Sebagai orangtua, melihat ruam merah pada tubuh anak terkadang memunculkan rasa khawatir. Pasalnya, ruam kulit dapat disebabkan oleh infeksi jenis virus tertentu, seperti kondisi viral exanthem. Kondisi ini mungkin tidak menyebabkan gatal, namun bintik, bercak, atau benjolannya bisa muncul di mana saja, di wajah atau badan, dan kemudian menyebar.
Untuk mengetahui lebih lanjut terkait penyebab, gejala, hingga cara penanganannya, simak informasi berikut ya!
Artikel Terkait: 20 Jenis Ruam Kulit pada Bayi, Mana yang Harus Parents Waspadai?
Daftar isi
Definisi
Viral berarti ruam atau erupsi merupakan gejala infeksi akibat virus. Exanthem adalah istilah medis untuk ruam yang meluas di seluruh tubuh. Ruam yang disebabkan oleh virus disebut viral exanthem.
Ruam ini biasa terjadi, begitu pula banyak virus yang menyebabkannya.. Eksantema virus pada anak-anak yang paling umum adalah cacar air (varicella), penyakit kelima, campak (rubeola), roseola, dan rubella (campak Jerman). Jenis lainnya termasuk Covid-19, penyakit kelima, hand, foot, and mouth disease (HFMD), hepatitis, dan HIV.
Gejala
Ruam akibat virus ini dapat muncul di mana saja di tubuh. Tubuh dan wajah adalah titik awal yang paling umum. Kemudian ruam menyebar.
Gejala ruam itu sendiri bisa berbeda-beda pada setiap orang. Gejala ruam dapat meliputi:
- Bintik-bintik merah atau merah muda pada sebagian besar tubuh
- Gatal (tetapi tidak semua ruam eksantema virus akan terasa gatal)
- Lepuh.
Jika ruam gatal, anak dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan dengan menggaruk terlalu banyak. Hal ini dapat menyebabkan jaringan parut dan luka terbuka yang menyebabkan infeksi kulit.
Biasanya, ruam dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Itu tergantung pada virus mana yang menyebabkannya.
Ruam kemungkinan besar akan disertai dengan semua gejala lain yang diketahui disebabkan oleh virus ini. Ini dapat berbeda dari satu jenis infeksi ke yang lain. Gejala yang cukup umum untuk sebagian besar infeksi virus yang mendasari meliputi:
- Demam
- Kelelahan
- Sakit tubuh – terutama sakit kepala
- Nafsu makan menurun
- Pilek
- Sakit tenggorokan.
Sebagian besar, gejala ini juga akan berlangsung selama infeksi.
Penyebab
Virus dapat menyebabkan viral exanthem dengan salah satu dari tiga cara berikut, yaitu:
- Ruam adalah respons kekebalan tubuh terhadap virus
- Kerusakan pada kulit oleh organisme
- Reaksi terhadap racun yang dihasilkan virus.
Eksantema virus dapat disebabkan oleh banyak virus, seperti enterovirus, adenovirus, cacar air, campak, rubella, mononukleosis, dan beberapa jenis infeksi herpes.
Artikel Terkait: Ancaman Infeksi Virus Hendra Kembali Ditemukan, Cek Gejala dan Pencegahannya!
Faktor Risiko
Viral exanthem umum terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda yang belum kebal terhadap sejumlah infeksi virus umum.
Penularan
Virus yang menyebabkan viral exanthem menular dan dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang. Virusnya dapat menyebar melalui kontak langsung dengan kotoran dari hidung dan tenggorokan (lendir atau air liur), atau melalui tetesan udara dari anak yang terinfeksi.
Diagnosis
Penyedia layanan kesehatan biasanya dapat mendiagnosis viral exanthem berdasarkan gejala. Kadang-kadang, mereka mungkin memesan tes darah atau usap hidung atau tenggorokan untuk mengidentifikasi jenis virusnya.
Cara Menangani
Biasanya tidak ada pengobatan untuk infeksi virus yang mendasari yang menyebabkan viral exanthem. Parents perlu membiarkan anak beristirahat, dan infeksi akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu.
Dilansir dari WebMD, pilihan perawatan utama dimaksudkan untuk menenangkan gejala, seperti:
1. Losion dan Krim
Perawatan umum termasuk menggunakan losion dan krim seperti losion kalamin dan krim hidrokortison.
