Bicara soal perempuan luar biasa dan inspiratif, Valencia Mieke Randa tentunya masuk ke dalam daftar dan bisa menjadi salah satu sosok inspiratif.
Faktanya, perempuan yang akrab disapa Mba Silly ini sudah banyak berbuat kebaikan bagi mereka yang membutuhkan lewat banyak gerakan sosial yang dibangun seperti komunitas Blood for Life Indonesia (@blood4lifeID).
Tak hanya itu, pemilik akun Twitter @Justsilly ini juga mendirikan yayasan Valencia Care Foundation (VCF). Di sana, ada tiga organisasi sosial di bidang kesehatan seperti Blood for Life, 3 Little Angles, serta Rumah Harapan Indonesia, didirikan sebagai rumah singgah untuk membantu anak-anak sakit keras yang kurang mampu.
Perjalanan Valencia menjadi sosok inspiratif seperti sekarang ini tentunya tidak mudah. Ada banyak tantangan yang ia hadapi sebelum sukses berbagi kebahagiaan dengan menebar kebaikan dengan orang lain.
Merayakan Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day, theAsianparent pun berkesempatan untuk berbincang bersama sosok ibu tiga anak ini. Selengkapnya, yuk, langsung simak saja wawancara kami dengan Valencia sebagai berikut!
Artikel terkait: Perjalanan Namira Monda, Ibu Spesial yang Lahirkan dan Besarkan Anak Spesial
Valencia Mieke Randa: Kisah Sukses Berbagi Kebahagiaan dengan Kebaikan
Bisa diceritakan alasan kenapa Mba Silly memilih menjadi pegiat sosial?
Berawal dari ibu saya yang meninggal karena penyakit kanker. Saat beliau meninggal, banyak sekali orang-orang yang datang dan bercerita betapa baiknya ia semasa hidupnya.
Dari sana saya menyadari suatu hal, bahwa hidup itu bukan sekadar bagaimana kita mencapai suatu tujuan atau penghargaan. Tapi bagaimana saya meninggalkan legacy atau warisan.
Saya ingin menjadi sosok seperti ibu, seseorang yang dikenang akan kebaikan hatinya. Namun, saya merasa belum melakukan banyak hal. Sehingga waktu itu pun besar sekali keinginan untuk berhenti bekerja dan mulai melayani sesama.
Awal mula terbentuknya yayasan Valencia Care Foundation (VCF) serta gerakan sosial lain seperti Blood for Life dan Rumah Harapan Indonesia?
Saya ini lulusan Teknik Mesin, dan bekerja di beberapa perusahaan. Saat itu, saya berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan yang terbaik dalam pekerjaan saya. Namun, karena perjalanan kehidupan, saya pun memutuskan untuk berhenti. Seperti yang sudah disebutkan, saya berkeinginan untuk melayani sesama.
Setelah berhenti, saya awalnya membentuk support group untuk para orangtua dulu. Sementara itu, komunitas Blood for Life Indonesia sendiri sudah berdiri sejak 19 Maret 2009.
Kalau untuk Rumah Harapan Indonesia, itu berawal ketika saya diwawancarai oleh sebuah majalah. Di sana, saya ditanya soal mimpi. Saya jawab, kalau saya ingin mendirikan rumah singgah bagi anak-anak sakit yang kurang mampu.
Saat itu, ada seorang ibu yang menawarkan hunian untuk dijadikan rumah singgah. Tapi, perlu biaya cukup besar. Waktu itu saya tidak memiliki uang, tetapi saya yakin, kalau hati kita tulus pasti Tuhan akan memberikan jalan.
Benar saja, sejak itu saya jadi banyak dapat penghargaan dan rezeki. Tapi saya yakin, semua itu bukan buat saya. Ini Allah titipkan agar saya bisa melayani anak-anak yang kurang mampu. Akhirnya, semua penghasilan saya berikan ke Rumah Harapan, berhasil melunasi hunian dan yayasan ini berhasil berdiri pada 2014.
Seperti apa, sih, kegiatan dan tujuan dari gerakan dan yayasan sosial yang dibangun oleh Mba Silly?
Di Rumah Harapan, kami sebenarnya tidak menolong orang, tetapi kami menolong diri kami sendiri. Kalau kita membuat orang bahagia, itu sifatnya kaya gema. Berbuat baik pada orang lain, akan mendatangkan kebahagian bertubi bagi kita sendiri. Saya yakin, hal inilah yang dirasakan oleh semua volunteer Rumah Harapan.
Jadi, bukan saya yang menolong mereka, tapi merekalah yang membantu saya untuk menjadikan hidup yang cuma sementara ini bisa saya jalani dengan ada manfaatnya.
Pun di Blood for Life sendiri, adalah tempat kita bisa menolong orang tanpa kehilangan apa pun. Karena ketika kita berbagi darah, maka kita juga berbagi nyawa dengan orang lain.
Pencapaian Mba Silly yang paling berkesan?
Banyak. Tapi Rumah Harapan dan Blood for Life serta gerakan sosial lain yang saya dirikan merupakan suatu hal yang bikin saya bahagia. Saya jadi punya keluarga baru dari sana, mulai dari volunteer, keluarga yang ditolong, warga binaan, serta para donatur.
