Ketika Bayi baru lahir, wajahnya yang kecil memang terlihat lucu. Namun jika diperhatikan lebih seksama, mungkin akan terasa aneh karena wajah bayi agak berbulu. Wajarkah hal ini terjadi? Jangan terlalu khawatir Bunda karena itu normal. Bayi baru lahir memiliki banyak rambut di tubuhnya, termasuk di area wajah.
Hampir semua bayi lahir dengan rambut halus yang disebut lanugo. Lanugo merupakan rambut pertama yang tumbuh di folikel rambut rahim. Apa yang menyebabkan munculnya lanugo? Apakah lanugo perlu disembuhkan?
Artikel terkait: Normalkah Bayi Baru Lahir Memiliki Lanugo (Rambut Halus) di Tubuhnya?
Apa itu Lanugo atau Fenomena Wajah Bayi Berbulu?
Lanugo merupakan rambut-rambut halus yang tumbuh pada tubuh janin ketika janin masih berada dalam kandungan. Seiring dengan perkembangan usia bayi, lanugo biasanya akan menghilang. Dilansir dari hellosehat.com, lanugo memiliki peran yang penting dalam mengikat vernix caseosa pada kulit janin. Apa itu vernix caseosa?
Vernix caseosa merupakan lapisan pelindung yang ada pada kulit bayi yang baru lahir. Lapisan ini terbentuk sejak bayi berada dalam kandungan. Fungsinya adalah mencegah hilangnya air pada kulit dan melindungi kulit dari kerusakan. Lanugo dan vernix caseosa ini kemungkinan besar memiliki peran dalam menghasilkan berbagai hormon pada janin.
Artikel terkait: Mencukur Rambut Bayi Agar Tumbuh Lebat, Benarkah Demikian? Ini Faktanya!
Janin memiliki rambut halus ini sejak ada dalam kandungan khususnya ketika usia janin sudah lewat dari empat bulan atau ketika kehamilan ibu menginjak usia kurang lebih 20 minggu. Pertumbuhan lanugo bertahap mulai dari kulit kepala yang ada di sekitar alis, dahi, hidung kemudian sampai dengan kaki. Rambut pada wajah bayi ini kemudian akan rontok ketika bayi akan lahir dan diganti dengan bulu halus seperti yang ada pada anak dan orang dewasa.
Lanugo biasanya masih menempel pada 30% bayi yang baru lahir. Ini adalah kondisi yang normal sehingga ibu tidak usah merasa khawatir dengan keadaan ini.
Penyebab Kemunculan Lanugo
Beberapa area yang seharusnya tidak ditumbuhi bulu halus bahkan jadi berbulu. Fungsi lanugo yaitu menjaga tubuh bayi agar tetap hangat ketika berada dalam kandungan sampai lemak pada bagian bawah kulit bayi masih cukup banyak. Lanugo berkembang dalam rahim ketika usia kandungan sudah 16 minggu atau trimester kedua. Ketika usia kandungan 28 minggu, lanugo akan rontok sendiri terutama ketika bayi akan lahir.
Beberapa bayi biasanya terlahir masih dengan bulu halus khususnya bagi bayi yang lahir dengan kondisi prematur. Meskipun demikian, Bunda tidak usah khawatir dnegan lanugo karena ini akan rontok setelah bayi dilahirkan beberapa minggu dan digantikan dengan rambut yang jauh lebih halus.
Apakah Lanugo Perlu Diobati?
Kemunculan rambut-rambut halus pada bayi ini bukanlah menjadi masalah kesehatan, tetapi bisa menjadi respon alami terhadap tahapan kehidupan tertentu serta kondisi kesehatan. Itulah mengapa kemunculan rambut halus tidak perlu mendapatkan pengobatan. Lanugo biasa dialami oleh bayi yang baru lahir. Ini tidak menimbulkan dampak negatif.
Umumnya, rambut-rambut halus ini akan menghilang dari tubuh dan wajah bayi secara alami beberapa waktu setelah hari kelahiran.
Mengutip dari Kumparan.com, orang tua meyakini bahwa lanugo akan hilang ketika kita menggosok kulit bayi. Percayalah, bahwa itu hanyalah mitos. Jika kulit wajah bayi digosok, itu justru akan memunculkan iritasi pada kulit bayi. Terlebih lagi, kulit bayi yang baru lahir masih sensitif sehingga mudah ruam dan iritasi. Jangan mencoba menghilangkan bulu halus pada wajah si kecil ya Bunda.
Lanugo pada Orang Dewasa
Mengutip dari Alodokter.com, rambut halus bisa menjadi tanda masalah kesehatan jika tumbuh pada bagian tubuh orang dewasa. Rambut halus yang tumbuh berlebihan ini dikenal dengan nama hipertrikosis lanuginosa. Biasanya rambut halus pada orang dewasa ini terletak pada hidung, telinga, dahi hingga alis. Penyebabnya pun tidak diketahui secara pasti.
Kondisi ini berhubungan dengan beberapa kondisi medis tertentu seperti anoreksia, HIV/AIDS, kelainan genetik, penyakit kanker hingga hipertiroidisme. Kondisi ini juga disebabkan karena produksi hormon yang berlebihan pada jaringan kanker. Bisa juga muncul karena penggunaan berbagai obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid, interferon, siklosporin, dan fenitoin.
Artikel terkait: Ampuh, 4 Cara Ini Bisa Membuat Rambut Bayi Tumbuh Lebat
Karena termasuk kondisi abnormal pada orang dewasa, maka tentu saja dibutuhkan pengobatan. Pengobatan ini disesuaikan dengan tingkat keparahan hipertrikosis yang dialami.
Jadi, wajah bayi yang berbulu tidak perlu dikhawatirkan ya Bunda. Itu wajar dan tidak perlu sampai diobati supaya hilang karena akan hilang dengan sendirinya.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca Juga:
https://id.theasianparent.com/rambut-bayi-cepat-tumbuh
https://id.theasianparent.com/minyak-rambut-bayi
https://id.theasianparent.com/rambut-rontok-pada-bayi