Tiga tahun yang lalu, seorang wanita hamil di Cina, Zhang Rongxiang, mengalami koma setelah sebuah kecelakaan tragis menimpanya. Sesaat setelah dokter mengabarkan vonis bahwa ia tak mungkin akan sadar dari komanya, Zhang diketahui sedang mengandung seorang janin berusia 4 bulan. Hebatnya, janin tersebut dapat bertahan dari kecelakaan yang terjadi.
Kisah seorang wanita hamil yang melahirkan dalam keadaan koma, bagaimana kondisi kesehatan ibu dan bayinya?
Selanjutnya selama 5 bulan ke depan, Gao Dejin, suaminya, merawat Zhang dengan sepenuh hati, hingga sang Janin siap untuk dilahirkan. Gao Qianbo, begitu nama bocah itu lahir dalam keadaan sehat. Sejak saat itu Qinbao pun terus berada di samping ibunya yang koma.
Dan keajaiban pun terjadi, Awal tahun ini Zhang akhirnya sadar dari komanya setelah mendengar suara dari Gao Qinbao.
Meski mampu menelan makanan, Zhang ternyata tidak sanggup untuk mengunyah makanannya. Karena tak ingin makan makanan dalam bentuk bubur yang rumah sakit sediakan, Qinbao yang berusia 3 tahun dengan penuh cinta mengunyahkan makanan untuk Zhang hingga lembut, lalu perlahan menyuapkan makanan tersebut melalui mulutnya ke mulut sang ibu (Bagi kita, ini jorok!). Namun intinya kisah ini sangatlah menyentuh hati, simbol dari ikatan batin dan cinta antara ibu dan anaknya.
Gao Qinbao membantu ibunya mengunyahkan makanan dan menyuapkannya ke dalam mulut ibunya
Kasus seorang wanita hamil dan mengalami koma memang sangat jarang terjadi; terlebih melahirkan dalam keadaan koma. Dr. Winston Campbell dari Universitas Connecticut berkata, di Amerika ada sekitar kasus 8 kasus wanita hamil yang melahirkan dalam keadaan koma sejak tahun 1977.
Di Singapura, ada satu kasus wanita hamil serupa yang dilaporkan oleh harian New Paper back 2001- bahwa seorang ibu bernama Madam Rohaidah Mohd Saniof, hamil 8 bulan, juga mengalami koma,
Dr. Thimothy Lee, konsultan senior bedah saraf yang membantu Madam Rohadiah menjelaskan bahwa terdapat gumpalan darah pada bagian otak Madam Rohadiah, yang menyebabkan dirinya koma. Dokter Thimoty kemudian menjelaskan, seorang wanita hamil tetap dapat melahirkan meski ia menglami koma selama jantungnya masih tetap bekerja, maka bayinya juga akan tetap bertahan.
Mungkinkah bayi bertahan?
Kami mencoba bicara dengan Dr. Peter Chew, seorang ahli obstetric dan ginekologi Singapura tentang pendapatnya mengenai seorang wanita hamil yang melahirkan dalam keadaan koma. Berikut adalah pendapatnya.
Sangatlah mungkin untuk mempertahankan seorang bayi dalam perut ibunya yang koma selama aliran darah masih tetap ada. Bila tekanan darah dapat terus dipertahankan, dan jantung masih terus bekerja, placental perfusi (terjemahan medis: aliran nutrisi dari tubuh ibu ke janin) akan tetap berjalan dengan baik. Sehingga janin tetap akan berkembang optimal hingga dokter menyatakan bahwa bayi siap dilahirkan.
Meskipun kondisi koma pada wanita hamil sangatlah langka, seperti yang dijelaskan di atas, kondisi ini juga dapat disebakan oleh ekslampsia.
Jika Anda memiliki anak atau sedang mengandung saat ini, dokter Anda pasti pernah membicarakan masalah preekslampsia yang merupakan salah satu komplikasi dalam kehamilan.
Menurut para ahli medis, preekslampsia dapat menjadi pemicu ekslampsia yang bila tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan kejang dan/ atau koma
Fakta tentang preekslamsia
Dr. Melissa Stoppler menegaskan beberapa fakta tentang preekslampsia dalam artikel MedicineNet.com:
- Preekslampsia merupakan kondisi dimana tekanan darah meningkat dan terdapatnya protein di dalam urin.
- Biasanya terjadi pada kehamilan diatas usia 34 minggu
- Preekslampsia dan ekslampsia umum terjadi pada kehamilan pertama.
- Wanita yang hamil pada usia diatas 40 tahun juga beresiko mengalami preekslampsia.
- Tidak ada obat untuk preekslampsia, kecuali mengeluarkan bayi dari dalam kandungan.
Jadi apabila Anda mempunyai kemungkinan beresiko terhadap preekslampsia, dokter akan memastikan kesehatan Anda berdua dimonitor dengan baik. Ikutilah apa yang dokter sarankan dan patuhi jadwal pemeriksaan akan membantu Anda untuk bertahan melawan preekslampsia.
Kisah Zhang dan Madam Rohaidah mengingatkan kita betapa wanita sangatlah rentan, sekaligus kuat pada sisi yang lain, saat sedang dalam kondisi hamil; terlebih memasuki waktu-waktu melahirkan. Kisah nyata ini menceritakan kepada kita betapa kuatnya sebuah harapan. Mengingatkan kepada kita betapa kita tidak boleh sedikitpun menyerah dengan keadaan terlebih bila menyangkut orang yang kita sayangi.
Temukan aneka artikel tentang kehamilan disini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.