Dulu saya bukan siapa-siapa, hanya ibu rumah tangga biasa. Namun dengan gerakan sosial inilah, saya jadi bisa mengenal banyak orang-orang hebat. Misalnya Pak Ridwan Kamil. Karena waktu 2011, saya dan beliau dianugerahi sebagai Pahlawan Internet atau Web Hero dari Google.
Rencana Mba Silly ke depannya?
Semenjak berhenti bekerja, saya sudah bertekad untuk membaktikan seluruh hidup saya untuk melayani. Jadi, tidak ada planing untuk bikin usaha atau bisnis apa pun.
Namun, kalau misalnya ada kesempatan buat bikin unit usaha yang kemudian jadi berkah bagi orang banyak, kalau Tuhan berkenan saya ingin bikin panti jompo tapi yang berbayar. Di sana, seseorang yang sekiranya sibuk bisa menitipkan sekaligus membahagian orangtua mereka supaya bisa menikmati sisa hidup dengan nyaman. Serta, dana dari sana, akan menjadi subsidi silang bagi semua gerakan sosial yang kami punya. Jadi, mereka bisa sekalian donasi.
Selain itu, saya juga berharap agar Rumah Harapan ini bisa menyebar tidak hanya di kota besar saja, tetapi di seluruh Indonesia, agar tidak ada lagi anak-anak sakit yang tidak bisa berobat karena terhalang biaya.
Artikel terkait: Kisah Inspiratif: Berdamai Dengan Penyakit Autoimun
Valencia Mieke Randa Sebagai Seorang Ibu dan Sosok Perempuan Inspiratif
Dikaruniai anak spesial, bisa diceritakan seperti apa sosok Mba Silly sebagai seorang ibu?
Sebagai seorang ibu yang dititipkan 3 anak spesial, saya menjadi belajar banyak hal. Seakan ini menjadi sebuah sekolah kehidupan bagi saya.
Anak saya yang pertama, ia memiliki over anxiety atau ketakutan berlebihan. Namun, dari dialah saya belajar menjadi perempuan yang sabar dan peka.
Anak kedua, dia penyandang autisme dan epilepsi. Tapi dari sana juga saya menjadi perempuan yang kuat dan pantang menyerah, enggak gampang down.
Sedangkan anak ketiga, dia alergi semua jenis makanan. Tapi darinya juga saya bisa belajar untuk menjadi tangguh, dan belajar bersyukur bahwa di balik semua masalah masih ada kebaikan dari Tuhan yang diberikan. I feel so blessed.
Sudah banyak kebaikan yang Mba Silly lakukan, apakah hal tersebut juga diajarkan pada anak-anak Mba? Adakah tips untuk memupuk rasa empati dan kebaikan pada anak?
Sebagai ibu, kita juga harus menjadi role model bagi anak-anak. Kita enggak bisa menyuruh anak melakukan sesuatu. Namun, anak akan melakukan apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Kalau orangtuanya berbuat baik, mandiri, atau bahagia, maka anak-anaknya juga akan meniru.
Anak itu berkaca pada orangtua. Jadi, kalau ingin anak kita baik, maka kita sebagai orangtua yang harus menjadi role model yang baik bagi mereka.
Saya juga bisa menjadi seperti sekarang karena saya menjadikan orangtua sebagai role model. Berkat mereka, saya bisa menjadi orang yang kuat, bahagia, serta senang berbagi. Karena orangtua saya memiliki semua sifat tersebut.
Pesan Mba Silly untuk orangtua dan perempuan secara keseluruhan?
Untuk orangtua, jangan pernah menuntut anak menjadi seperti apa yang kita mau, tapi bimbing mereka untuk menemukan apa mereka mau dan arahkan langkahnya supaya mereka bisa maksimal di bidang yang mereka inginkan.
Sebagai perempuan, ingatlah bahwa beauty is not only in the surface. Jadi, jangan sibuk untuk memoles yang di luar, tapi usahakan perhatikan kecantikan dari dalam juga.
Beauty of life doesnt depend on how happy we are, but how happy others because of us. Kalau kita bikin orang lain bahagia, itu kita bahagianya jadi double dan itu yang membuat hidup ini jauh lebih indah. Jangan lupa juga untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita punya.
Saya yakin, di luar sana masih banyak sekali orangtua dan ibu yang jauh lebih hebat. Semua perempuan itu cantik dan hebat, kok.
Artikel terkait: Kisah Ibu Dampingi Anak Thalasemia, “Harus Ikhlas, Jalani Pengobatan Seumur Hidup”
Itulah kisah perempuan inspiratif Valencia Mieke Randa yang sukses menebar kebahagiaan melalui kebaikan yang dilakukannya. Semoga kisah ini bisa menginspirasi Bunda untuk melakukan hal serupa, ya. Selamat Hari Perempuan Internasional!
***
Baca juga:
6 Potret Briptu Sefin, Polwan Cantik yang Lahir dari Keluarga Petani
10 Artis Keturunan Papua, Berbakat di Bidangnya Masing-Masing
9 Artis yang Menikah di Awal Tahun 2021, Felicya Angelista hingga Reza Arap