2. Kompres Dingin
Untuk menenangkan kulit, coba mengoleskan kain basah (kompres dingin) yang dingin ke area yang teriritasi sepanjang hari. Biarkan selama 15 hingga 30 menit.
3. Obat-obatan
Anak juga dapat mengonsumsi obat-obatan, seperti acetaminophen atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti paracetamol untuk membantu mengatasi nyeri tubuh atau demam.
Perlu diingat, tidak boleh menggunakan aspirin untuk mengobati penyakit virus pada anak-anak. Penggunaan aspirin dikaitkan dengan sindrom Reye yang bisa menjadi gangguan mematikan pada anak kecil.
Komplikasi yang Bisa Terjadi
Paparan eksantema virus mungkin relatif mudah dan sembuh dengan sendirinya, tetapi dapat menyebabkan komplikasi serius. Komplikasi tersebut tergantung dari jenis virus yang menyerang. Selain itu, jika anak terlalu banyak menggaruk, itu dapat menyebabkan bekas luka atau infeksi kulit.
Kapan Harus Menemui Dokter?
Hubungi penyedia layanan kesehatan jika anak memiliki tanda-tanda infeksi kulit:
- Demam tinggi
- Nanah keluar dari ruam
- Garis-garis merah pada kulit
- Sakit atau bengkak pada kulit
- Kehangatan di sekitar area ruam.
Pencegahan
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut yang merupakan titik masuk virus dan kuman lainnya
- Bersihkan permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu, keran, dan meja dapur
- Dapatkan imunisasi (campak, gondong, rubella, cacar air, dan lainnya)
- Jaga jarak dengan orang yang sakit, dan jangan sentuh benda yang disentuhnya
- Sering-seringlah mencuci tangan, terutama sebelum memegang makanan.
Jika Parents atau anak sakit, strategi tambahan dapat membantu mencegah penyebaran virus ke orang lain, seperti:
- Hindari kontak dekat dengan orang
- Tutupi hidung dan mulut saat batuk atau bersin
- Jauhi tempat kerja, sekolah, dan tempat umum lainnya
- Kenakan masker wajah.
Artikel Terkait: Infeksi RSV pada Bayi: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi
Pertanyaan Populer Terkait Viral Exanthem
Viral exanthem adalah penyakit yang sangat luas untuk dijabarkan, karena dapat mencakup berbagai infeksi virus yang menyebabkan ruam pada kulit. Namun, ada beberapa pertanyaan seputar kondisi tersebut.
Berapa lama ruam merah setelah demam hilang?
Demam yang diikuti ruam sering terjadi pada anak-anak, biasanya disebut roseola. Ruam dapat muncul 12-24 jam setelah demam hilang. Ruam dapat bertahan 1 hingga 3 hari. Ruam juga bisa hilang pada 3-7 hari.
Berapa lama infeksi virus sembuh?
Eksantema virus biasanya tidak dapat diobati, tetapi hampir selalu sembuh dengan sendirinya dengan cepat dalam 1-3 minggu. Biasanya, kondisi ini tanpa meninggalkan masalah jangka panjang, tetapi bisa sangat bergejala terutama gatal.
Berapa lama demam karena infeksi virus?
Sebagian besar demam yang disebabkan oleh virus berlangsung selama 3-4 hari, meskipun beberapa dapat berlangsung hanya 1 hari. Demam akibat virus dapat berkisar pada suhu 37,2 °C hingga lebih dari 39,4 °C, tergantung pada virus yang mendasarinya.
Itulah segelintir informasi terkait viral exanthem, semoga dapat memberikan manfaat bagi Parents ya.
***
Viral Exanthem Rash
my.clevelandclinic.org/health/diseases/22510-viral-exanthem-rash
Viral Exanthems (Rashes)
childrensnational.org/visit/conditions-and-treatments/skin-disorders/viral-exanthems-rashes#:~:text=What%20are%20viral%20exanthems%3F,physician%20or%20other%20healthcare%20professional
A to Z: Viral Exanthem
kidshealth.org/ChildrensMercy/en/parents/az-viral-exanthem.html
Baca Juga:
Jenis Ruam Popok Pada Bayi dan Cara Mencegahnya
Jangan Sepelekan 10 Jenis Ruam pada Ibu Hamil, Ada yang Bisa Membahayakan Janin
Aduh! Anakku Demam dan Banyak Ruam Merah, Apakah Ini Campak?