh bandel, kan ini bulan suci Ramadhan, harusnya beribadah. Apalagi dia juga nggak mematuhi pemerintah untuk PSBB,” ujar Ferdian dan teman-temannya.
“Jadi kalian jangan hujat kita, karena ini bulan Ramadhan, jadi gue mau membantu pemerintah,” sambungnya.
View this post on Instagram
A post shared by INFO BANDUNG KOTA (@infobandungkota) on
Pelajaran untuk Parents dari aksi YouTuber Ferdian Paleka
Tindakan yang dilakukan oleh Ferdian Paleka dengan kedua temannya, bisa menjadi salah satu tanda jika remaja ini kurang memiliki rasa empati kepada semua orang, tanpa kecuali. Aksi yang mereka lakukan tentu saja bisa berdampak dan melukai perasaan hingga membuat sakit hati para korban.
Untuk menghindari perbuatan tercela seperti yang dilakukan sekelompok anak muda itu, apa yang bisa dilakukan?
Anak tumbuh membutuhkan contoh yang konkret. Artinya, sebagai orangtua tentu saja kita perlu menanamkan dan mengajarkan empati kepada anak sejak dini.
Apabila anak sudah ‘mengenal’ tentang empati, mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih peduli terhadap orang lain.
“Empati adalah cara kita mengembangkan perasaan bersyukur, harapan, dan juga kepedulian, yang merupakan kemampuan berdasarkan empati,” ujar Christine Carter, Ph.D, pakar Sosiologi dan Kebahagiaan di California University.
Selain itu, jika perasaan empati sudah tertanam dalam benak si kecil, maka saat remaja dan dewasa, ia bisa mengontrol bagaimana harus bersikap, terutama kalau berkaitan dengan orang lain. Anak akan lebih menghargai orang lain, tanpa memandang apa jenis kelaminnya, profesinya, usianya, gelarnya, dan berbagai faktor lainnya.
Di sisi lain, prank yang dilakukan oleh Ferdian dan teman-temannya tentu saja sudah di luar batas kewajaran. Bukankah prank ini idealnya dilakukan dengan tujuan bersenang-senang tanpa ada yang terluka dan menyakiti hingga merugikan pihak lain.
Oleh karena itu, jangan biarkan anak-anak kita sampai terjerumus ke tindakan-tindakan yang tercela, apalagi sampai merugikan orang lain. Parents, ajarkanlah si kecil untuk ‘memanusiakan manusia’.
Sudahkah hal ini kita lakukan?
Baca juga :
Tips Menanamkan Empati Pada Anak Sejak Usia Dini, Catat Parents!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.