Di tengah kabar mengenai wabah Corona, demam berdarah dengue atau DBD juga tengah mengintai di Indonesia. Bahkan, pasien meninggal karena DBD jauh lebih banyak dibandingkan dengan pasien Corona. Waspada DBD di musim hujan seperti saat ini perlu sangat diperhatikan.
Waspada DBD merebak di musim hujan
Musim hujan tidak hanya rentan terhadap penyakit flu, diare atau alergi, tetapi juga DBD. Banyaknya genangan air yang menjadi sarang nyamuk membuat risiko terkena DBD juga semakin tinggi.
Penyakit infeksi virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dengan sangat cepat. Pada kasus yang lebih parah, DBD bahkan bisa berujung pada kematian.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk bertindak cepat agar meminimalisir pasien dan kematian akibat penyakit ini, mengingat angka kasus DBD saat di awal 2020 ini sangat tinggi. Terlebih selama musim hujan berlangsung.
Beberapa faktor yang menyebabkan DBD adalah, kondisi iklim dan lingkungan yang tidak bersih. Lalu, perkembangbiakan nyamuk juga dipengaruhi oleh permukiman perkotaan yang tidak terencana dan urbanisasi yang cepat.
Waspada DBD, pasien meninggal akibat DBD lebih banyak dari corona
Di awal tahun 2020, ribuan orang mterjangkit DBD dan belasan orang meninggal di Sikka, Maumere, Nusa Tenggara Timur. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mencatat, telah terjadi 1.234 kasus penyakit DBD di Sikka selama periode 1 Januari 2020 hingga 11 Maret 2020.
Sedangkan di Bogor, diketahui ada 4 anak yang meninggal sepanjang 2020. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan kalau sejak awal Januari terjadi lonjakan jumlah pasien penderita DBD di Kota Bogor. Hal ini diketahui berdasarkan catatan jumlah sementara, pada Januari terdapat 43 penderita, Februari ada 66 penderita dan pada awal Maret ada 11 pasien.
“Dari total jumlah tersebut sebanyak 4 orang pasien anak yang terjangkit DBD meninggal dunia,” kata Sri dikutip dari CNN.
Di Depok, sejak awal Januari 2020 hingga pertengahan Maret, ada sekitar 288 kasus DBD di Kota Depok. Dari jumlah itu, tiga diantaranya meninggal dunia. Angka ini tentu saja masih lebih tinggi dibandingkan kematian akibat kasus Corona.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengatakan kalau persentasi kematian akibat virus corona masih lebih rendah dibandingkan dengan kasus DBD.
“Persentase kematian virus corona 3,4% atau kecil, tapi penularannya cepat. Kalau daya tahan tubuh kita bagus, Insya Allah nggak apa apa,” kata Nova mengutip dari Tempo.
Dikatakan Novarita, bila penderita DBD tak segera ditolong, risiko kematiannya akan semakin besar. Karenanya, Novarita menegaskan kalau DBD juga sedang mengintai kita, dan kita perlu waspada, terutama terhadapp kebersihan lingkungan.
“Kalau sudah demam ya lebih baik segera berobat, jadi bisa sedini mungkin diobati,” kata Nova.
Artikel terkait: 2 Anak meninggal karena DBD, ini gejala yang perlu Parents perhatikan
Waspada DBD, tips agar tubuh tetap fit saat musim hujan
Untuk mencegah penularan DBD, Parents dan si kecil bisa melakukan beberapa cara. Salah satunya dengan menjaga daya tahan tubuh dan menjaga kebersihan tempat tinggal.
Ketika sistem daya tahan tubuh berfungsi dengan normal, ia akan mendeteksi substansi asing yang mengancam tubuh, seperti bakteri, virus, dan parasit. Daya tahan tubuh ini bekerja untuk menghancurkan ‘benda asing’ tersebut di dalam tubuh.
Beberapa cara aar tubuh tetap fit di musim hujan adalah sebagai berikut.
1. Rajin mencuci tangan
Mungkin Parents sudah sering melihat anjuran mencuci tangan semenjak virus Corona merebak. Sebab, mencuci tangan adalah salah satu cara yang ampuh untuk menghentikan penularan virus akibat kontak fisik.
Mencuci tangan hingga bersih dapat mencegah penyebaran kuman penyakit masuk ke dalam tubuh dan meminimalkan risiko penularan penyakit.
Jadi, jangan bosan untuk mencuci tangan dan ajak si kecil untuk melakukannya.
2. Konsumsi makanan bernutrisi
Daya tahan tubuh yang terjaga sangat dipengaruhi oleh asupan makanan yang sehat. Jika tubuh kekurangan mikronutrien seperti zinc, selenium, zat besi, asam folat, serta vitamin A, B6, C , dan E, penurunan daya tahan tubuh akan terjadi. Akibatnya, penyakit mudah menginfeksi tubuh.
Karena itu, pastikan seluruh anggota keluarga mendapatkan asupan nutrisi yang cukup selama musim hujan ini ya, Bun.
3. Tetap berolahraga
Meski sedang berdiam diri di rumah, aktivitas berolahraga tetap tidak boleh absen, ya. Terlebih saat musim hujan berlangsung. Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi darah, sehingga mendukung daya tahan tubuh bekerja sebagaimana mestinya.
Menurut sebuah studi, olahraga selama 20 menit dapat menstimulasi daya tahan tubuh dalam memproduksi respon anti peradangan.
Parents dan si kecil dapat melakukan olahraga ringan di dalam rumah, seperti yogga, pilates, atau pun senam. Bila di pagi hari matahari muncul, jangan sia-siakan untuk berolahraga di luar rumah sambil sedikit berjemur.
4. Mengonsumsi jambu biji
Mengonsumsi jambu biji atau meminum jusnya juga dapat menjaga kesehatan tubuh di musim hujan. Alasannya karena jambu biji memiliki kandungan vitamin C yang banyak.
Kekurangan vitamin C dapat meningkatkan potensi infeksi penyakit. Karena itu, mengonsumsi jambu biji dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, dan mencegah penyakit seperti flu, batuk, dan pilek.
Jambu biji juga memiliki sifat antimikroba, sehingga membantu tubuh membunuh virus dan bakteri yang menyebabkan infeksi.
Parents juga dapat mengonsumsi buah-buahan lain yang mengandung vitamin C dan mineral lainnya.
***
Semoga informasi ini menambah kewaspadaan Parents terhadap DBD dan tetap menjaga kesehatan tubuh dengan baik.
Referensi: CNN, Hellosehat
Baca juga
Wabah DBD Merenggut 104 Nyawa di Indonesia, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.