X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Waspadai Pubertas Dini

Bacaan 4 menit
Waspadai Pubertas Dini

Pubertas dini tampaknya semakin sering kita dengar. Apa saja penyebabnya? Dan bagaimana mencegahnya?

Apa yang harus dilakukan bila anak mengalami pubertas dini?<!--first-para-->

Apa yang harus dilakukan bila anak mengalami pubertas dini?

Pubertas dini adalah fenomena yang kian marak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Batasan apa saja yang membuat puber yang dialami anak-anak kita tergolong normal ataukah tidak?

Beberapa waktu lalu, saya terkejut ketika seorang teman menceritakan bahwa anaknya sudah mendapatkan menstruasi pertama ketika duduk bangku kelas 3 sekolah dasar. Pada saat usianya baru menginjak 9 tahun.

Kekhawatiran sang ibu dapat saya fahami sebagai kekhawatiran yang wajar, mengingat kejahatan seksual yang mengintai anak-anak semakin merajalela dan tak pandang bulu.

Tak berselang lama, saya membaca di jejaring sosial tentang fakta adanya pubertas dini yang dialami bocah laki-laki usia 5 th yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak.

Pubertas atau puber merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Ini adalah proses tubuh yang normal manakala memang terjadi sesuai pada waktunya.

Pubertas dikatakan normal bila tanda awal pubertas pada anak perempuan pada usia 8-13 tahun dan pada anak laki-laki pada usia 9-14 tahun. Dengan demikian, menurut dr. Aditya Suryansyah Semendawai,Sp.A, ketika berbincang dengan detikHealth, “Kalau perempuan kurang dari 8 tahun sudah puber atau laki-laki kurang dari 9 tahun, itu namanya pubertas dini.”

Beliau juga menyebutkan bahwa anak perempuan dikatakan sudah puber bila mulai mengalami pembesaran payudara. Sedangkan pada laki-laki, tanda awal pubertas ditandai dengan pembesaran testis, bukan mimpi basah.

Dokter spesialis anak yang berpraktek di RSAB Harapan Kita Jakarta ini juga menyebutkan bahwa, “ Pubertas dini tergantung dari berbagai faktor seperti ras, genetik, atau penyakit tertentu, sosial ekonomi, gaya hidup, makanan dan obat-obatan.”

Anak yang terbiasa mengkonsumsi Junk Food atau memakan makanan yang banyak mengandung hormon pertumbuhan seperti yang sering dijumpai pada ayam hasil suntikan, beresiko besar mengalami pubertas dini.

Namun, faktor utama yang memicu pubertas dini anak-anak atau Sex Matang Dini, seperti yang sebebutkan Ayah Edi di www.ayahkita.com terjadi akibat seringnya seorang anak menonton adegan yang berbau pornografi seksual tanpa ada yang mendampingi dan membimbingnya.

Tontonan sinetron yang berbau pacaran, erotisme, pornografi. Ataupun film-film dewasa yang dibungkus dalam bentuk kartun, film-film anak yang dibumbui percintaan, game-game anak baik offline maupun on line seperti GTA yang mempertontonkan adegan seksual pada anak, VCD porno, komik-komik bergambar pornografi dan lain-lain, akan merangsang kematangan seksual pada anak.

Hal ini dimungkinkan, karena otak anak bagian atas terdiri dari dua bagian yang disebut belahan kiri dan belahan kanan. Belahan kiri itu untuk berpikir Sains Analisis dan bagian kanan untuk berfikir Fantasi/Imaginasi. Baca juga : 12 Perbedaan Otak Pria dan Wanita

Pada masa anak-anak umumnya yang lebih aktif dan berkembang pesat adalah bagian belahan kanan yang bersifat Fantasi. Jadi sangat wajar, apabila tontonan yang memuat konten pornografi ditonton oleh anak usia dini, maka otak fantasinya akan membantu dan mendorong hormon seksualnya tumbuh lebih cepat dan lebih dini dari yang semestinya.

Jadi, Parents, selain kita harus memperhatikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh anak kita, alangkah lebih bijaksananya bila kita juga memantau paparan informasi yang menerpa anak-anak kita.

Dan apabila anak kita sudah mengalami pubertas dini, salah satu langkah perbaikan yang bisa kita lakukan, menurut Ayah Edi, adalah dengan cara memberikan pendidikan seks terpadu. Yaitu dengan cara mengimbangi informasi yang diterima anak dengan mengajak anak untuk melihat dari sudut pandang saintifik

Caranya mudahnya adalah dengan menyediakan buku-buku biologi yang memuat gambar organ-organ tubuh manusia, hewan dan tumbuhan. Dengan demikian, otak belahan kiri anak akan mengimbangi fantasi dan imaginasi yang selama ini mendominasi perkembangan anak.

Adapun untuk mencegah terjadi pubertas dini pada anak. Selain mengawasi ketat setiap perkembangan anak, ada baiknya Bunda juga menyediakan sarana informasi dan rekreasi yang aman bagi putra-putri dengan menyediakan tontonan-tontonan yang sehat dan bergizi.

Semoga bermanfaat ya Bundaaa…..

Baca juga :

Pendidikan Seks untuk Anak

Bagaimana Menjauhkan Anak dari Seks Bebas?

 

 

Cerita mitra kami
Satu dari Tiga Anak Indonesia Tidak Maju Akibat Kekurangan Zat Besi, Kenali Gejalanya
Satu dari Tiga Anak Indonesia Tidak Maju Akibat Kekurangan Zat Besi, Kenali Gejalanya
Kenali Cara Belajar Anak, Ini 5 Inspirasi Kegiatan Menarik untuk Menstimulasi Perkembangan Kognitifnya
Kenali Cara Belajar Anak, Ini 5 Inspirasi Kegiatan Menarik untuk Menstimulasi Perkembangan Kognitifnya
Jangan Tunda! Ini Momen Belajar Bahasa Asing Terbaik untuk Anak
Jangan Tunda! Ini Momen Belajar Bahasa Asing Terbaik untuk Anak
Ini Cara Dukung Potensi si Kecil Agar Tumbuh Hebat Seperti Rayner Setiawan, Podcaster Science Termuda di Indonesia
Ini Cara Dukung Potensi si Kecil Agar Tumbuh Hebat Seperti Rayner Setiawan, Podcaster Science Termuda di Indonesia

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Liza P. Arjanto

  • Halaman Depan
  • /
  • Usia Sekolah
  • /
  • Waspadai Pubertas Dini
Bagikan:
  • Panduan Lengkap Perkembangan Anak 5 tahun, Parents Wajib Tahu!

    Panduan Lengkap Perkembangan Anak 5 tahun, Parents Wajib Tahu!

  • Ketika Anak Terlalu Banyak Bertanya, Bagaimana Anda Menghadapinya?

    Ketika Anak Terlalu Banyak Bertanya, Bagaimana Anda Menghadapinya?

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • Panduan Lengkap Perkembangan Anak 5 tahun, Parents Wajib Tahu!

    Panduan Lengkap Perkembangan Anak 5 tahun, Parents Wajib Tahu!

  • Ketika Anak Terlalu Banyak Bertanya, Bagaimana Anda Menghadapinya?

    Ketika Anak Terlalu Banyak Bertanya, Bagaimana Anda Menghadapinya?

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.