Seleb Mom Maya Septha seringkali memberikan informasi terkait dengan tumbuh kembang buah hatinya. Belum lama ini, ia memperlihatkan kalau anak keduanya, Davinka yang memasuki usia 8 bulan baru saja melakukan vaksin prevenar.
Setelah menikah dan menyandang status sebagai ibu, Maya Septha memang sering up date dengan berbagai hal yang menyangkut tumbuh kembang anaknya lewat Instagram pribadinya. Tak terkecuali mengenai kesehatan kedua anaknya.
Meski pun vaksin prevenar tidak diwajibkan, namun ibu berusia 33 tahun ini memilih untuk tetap memberikannya. Sebagai ibu, ia tentu saja menjadikan kesehatan si kecil sebagai salah satu prioritas utama.
Melakukan Vaksin Prevenar
View this post on Instagram
“Apinka zheyenk udah ngerti takut😢 Sekarang kalo ke rumah sakit, baru didudukin mau ditimbang udah nangis 😅 Apalagi pas di ruang dokter mau diperiksa.. Langsung dia nangis sedih banget 😢
Beberapa hari lalu Davinka imunisasi PCV. (Nama vaksinnya Prevenar) Vaksin pneumokokus melindungi tubuh dari infeksi bakteri pneumokokus yang mengakibatkan meningitis (radang selaput otak) pneumonia (infeksi paru), dan septikemia (infeksi bakteri dalam darah)” ujar Maya dalam captionnya.
Sumber: Instagram @mayaseptha7
Jenis vaksin ini memang belum termasuk ke dalam program imunisasi nasional, walau pun demikian sama dengan vaksin lainnya, vaksin prevenar tentu saja memiliki manfaat sebagai upaya pencegahan penyakit yang bisa menyerang tubuh si kecil.
Apa itu Vaksin Prevenar?
Vaksin Prevenar untuk bayi
Seperti yang diungkapkan Maya, vaksin ini memang memiliki manfaat untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Streptococcus pneumoniae. Terdapat dua jenis vaksin yakni Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) dan Pneumococcal Polysaccharide Vaccine (PPV).
Beberapa penyakit yang bisa dicegah antara lain meningitis atau redang selaput otak, pneumonia atau infeksi paru, septikemia atau infeksi bakteri dalam darah. Penyakit-penyakit tersebut bisa menjadi mematikan bila tak ditangani dengan baik sehingga upaya pencegahan dirasa menjadi hal yang penting.
Sebetulnya vaksin ini pun tak hanya diperuntukkan pada anak, namun juga untuk orang dewasa. Anak berusia kurang dari 2 tahun serta lansia di atas 65 tahun diketahui memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi sehingga cukup disarankan untuk melakukan vaksin ini.
Perlindungan vaksin ini umumnya mencapai 3 tahun. Pada anak, yang berusia di bawah 2 tahun biasanya mendapatkan 4 dosis vaksin dengan jadwal sebagai berikut :
- Satu dosis usia 2 bulan
- Dilanjutkan saat anak berusia 4 bulan
- Satu dosis pada usia 6 bulan
- Dilanjutkan dengan memberikan satu dosis pada usia 12 hingga 15 bulan
Artikel terkait : Bolehkah anak divaksin saat demam? Begini penjelasannya!
Hal yang sebaiknya diperhatikan
Walau manfaat perlindungannya penting, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan vaksin. Pasalnya ada beberapa kondisi anak yang tidak disarankan, di antaranya :
- Memiliki reaksi alergi serius yang mengancam jiwa) pada vaksin sebelumnya
- Si kecil sedang sakit, sebaiknya tunggu sampai anak Anda pulih. Namun bila sakitnya hanya ringan, seperti pilek, tidak menjadi masalah.
Ada beberapa reaksi tubuh bisa yang bisa timbul setelah melakukan vaksin, di antaranya :
- Pembengkakan di area suntikan
- Demam ringan
- Rewel
- Kelelahan
- Nafsu makan berkurang
- Mual dan muntah
Ada beberapa reaksi alergi yang serius biasanya terjadi dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah suntikan. Parents sebaiknya mewaspadai berbagai tanda-tanda reaksi alergi serius meliputi:
- Sulit bernapas
- Suara serak atau mengi
- Gatal-gatal
- Wajah pucat
- Detak jantung yang cepat
- Pusing
- Pembengkakan tenggorokan
Sebelum memberikan vaksin, Parents tentu saja dianjurkan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter. Selain itu, tetap sigap dan peka terhadap gejala alergi yang ditimbulkannya ya!
Baca Juga :
Si kecil mau vaksin MMR? Perhatikan hal ini dulu, Parents
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.